Lahan Sawah Dilanda Kekeringan, Kadistan Aceh Besar Ajak Petani Shalat Istisqa

  • Bagikan
Sumber foto: regional.kompas.com

Mediatani – Pada bulan Januari yang lalu, bencana kekeringan sudah melanda Provinsi Aceh. Pemerintah Provinsi Aceh tengah mencari solusi agar mampu mengatasi gagal panen yang disebabkan terjadinya kekeringan di Aceh Besar. Kurang lebih seribu hektar sawah di kabupaten tersebut mengalami kering kerontang disebabkan kemarau panjang di Kecamatan Kuta Cot Gie, Seulimeum, Baitussalam, dan Kecamatan Ingin Jaya.

Merespon hal tersebut, Jakfar SP selaku Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar melalui keterangannya kepada Serambinews.com pada hari Rabu (03/03/2021) menyampaikan bahwa musim tanam rendengan di tahun 2020 dan 2021 pada 23 kecamatan di Aceh Besar mencapai seluas 25.692 hektar. Dan dari jumlah tersebut, sekitar seribu hektar yang merupakan tanaman padi sawah mulai mengalami kekeringan akibat musim kemarau.

Dalam mengantisipasti hal tersebut, Jakfar dan pihaknya telah melakukan pompanisasi dalam membantu pengairan sawah para petani. Mesin pompanisasi tersebut, untuk sementara ini mereka pinjam dari Dinas Pertanian Aceh yang terletak di samping milik Dinas Pertanian Aceh Besar.

“Mari kita Shalat Istiqa lalu berdoa supaya Allah menurunkan hujannya terkhusus di Aceh Besar,” himbau Jakfar SP.

Sebelumnya, Zulfikar Aziz, SE selaku Wakil Ketua DPRK Aceh Besar mengajak Dinas Pertanian dalam membantu petani untuk mengatasi kekeringan. Zulfikar Aziz menyarankan Dinas pertanian untuk mengairi lahan pertanian yang terletak di daerah aliran sungai (DAS) Krueng Aceh melalui program pompanisasi.

“Lahan pertanian di Aceh Besar mulai mengalami kekeringan. Solusinya adalah dengan memanfaatkan atau gunakan pompanisasi terhadap lahan-lahan pertanian atau sawah di DAS Krueng Aceh, ” saran Zulfikar Aziz, SE kepada Serambinews.com, Rabu (3/3/2021).

Menurut Zulfikar, petugas yang menjaga pintu air harus mampu mengatur terkait pembagian air secara optimal agar air mengalir secara merata ke persawahan para petani.

“Melihat cuaca saat ini, kita memang harus secepatnya melakukan langkah antisipasi agar program Pemerintah Aceh Besar dalam menghasilkan panen padi yang melimpah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bisa tercapai,” paparnya.

Beberapa bulan yang lalu, tepatnya dibulan januari telah digelar rapat khusus tersebut melibatkan Dinas Pengairan Aceh, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh hingga Bappeda. Teuku Ahmad Dadek selaku Asisten II Sekda Aceh menyampaikan bahwa dampak kekeringan tersebut menyebabkan persawahan di Aceh Besar kering kerontang sehingga terancam gagal panen.

“Kita telah mengadakan rapat, dan ditemukan ada dua solusi dalam penanganan kekeringan yang melanda areal persawahan dan disimpulkan dalam rapat tersebut. Pertama dengan menerapkan pompanisasi dan yang kedua membangun sumur dangkal atau sumur bor,” ungkap Dadek kepada wartawan, Rabu (29/1/2020).

“Langkah antisipasi penanganan kekeringan ini perlu didukungan dari semua pihak untuk mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang terhadap kondisi tersebut mengingat tren kekeringan terus meningkat, terutama di Aceh Besar,” sebutnya.

Meski sudah ada dua rekomendasi untuk mengatasi gagal panen, namun pihak terkait akan mengecek ke lokasi untuk menentukan langkah yang diambil.

Sekadar informasi, warga di Kabupaten Aceh Besar telah melaksanakan salat Istisqa atau salat meminta hujan. Shalat yang digelar di lapangan bola Lonkali di Desa Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Aceh pada Kamis (23/1) dilaksanakan karena daerah tersebut dilanda kekeringan.

Merespon hal tersebut, Mawardi Ali selaku Bupati Aceh Besar sebelumnya telaj memprediksi seluas 2.490 hektare sawah di daerahnya akan terancam gagal panen sebab kekeringan. Pemerintah kabupaten juga sudah menggelar beberapa langkah guna mengantisipasi hal tersebut.

“2.490 hektare itu yang sudah diprediksi gagal panen. Tapi kita berharap dalam beberapa hari ke depan kembali turun hujan,” kata Bupati Aceh Besar Mawardi Ali usai melaksanakan salat Istisqa.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version