Konsep Sistem Pertanian Ramah Lingkungan

  • Bagikan
Anak kecil bermain layang-layang di lahan pertanian

Mayoritas masyarakat yang berada di negara beriklim tropis akan bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini dikarenakan masyarakatnya berada di lingkungan yang memiliki tanah subur. Tetapi mengapa pertanian di tanah air tidak bisa maju, apakah sudah menerapkan konsep pertanian ramah lingkungan yang sudah terbukti meningkatkan hasil panen?

Bukan hanya itu saja, selain meningkatkan hasil panen, kualitas hasil juga mengalami peningkatan. Dimana hasil pertanian lebih unggul dari segi fisik dan kandungan, bahkan bisa bertahan lebih lama saat panen raya. Sehingga petani tidak perlu terburu-buru menjual semua hasil pertanian secara keseluruhan, bahkan bisa menjaga harga tetap stabil.

Kini banyak dikembangkan teknologi pertanian baru oleh para peneliti, dimana sengaja diterapkan sistem pertanian maju untuk memudahkan beberapa pekerjaan. Mulai dari pemilihan bibit, pemeliharaan, hingga cara panen yang benar. Maka dari itu kini akan dikembangkan konsep pertanian baru yang memberikan hasil lebih banyak dan ramah bagi lingkungan.

Sistem Dalam Konsep Pertanian Ramah Lingkungan

1. Sistem Pertanian Organik

Sistem pertanian organik adalah sistem pertanian yang menggunakan konsep kembali ke alam, karena tidak menggunakan bahan kimia yang memberikan dampak kurang bagus untuk lingkungan. Sayangnya banyak petani yang mulai meninggalkan konsep pertanian ramah lingkungan yang satu ini karena hasilnya kurang maksimal dan tidak tahan hama sehingga petani banyak mengalami gagal panen.

Semua hal akan menggunakan produk alam, mulai dari penggunaan pupuk organik dan pupuk hayati. Penanganan hama juga lebih alami dengan menggunakan hewan sebagai predator utama. Hal ini memang terbilang kemunduran dalam teknologi pertanian, namun hasil produk yang dihasilkan tidak akan mengandung efek samping.

Hasil panen sistem pertanian organik tidak akan memberikan masalah baru untuk kesehatan, bahkan untuk para pengidap penyakit seperti diabetes yang mengalami kesulitan untuk konsumsi makanan secara bebas. Jika ingin kembali menggunakan konsep pertanian organik, maka harus menerapkan konservasi lahan dan pergiliran tanaman untuk menghasilkan produk pertanian lebih baik.

2. Sistem Pertanian Terpadu

Dengan mengkombinasikan pertanian dan teknologi, kini petani bisa mengelola lahan dengan efektif dan efisien karena sudah mengembangkan teknologi EM-4 dengan memadukan budidaya tanaman, mengkombinasikan dengan perikanan, peternakan, perkebunan dan proses limbah yang dihasilkan.

Bahkan untuk meningkatkan produksi pertanian menggunakan prosip masukan luar, bisa menggunakan pestisida dengan diimbangi pemakaian pupuk organik. Penggunaan zat kimia lainnya hanya akan digunakan jika memang hama sudah tidak bisa diatasi dengan baik.

Sedangkan untuk limbah yang dihasilkan, setelah semua proses pertanian terpadu, akan diolah menjadi pupuk organik, ini nantinya akan kembali ke alam. Pengembangan teknologi EM-4 memang belum maksimal, dimana beberapa petani masih belum mendapatkan hasil panen lebih besar dari sistem sebelumnya.

3. Sistem Pertanian Masukan Luar Rendah

Untuk model sistem pertanian dengan konsep masukan luar rendah atau lebih dikenal dengan Low External Input Inpt Sustainable Agriculture (LEISA), ini akan membuat petani lebih mendapatkan hasil panen lebih banyak dengan mengoptimalkan semua sumberdaya lokal yang tersedia.

Misalkan dalam pertanian juga mengembangkan peternakan dan perikanan, sehingga bisa mengurangi hama yang menyerang menjelang musim panen. Hasil peternakan dan perikanan juga bisa menambah pendapatan sebelum panen raya datang, bahkan perikanan juga bisa memberikan manfaat lain, seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) mini yang bisa memberikan pengairan ke sawah lebih maksimal.

Hal ini bahkan sudah digunakan beberapa petani saat menghadapi musim kemarau yang berkepanjangan, apalagi jika sawah berada jauh dari sumber air. Jika menggunakan sumur pompa tentu akan mengeluarkan tambahan biaya, selain itu pemanfaatan sumberdaya lokal lainnya bisa meningkatkan hasil pertanian.

Sistem ini memang lebih bagus digunakan untuk lahan besar, karena akan lebih memaksimalkan hasil produksi untuk jangka panjang. Beberapa petani diharapkan untuk sabar dan bisa belajar mengembangkan pertanian dengan lebih baik, untuk jangka pendek maka bisa mengambil hasil dari peternakan dan perikanan yang dikembangkan bersamaan.

Diharapkan dengan mengembangkan sistem konsep pertanian ramah lingkungan, bukan hanya mendapatkan hasil panen lebih melimpah, namun tetap menjaga keseimbangan alam. Tidak mungkin bukan menggunakan sistem membuka lahan terus menerus, karena ini hanya memberikan keuntungan jangka pendek dan sangat merugikan untuk jangka panjang.

  • Bagikan