Petani Bunga Rosella Sukses, Untungnya Menggiurkan

  • Bagikan

Rosella memiliki bunga yang cantik dengan warna merah yang indah. Bunga rosella ini memang tidak berbau harum, namun sangat menyegarkan apabila dikonsumsi. Bunga rosella seringkali dimanfaatkan sebagai bahan dasar sirup. Selain itu, bunga rosella ini juga sering digunakan sebagai bahan utama pembuatan produk makanan dan minuman lainnya, seperti teh. Teh bunga rosella sangat berkhasiat bagi kesehatan tubuh, salah satunya untuk mengurangi tekanan darah tinggi. Telah banyak petani bunga rosella sukses yang menjadi inspirasi petani untuk ikut melakukan budidaya bunga rosella. Terlebih lagi, cara membudidayakan bunga rosella ini mudah untuk dilakukan.

Banyak petani inspiratif yang berbagi info mengenai syarat tumbuh rosella. Dengan mengetahui syarat tumbuhnya, anda tentu saja akan lebih mudah dalam membudidayakannya. Rosella dapat tumbuh dengan baik pada iklim yang basah dimana curah hujan setahun sekitar 1700-3000 mm. Sementara waktu yang baik untuk menanam rosella ialah pada awal musim hujan. Rosella hendaknya ditanam pada suhu sekitar 25-27 derajat celsius. Tanaman rosella ini bisa tumbuh dengan sangat optimal jika ditanam pada jenis tanah yang subur, tidak berlempung, gembur, dan juga struktur baik.

Petani Bunga Rosella di Boyolali

Di Desa Jelok, Boyolali (Jateng), yang terletak di lereng Gunung Merbabu terdapat 25 petani yang bertanam rosella di lahan seluas 4,5 hektar dan tersebar di berbagai tempat. Waluya, salah satu petani bunga rosella tersebut telah menanam rosella sejak tahun 2000. Waluya giat menanam rosella. Tanpa diduga, ada pembeli yang datang ke rumahnya. Namun sayangnya, saat itu lahan Waluya sangat terbatas sehingga hanya mampu panen rosella 5-8 kg saja. Karena tidak mampu memenuhi permintaan pembeli yang tinggi, Waluya mengajak serta tetangganya untuk menanam rosella.

Guna konsumsi masyarakat secara umum, Waluya telah mulai menyisihkan hasil panennya untuk ia jual secara kemasan. Waluya jual per boks dengan takaran 40 gram seharga Rp. 20 ribu. Dalam melakukan budidayanya, Waluya menggunakan pupuk kandang. Masa tanam rosella hanya berlangsung selama 8 bulan. Panen pertama dilakukan 3 bulan setelah masa tanam. Untuk hindari persaingan harga yang tak sehat, pada tahun 2007 dibentuklah Kelompok Tani Seger Asri dengan Waluya sebagai ketuanya. Kelompok tani ini mengikat kontrak dengan seorang pengepul yang datang dari Yogyakata yang mampu membeli rosella dalam jumlah yang banyak. Harga rosella Rp. 125 ribu per kg meski dalam perjalanan dapat fluktuatif.

Petani Bunga Rosella di Kediri

Sumiati, salah seorang petani bunga rosella asal Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, berhasil menjual bunga kering rosella dengan harga mencapai Rp. 85 ribu per kg. Sentra pertanian rosella di lereng Gunung Wilis ini telah berhasil memproduksi dua jenis bunga rosella. Adapun jenis bunga rosella yang dibudidayakan tersebut yaitu rosella berwarna merah dan ungu. Sekarang ini permintaan pasar luar kota terhadap bunga rosella kering ini mencapai 6 ton per bulan. Permintaan yang tinggi tersebut berasal dari kota-kota besar seperti halnya Jakarta dan Surabaya.

Dari permintaan pasar tersebut, petani rosella di Kecamatan Semen ini hanya mampu mensuplai bunga rosella sekitar 2 ton saja. Dengan suplai bunga rosella tersebut, petani Kecamatan Semen mampu mengantongi rupiah dalam jumlah yang tinggi. Petani rosella Kecamatan Semen selalu menggiatkan budidaya rosella, terutama pada saat terjadi kenaikan harga bunga rosella. Karena pada saat-saat itulah para petani bunga rosella akan mendapatkan keuntungan hasil panen yang berlipat ganda dari biasanya.

  • Bagikan