Inovasi Pakan Ternak Mahasiswa Tingkatkan Produktivitas Susu Sapi Perah

  • Bagikan
ILUSTRASI. Peternak memerah susu sapi/IST/Merdeka.com

Mediatani – Sekumpulan mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang tergabung dalam sebuah tim BISCOW berhasil menciptakan inovasi untuk pakan ternak dengan tujuan meningkatkan produktivitas susu sapi perah.

Pakan ternak tersebut pula diharapkan sebagai imunomodulator dan peningkat kandungan asam linoleat serta omega-6 pada susu sapi.

Inovasi dari Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) IPB University itu rupanya hadir dengan nama BISTART (Biscow Start-Up).

Awalnya, ide yang mengenainya tersebut sudah dirancang sejak 23 Desember 2020 dan baru mulai direalisasikan pada 1 Juni 2021 dengan dana hibah Kemendikbudristek.

Dalam perjalanannya, penelitian tim BISCOW pun bekerja sama dengan Laboratorium Industri Pakan Ternak IPB University sebagai tempat produksi. Pakan ternak yang diproduksi oleh tim BISCOW pun mempunyai empat keunggulan, utama yakni:

1. Menjaga kekebalan imun sapi perah

2. Meningkatkan produktivitas susu sapi perah

3. Meningkatkan kualitas susu yang tinggi asam linolenat dan omega-6

4. Menjaga sistem pencernaan sapi perah

Satu di antara peternak yang pernah mencoba inovasi mahasiswa IPB University ini ialah Ketua Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Kabupaten Grobogan untuk periode 2020-2025 bernama Ilham.

Ilham mengatakan inovasi para pemuda tersebut sangat membantu peternakan di desa. Hal itu lantaran, nutrisi dan harga yang masih terjangkau.

“Pakan ini sangat bagus untuk peternak desa, kandungan nutrisi yang banyak dengan harga yang terjangkau akan memudahkan peternak desa dalam meningkatkan usaha peternakannya,” ujar dia, sebagaimana dikutip, Rabu 3 Agustus dari laman detik.com.

Di samping itu, bahan baku pakan sapi perah inovasi BISCOW juga diketahui terbuat dari biomassa jagung, molasses, bungkil jintan hitam, probiotik, gaplek, sargassum, dan CPO. Sebagai penjelasan rincian manfaatnya, ini adalah manfaat masing-masing bahan itu:

1. Biomassa jagung disebut melindungi kandungan nutrisi dari degradasi rumen.

2. Probiotik yang dipakai yakni Bacillus sp. dan S. cerevisiae. Keduanya bermanfaat bagi pencernaan serta sistem imun ruminansia atau hewan pemamah biak.

3. Sementara, Molasses meningkatkan palatabilitas.

4. Bungkil jintan hitam memiliki protein kasar, omega-6 yang tinggi, asam linoleat, dan senyawa bioaktif thymoquionone yang berperan sebagai imunomodulator atau pengatur sistem kekebalan tubuh.

5. Sargassum mengandung kadar mineral dan antioksidan yang tinggi. Maka, bahan ini baik untuk kesehatan ruminansia atau hewan pemamah biak.

Sargassum sendiri ditengarai mampu menghambat kerusakan yang disebabkan radikal bebas pada produk pakan yang mengandung minyak.

6. Gaplek yang terbuat dari singkong dan dijadikan tepung sendiri mampu menjadi sumber energi untuk ternak.

7. Crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mengandung beta karoten yang tinggi. Ia juga berfungsi menjaga kadar air produk tetap sama, sehingga tidak terlalu kering atau terlalu lembap.

Di kabar yang lain, Komandan Pleton Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 512/QY Letda Chb Agung Purnomo melakukan pengabdian terhadap masyarakat dengan mengajarkan cara beternak ayam dengan inseminasi buatan kepada warga di perbatasan RI-PNG, di Kampung Wonorejo Pir IV, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Papua.

Menurut Komandan Satgas Yonif Mekanis 512/QY Letkol Inf Taufik Hidayat, bahwa inseminasi buatan atau kawin suntik merupakan teknik mengawinkan secara buatan dengan memasukkan sperma ayam jantan yang telah diencerkan dengan NaCl (Natrium Klorida) fisiologis ke dalam saluran reproduksi ayam betina yang sedang berproduksi.

Dari situ, ayam betina dapat bertelur dengan bantuan manusia.

“Penyuluhan beternak ayam yang digelar anggota Pos Kotis tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang cara berternak unggas dengan hasil yang maksimal,” jelas Letkol Inf Taufik Hidayat seperti yang dikutip, Rabu 4 Agustus dari laman iNews.id.

Menurutnya, melalui cara itu, diharapkan hasil ternak ayam milik warga akan lebih maksimal.

Taufik menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya mengajarkan cara kawin suntik saja namun juga mengajarkan cara penggunaan mesin penetas telur otomatis yang dirakit oleh anggota kami sendiri dan memberikan mesin tersebut kepada warga kampung Wonorejo.

Letkol Inf Taufik menuturkan penyerahan mesin penetas telur otomatis diharapkan dapat meningkatkan hasil ternak ayam dimiliki oleh warga. Agar dapat membantu meningkatkan perekonomian warga Kampung Wonorejo.

“Masyarakat yang hadir dalam kegiatan penyuluhan tersebut sangat antusias ketika mendengarkan penjelasan tentang cara kawin suntik pada ternak ayam dan penggunaan mesin penetas telur otomatis,” kata Letkol Inf Taufik Hidayat. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version