6 Pedoman Praktis Budidaya Cacing Sutra bagi Pemula

  • Bagikan
Budidaya Cacing Sutra
Budidaya Cacing Sutra

Budidaya cacing – Apakah Anda sedang mencari bisnis dengan keuntungan besar? Membuka usaha di bidang budidaya cacing sutra merupakan salah satu solusinya. Siapa sangka, hewan kecil dan bertubuh lunak ini bermanfaat bagi ikan maupun ayam.

Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, kandungan protein larva cacing sutra sekita 75 persen. Sumber pakan alami ini bisa memacu pertumbuhan ikan secara signifikan.

Lantas, bagaimana langkah-langkah yang harus diterapkan agar sukses budidaya cacing sutra? Yuk, cari tahu di sini!

1. Mulai dengan Membuat Benih Cacing Sutra

Untuk memulai budidaya cacing sutra, terlebih dahulu harus menyiapkan bibitnya. Anda bisa membeli di toko ikan hias atau mencari di alam terbuka. Semisal, di sawah, ladang, kubangan lumpur, atau dasar sungai.

Ciri-ciri bibit cacing sutra yang berkualitas, antara lain wujudnya seperti gumpalan rambut yang bergerak cepat. Setelah mendapatkan bibit terbaik, pastikan Anda mengamankannya (karantina) selama 2-3 hari. Selama masa karantina, cacing tersebut harus hidup di dalam air jernih dan sarat oksigen.

2. Menyiapkan Media Budidaya Cacing

Langkah berikutnya adalah menyediakan media budidaya berupa kubangan lumpur. Anda bisa membuat kolam tanah dengan bentuk petakan berukuran 20 x 20 cm. Sementara itu, tinggi bedengan sekitar 10 cm yang dipisahkan oleh jarak tertentu. Antarjarak tersebut terdapat lubang bergaris tengah 1 cm.

Media juga bisa menggunakan nampan plastik (Semi Closed Resirculating System). Agar terlihat lebih rapi, baki tersebut harus disusun seperti rak. Upayakan wadah tersebut selalu terisi air bersih yang mengalir. Salurannya bisa Anda sematkan di rak nampan urutan paling atas.

3. Memindahkan Benih Cacing Sutra

Setelah masa karantina, bibit harus dipindahkan ke media. Supaya cacing sutra tidak stres, proses pemindahan dilakukan secara hati-hati. semisal, dengan menggunakan jarring ikan atau sendok.

Meski begitu, pemindahan pun mesti dikerjakan dengan cepat. Pasalnya, cacing sutra sangat sensitif terhadap udara dari luar. Selain itu, pastikan Anda tidak menyentuh cacing sutera secara langsung. Tujuannya untuk meminimalkan mortalitas selama proses budidaya.

4. Memilih Pakan Terbaik

Pada dasarnya, pakan cacing sutra berasal dari bahan organik dalam lumpur. Pun bisa mencari sumber nutrisinya di sedimen dasar perairan. Cacing tersebut biasa melahap makanan beserta sedimen. Hal itu karena cacing surta memiliki teknik khusus dalam memilih pakan yang diinginkan.

Selain pakan alami, Anda dapat memberikan dedak, kotoran ayam, serta ampas tahu. Ketiganya harus diproses melalui tahapan anaerob (fermentasi). Pun bisa menggunakan tepung ikan, aneka buah, dan ganggang sebagai sumber nutrisi cacing.

Lalu, kapan pakan tersebut diberikan? Sebaiknya, Anda memberikan makanan pertama pada umur 40-45 hari setelah penebaran bibit. Intensitas pemberian pakan bisa dilakukan sebanyak satu kali selama 5-7 hari.

5. Melakukan Perawatan yang Tepat

Anda ingin mendapatkan cacing sutra berkualitas? Caranya, lakukan pemeliharaan dengan langkah yang benar dan tepat. Pertama, debit air di dalam media budidaya harus tetap stabil.

Ketika memasuki umur 10 hari, bibit cacing sutras mulai terlihat besar. Secara otomatis, air semakin cepat berkurang. Karena itu, Anda harus lebih intensif melakukan pengontrolan. Pastikan debitnya tidak kurang dari 5 cm.

Jika kondisi aliran air stabil, sirkulasi oksigen ke dalam media lebih lancar. Dengan demikian, cacing bisa mendapatkan kecukupan udara dan mampu bertahan hidup. Pun untuk mencegah kontaminasi bakteri pathogen yang membahayakan cacing.

6. Waktu Terbaik untuk Memanen Cacing Sutra

Cacing sutra bisa dipanen pada umur 2-3 bulan. Idealnya, pemanenan dilakukan ketika usia 50-57 hari. Setelah itu, pemanenan dapat dikerjakan sebanyak satu kali dalam rentang waktu 10-15 hari.

Teknik pemanenan cacing sutra harus dilakukan secara hati-hati. Karena itu, Anda wajib memakai serok bertekstur lembut. Caranya, angkat cacing menggunakan alat tersebut, lalu masukkan ke ember berisi 1 cm air. Setelah cacing masuk ke wadah, hewan ini naik ke permukaan media budidaya.

Kalau semua cacing sudah dipindahkan, tutup ember dengan rapat. Biarkan cacing tersebut berdiam di ember selama kurang lebih 6 jam. Nantinya, hewan kecil ini bergerombol dan terlihat di permukaan wadah.

Itulah 6 pedoman praktis budidaya cacing sutra bagi pemula. Semoga bisa dijadikan bahan rujukan.

  • Bagikan