Rahasia Petani Hidroponik Sukses Omzet 450 Juta Per Bulan

  • Bagikan

Hidroponik merupakan teknik menanam tumbuhan tanpa menggunakan tanah, melainkan menjadikan air sebagai media tanamnya. Cara budidaya tanaman dengan teknik hidroponik ini memakai air yang ditambah dengan nutrisi. Sekarang ini jumlah petani hidroponik semakin meningkat. Hal ini menjadi bukti bahwa bertanam hidroponik masih sangat diminati. Bertanam hidroponik ini bisa menjadi inspirasi petani pemula yang ingin melakukan budidaya tanaman yang mudah perawatannya.

Banyak petani inspiratif yang telah membuktikan bahwa bertanam dengan teknik hidroponik ini sangat ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan, bertanam hidroponik tidak membutuhkan pestisida yang terbuat dari bahan kimia. Selain itu, petani hidroponik juga banyak diuntungkan karena tanaman hidroponiknya tidak membutuhkan penyiraman. Dengan menerapkan teknik hidroponik ini, sayuran yang diproduksi terbukti lebih sehat dan juga aman.

Petani Hidroponik Sukses

Pak Dedi, salah seorang petani yang sukses bertanam tomat dengan teknik hidroponik. Pak Dedi menanam tomat sekitar 100rb dengan 2 jenis tomat yakni tomat cherry dan tomat beef. Pertanian hidroponik tomat yang dilakukannya menggunakan sistem fertigasi atau irigasi tetes. Pak Dedi menakar tiap pekerjanya dengan 2000 tanaman tomat. Dalam melakukan usahanya, Pak Dedi bisa bagi hasil sebesar 20%. Penampung nutrisi budidaya tomatnya terdiri dari 3 tendon air yang masing-masing berkapasitas 3000 liter. Dari kapasitas 3000 liter ini, Pak Dedi tambahkan 10 liter pekatan larutan A dan B.

Usaha budidaya tomat ini memberikan omzet Rp. 450 juta/bulan kepada Pak Dedi. Telah banyak juga investor yang menanam saham di kebun milik Pak Dedi. Pak Dedi kelola 7 lokasi perkebunan dengan total 7 investor dan jumlah tanaman sebanyak 100 rban. Tiap kali panen Pak Dedi dapat memanen 1-2 ton tomat, baik jenis tomat cherry dan tomat beef. Di perkebunan tomat yang dia kelola sendiri bisa panen setiap 2 hari sekali. Pak Dedi juga mengembangkan nutrisi khusus tomat untuk memenuhi kebutuhan tanaman tomat di 7 lokasi perkebunan tomat miliknya.

Rahasia Petani Hidroponik Sukses

Untuk anda yang ingin melakukan budidaya tanaman, namun hanya memiliki lahan terbatas, anda bisa manfaatkan teknik hidroponik. Bertanam hidroponik ini sangat mudah dilakukan, tak terkecuali di lahan sempit sekalipun. Terlebih lagi, hidroponik termasuk teknik budidaya tanaman yang begitu mudah dikembangkan. Dengan potensi pangsa pasar yang luas, hidroponik juga bisa menjadi budidaya kelas atas yang luar biasa prospeknya.

Untuk memulai budidaya hidroponik ini, anda bisa kumpulkan modal terlebih dahulu. Modal yang dibutuhkan pun tidak tinggi. Apalagi media hidroponik yang dibutuhkan pun mudah didapat. Jika anda lebih memilih memulai usaha budidaya hidroponik ini di rumah, maka anda bisa menggunakan benda-benda di sekitar, seperti toples, gelas, ember, atau tempat lainnya. Sementara untuk ukuran wadah larutan dipengaruhi oleh ukuran tanaman yang akan dibudidayakan nantinya.

Ada tiga cara hidroponik terkenal yang bisa anda coba terapkan ketika memulai bertanam hidroponik, yakni NFT ( Nutrient Film Technique), Wick System, dan air tetes. NFT merupakan teknik hidroponik dimana seperti membuat selokan dari pipa yang telah dilubangi. Akar tanaman hidroponik langsung terkena air yang telah berisi nutrisi hara. Teknik ini cocok untuk sayuran. Sementara Wick System sebenarnya hampir serupa dengan NFT. Hanya saja, pipanya tidak dijadikan selokan melainkan dipotong separo. Kemudian ditempatkan di wadah yang ada air unsur hara serta sekamnya. Lain halnya untuk teknik air tetes, bertanam di polybag berisikan sekam padi dan air bernutrisi hara yang sudah diatur agar menetes.

  • Bagikan