Candi Gedung Songo, Jejak Sejarah di Punggung Bukit Ungaran

  • Bagikan
Pengunjung berpose di gapura candi (foto:LAD)
Pengunjung berpose di gapura candi (foto:LAD)

Mediatani.co – Jakarta 08 Oktober 2018. Menikmati perjalanan ke suatu daerah dapat dilakukan dengan berwisata. Biasanya para pelancong bisa menikmati kudapan khas daerah dengan wisata kuliner, bertegur sapa dengan alam melalui wisata alam, berburu souvenir dengan wisata belanja, atau mengunjungi tempat bersejarah. Dan setiap daerah pasti memiliki keunikan wisatanya masing-masing.

Untuk pelancong yang tertarik dengan wisata budaya dan sejarah, datanglah ke Semarang. Jejak-jejak sejarah di kota ini akan sangat sayang dilewatkan. Berkunjung ke kota ini bisa memanjakan mata dan memenuhi hasrat pengetahuan para penikmatnya. Di tengah kota contohnya, bisa dijumpai bangunan Belanda kuno yang amat terkenal yakni lawang sewu, masjid besar kauman yang disebut-sebut masjid tertua di pulau Jawa, kota lama Semarang dengan bangunan khas Eropa klasik, atau mengunjungi kelenteng Saam Poo Kong.

Tidak hanya itu, tinggallah lebih lama lagi di Semarang dan berkunjunglah ke desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Hanya sekitar satu jam dari kota Semarang menuju arah selatan. Seperti namanya, di desa ini pelancong akan menemukan candi-candi bersejarah khas masyarakat hindu. Tempat wisata ini dikenal dengan Candi Gedung Songo yang maknanya ada 9 buah bangunan.

Candi-candi tersebut terletak di punggung bukit Gunung Ungaran. Sesampainya di lokasi wisata ini, pelancong akan langsung disambut dengan udara sejuk dan pemandangan gagah Gunung Ungaran yang terkadang di selimuti kabut. Tempat yang sangat cocok untuk para penikmat alam dan pelancong yang haus akan pengetahuan sejarah. Jalur menanjak dan berliku akan dijumpai untuk sampai ke lokasi wisata ini. Jadi sangat disarankan untuk mengecek kendaraan dan berkendara dengan hati-hati, terutama ketika hujan. Menurut informasi, lokasi wisata ini sangat ramai di hari libur. Jadi disarankan pula untuk berkunjung dihari biasa agar tidak terlalu padat dan mengantri.

Dari pintu gerbang, pengunjung sudah dapat menyaksikan beberapa bangunan candi yang masih kokoh berdiri. Tetapi untuk sampai ke lokasi candi bukan perkara mudah. Para pengunjung harus berjalan melewati jalur yang menanjak melewati bukit. Tetapi jalur yang tersedia sudah permanen dan aman dilewati pengunjung, jadi tidak perlu khawatir. Cukup siapkan fisik yang bugar, botol air minum, dan cemilan.

Alternatif lainnya, para pengunjung juga dapat menyewa kuda. Di kawasan wisata Candi Gedung Songo memang disediakan kuda yang biasa mengantar para pengunjung yang ingin melihat candi dengan cara yang berbeda. Untuk menyewa kuda dikenakan tarif 90.000-150.000 tergantung dengan beban yang akan dibawa oleh kuda tersebut.Pengunjung juga tidak perlu khawatir karena akan ditemani oleh penjaga masing-masing kuda. Tidak disarankan untuk berkuda sendiri.

Untuk sampai ke lokasi candi, pengunjung dapat memilih beberapa jalur. Namun untuk jalur berkuda sudah disediakan jalur khusus dengan tujuan candi terjauh lebih dulu. Pengunjung yang berjalan kaki pun dapat memilih jalur ini. Waktu masing-masing orang untuk sampai ke lokasi candi terjauh tergantung kecepatan masing-masing pengunjung. Untuk pengunjung yang berkuda, waktu tempuh menuju candi terjauh sekitar 15-20 menit. Di perjalanan pengunjung disuguhi pemandangan alam berupa deretan pohon pinus dan pohon kopi. Bila waktu berkunjung tepat, pengunjung juga akan menikmati aroma bunga kopi di sepanjang jalan menuju candi.

Candi terjauh yang dituju yakni Candi IV dan V. Kedua candi tidak dibangun berdampingan, akan tetapi dalam kompleks yang berdekatan. Di masing-masing candi terlihat reruntuhan-reruntuhan candi yang lebih kecil. Kalau pengunjung jelih, pengunjung dapat menemukan arca Ganesha yang sedang bersila dibagian atas bangunan candi. Benar-benar tempat yang menggambarkan bagaimana masyarakat dahulu memuja para dewa mereka.

Setelah candi IV dan V, pengunjung akan menjumpai candi III. Akan tetapi, bonus lain dalam perjalan ini pengunjung juga dapat menemukan pemandian air panas dari kepunden gunung Ungaran. Asap dan bau belerang akan menemani menuju candi III. Candi III terdiri dari 3 buah candi yang dibangun berdampingan, 2 candi utama dan satu candi pendamping yang bentuknya lebih kecil. Pada candi III pengunjung dapat menemukan arca dewa siwa, ganesha, dan durga. Dari candi III, pengunjung terus menuruni punggung bukit menuju Candi II dan candi I. Masing-masing candi terdiri dari satu bangunan candi yang utuh.

Setelah mengunjungi candi I,II,III,IV,V maka pertanyaannya dimana candi ke VI,VII,VIII,dan IX? Bukankah ini candi gedung songo? Pertanyaan itu pula yang membayangi penulis ketika berkunjung ke tempat ini. Kemanakah 4 candi yang lain? Penulis tidak menemukan jawaban yang pasti. Beberapa pedagang yang dijumpai mengatakan bahwa bangunan candi yang lain sudah hilang. Namun beberapa pengunjung lain mengatakan bahwa candi yang lain belum ditemukan. Atau mungkin Candi Gedung Songo memiliki arti yang lain? Mohon maaf para pembaca, penulis belum menemukan jawabannya 😛 Jadi apakah sudah ada yang tertarik mencari jawabannya sambil berkunjung kesini?

/LAD

  • Bagikan