Kementan Target Cetak 2,5 Juta Petani Milenial, Begini Strateginya

  • Bagikan
Sumber foto: ikmal.org

Mediatani –Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan untuk mencetak sebanyak 2,5 juta petani milenial. Dalam target itu, ada dua strategi yang dibocorkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk menghasilkan jutaan petani muda ke depan dalam menghadapi perkembangan dunia pertanian yang semakin maju.

“Bagaimana strategi kami membuat 2,5 juta petani muda? Pertama 2,5 juta itu kita berharap terdidik, setiap tahun kami juga memagangkan kurang lebih 1.000 orang ke beberapa negara,” kata Syahrul Yasin Limpo, Jumat (12/3/2021) dikutip, Minggu (14/3/2021) dari situs iNews.id.

Strategi kedua, kata Syahrul Yasin Limpo, Kementan merangkul universitas-universitas di seluruh Tanah Air yang memiliki fakultas peternakan dan pertanian. Sarjana pertanian dan peternakan dari universitas-universitas tersebut nanti akan ditempatkan ke bidang pertanian dan peternakan strategis oleh Kementan.

“Kedua, kita ada pembicaraan dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi seluruh Indonesia, khususnya untuk pertanian dan peternakan agar betul-betul kita persiapkan mereka kalau turun ke lapangan selesai insinyurnya akan berakses kepada kehidupan pertanian,” tutur dia.

Syahrul Yasin Limpo yang juga mantan Gubernur Sulsel dua periode itu menilai petani saat ini jangan dipandang sebelah mata. Dia bilang, kini petani muda adalah profesi yang menjanjikan yang menghasilkan pendapatan menggiurkan dan akan terus didorong oleh Kementan.

Artinya, stereotipe bahwa menjadi petani tidak akan kaya terbantahkan. “Itulah yang kita dorong,” ujarnya.

Sementara itu, demi menopang upaya Kementerian Pertanian dalam upaya melakukan regenerasi petani yang berkelanjutan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mengembangkan petani milenial.

Salah satu program yang kini tengah dilakukan ialah Program Milenial Smartfarming di Desa Narawita Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/3).

Program Milenial Smartfarming terselenggara atas kerjasama PT BNI dengan Kementerian Pertanian. Hadir dalam kegiatan tersebut; Menteri Pertamian Syahrul Yasin Limpo, Direktur Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto, Komandan Korem (Danrem) 062/Tarumanagara, Muchidin.

Dalam sambutan Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian, Beni Ahmad Bachtiar, menyampaikan sudah ada 8 petani milenial yang diharapkan menjadi motivator bagi generasi muda di Jawa Barat. Beni menuturkan bahwa kedelapan petani tersebut merupakan hasil seleksi yang telah diselenggarakan Pemprov Jabar pada tanggal 7 sampai 14 Februari yang lalu.

“Kami membuka seleksi untuk mengolah lahan tidur seluas 152 hektar. Tercatat, 9 ribu pendaftar dan terseleksi menjadi 2.420 petani muda,” ungkap Beni saat menyampaikan sambutan pada

Tujuan lain program Program Milenial Smartfarming, menurut Beni adalah untuk menahan urbanisasi serta membuka ruang kesempatan bagi mereka yang bekerja di manufaktur dan terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19.

Dalam kegiatan peluncuran Program Milenial Smartfarming tersebut, dilakukan penandatanganan kerja sama antara Kementan dengan BNI, serta panen jagung bersama di lahan pengembangan kawasan jagung berbasis korporasi bersama petani milenial.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan bahwa terdapat 30 hektar areal jagung yang akan dipanen hari ini.

“Kelompok Tani Mekarsari III di sini menggunakan varietas BISI 99 dan BISI 18 dengan produktivitas per hektar mencapai 7,32 ton. Korporasi Jagung juga sudah ada dalam Koperasi yaitu Koperasi Sinar Jagung Priangan. Di Kabupaten Bandung, total KUR BNI yg telah dicairkan Rp. 2,5 M” Ungkap Suwandi.

Suwandi melanjutkan bahwa kedepan, direncanakan pengembangan jagung di Kabupaten Bandung seluas 15 ribu hektar.

“Saat ini sedang dilaksanakan penataan untuk kawasan penanganan panen dan pasca panen jagung yg akan dihibahkan ke Pemkab Bandung seluas 5 hektar di Nagreg,” imbuhnya. Baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version