Alumni IPB Ini Sukses Bangun Bisnis Peternakan

  • Bagikan
Septian/via kompas.com/ist

Mediatani – Septian Jasiah Wijaya ialah alumni IPB dari Sekolah Vokasi. Dia sukses membangun usaha bernama PT Waluya Wijaya Farm.

Sejak SMA, Septian telah memulai usaha beternak. Hingga akhirnya memutuskan untuk masuk IPB.

Kini, Septian sudah memiliki lahan peternakan seluas 5,6 hektar.

Menurut dia, IPB sebagai tempat untuk meningkatkan pengetahuan dalam mengurus ternaknya dengan benar.

“Kalau dulu, pas masih remaja, memberikan pakan ternak masih asal-asalan. Setelah masuk IPB jadi belajar, semua ada ilmunya dan ada hitungannya. Berapa pakan yang dibutuhkan, jenisnya apa, dan lain sebagainya,” kata dia melansir laman Kompas.com, yang juga melansir dari situs IPB, Selasa (25/5/2021).

Dirinya ingin membuktikan bahwa peternak Indonesia bisa memiliki farm yang lebih modern.

Dulu, dia memulainya dengan strategi yang sederhana. Di tengah-tengah perjalanan bisnis ternaknya, barulah ia secara bertahap melakukannya sedetail mungkin.

“Belajarnya itu sebenarnya mudah, pelaksanaannya lah yang harus sendiri,” ucap alumni IPB dari Prodi Teknologi Manajemen Ternak ini.

Dia akui bahwa beternak adalah profesi yang mampu mengasah kepekaaan dan jiwa leadership.

Septian mengisahkan bahwa sapi yang dipeliharanya mampu menunjukkan tingkah laku yang menggambarkan kebutuhannya.

“Menjadi peternak melatih kita untuk memiliki perasaan yang kuat. Kita bisa mengerti apa yang mereka butuhkan tanpa mereka harus bicara. Itu akan timbul sendiri ketika kita melakukannya di lapangan,” ucap Ketua Perhimpunan Peternak Indonesia ini.

Dirinya berharap, peternakan Indonesia dapat lebih maju ke depannya (dari segi mindset), terutama bagi seorang peternak.

Hal ini pun tentu membutuhkan integrasi antara universitas, pemerintah, peternak dan industri.

Septian meyakini, ketahanan pangan di suatu negara itu penting sekali, agar bisa memberikan kekuatan untuk negaranya.

“Jadi harus saling dukung dan support, agar pertanian dan peternakan di Indonesia dapat semakin kuat,” jelasnya.

Mantan Kuli Sukses Beternak Kambing, Kini Punya 40 Ekor

Tidak hanya Septian. Dulu menerima, kini memberi. Ungkapan ini rasanya sangat pas disematkan kepada Jon Masri, mustahik binaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) asal Nagari Andaleh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat yang kini menjadi Muzaki.

Sebelumnya, Jon adalah seorang yang berprofesi sebagai kuli bangunan dengan pendapatannya tak menentu.

Dia sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, nasibnya berubah setelah dia mengikuti pelatihan lembaga program Zakat Community Development (ZCD) yang dikelola Baznas

Pada awalnya, Jon diberikan modal sebanyak 10 ekor kambing indukan dan satu pejantan. Dia juga mendapatkan pelatihan usaha ternak kambing berupa pendampingan cara recording, reproduksi ternak, dan pemanfaatan limbah ternak secara berkala.

Usaha Jon kian berkembang yang membuat kehidupannya perlahan berangsur membaik. Bahkan, kini Jon telah rutin mengeluarkan zakat ternak karena hewan ternaknya telah mencapai nisab.

Dia pun turut menunaikan zakat fitrah. “Alhamdulillah, kehidupan saya berubah drastis semenjak Baznas hadir di sini. Kini saya juga ikut menunaikan zakat karena hewan ternak kambing saya telah mencapai lebih dari 40 ekor, dan sudah saatnya saya mengeluarkan zakat,” kata Jon dalam keterangan tertulis Baznas, Rabu (5/5/2021).

Jon menjelaskan omzet usaha yang diterimanya terus meningkat. Bahkan dia menyebut setiap bulan, dirinya bisa menjual setidaknya satu ekor kambing dengan keuntungan Rp 1,5 juta atau lebih.

Selain itu, lanjutnya, limbah kandang seperti sisa pakan dan kotoran ternah juga diolah menjadi media tanam bunga yang dia jual sebagai tambahan pemasukan.

Dari hasil berjualan bunga, menurut Jon dirinya bisa mengantongi Rp450 ribu hingga Rp600 ribu setiap bulan…baca selemgkapnya dengan klik di sini. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version