Mengenal Lobster Mutiara, Komoditas Perikanan Paling Potensial

  • Bagikan
Ilustrasi: Lobster mutiara hasil budidaya

Mediatani – Mengenal Lobster Mutiara (Panulirus ornatus), jenis lobster yang memiliki potensi besar di Indonesia. Selain merupakan hasil laut dengan harga yang mahal, lobster ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan dengan cara budidaya.

Di laut, lobster ini bisa ditemukan di seluruh perairan Indonesia. Lobster mutiara sendiri merupakan satu dari lima jenis lobster yang jumlahnya cukup tinggi di Indonesia.

Meskipun punya potensi besar untuk dikembangbiakkan, namun semua tergantung pada pasokan benih lobster itu sendiri. Mari mengenal lebih dalam tentang lobster mutiara melalui pembahasan berikut ini.

Morfologi

Lobster mutiara memiliki bentuk tubuh menyerupai udang yang memiliki ruas-ruas. Sebagian besar tubuh lobster ini tertutup oleh bagian yang keras. Secara garis besar, tubuh lobster terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan bagian perut.

Di bagian kepala memiliki cangkang yang sangat keras dengan dua pasang antena. Satu pasang di belakang yang memiliki duri dan satu pasang lagi di depan tanpa duri. Kepala biota laut ini juga dipenuhi dengan duri.

Sedangkan di bagian perut atau badan dari lobster juga masih dilingkupi oleh bagian keras namun tidak sekeras bagian kepala. Di bagian bawah memiliki 6 pasang kaki lalu ekornya berbentuk lembaran tipis dan bisa ditekuk. Rata-rata lobster mutiara bisa tumbuh hingga ukuran maksimal kurang lebih 50 cm.

Habitat

Mengenal lobster mutiara lebih dalam, Sobat Mediatani juga harus mengetahui dimana lobster ini hidup. Secara umum lobster mutiara hidup di perairan karang dengan kedalaman mulai permukaan laut hingga 100-200 m di bawah permukaan air laut.

Lobster ini hidup pada air dengan suhu 20 – 30 derajat celcius dengan persebaran di posisi lintang 30 LS – 30 LU.

Di Indonesia sendiri, lobster ini paling banyak ditemukan di perairan Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Timur Sumatera, Sulawesi Selatan, Papua, Sulawesi Utara, Maluku, Laut Arafuru, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara, Laut Selatan Jawa, Bali, dan Selat Malaka.

Tingkah Laku

Lobster mutiara merupakan jenis lobster dengan tingkah laku defensif yang unik. Ketika merasa terancam, lobster ini akan mengibaskan ekornya dengan cepat sehingga pasir di sekitarnya akan terangkat dan mengganggu pandangan predator. Pada kesempatan tersebut, lobster akan kabur.

Lobster mutiara juga merupakan hewan nokturnal sehingga dia akan lebih aktif untuk mencari makan di malam hari. Lobster ini termasuk jenis hewan omnivora, mereka memakan bangkai hewan laut, bulu babi, tanaman laut, dan daging.

Reproduksi

Lobster mutiara betina yang telah kawin dan dibuahi akan bertelur lalu menyimpan telur-telurnya di bawah perut mereka. Setelah masa inkubasi selama 3-4 minggu, telur tersebut akan menetas. Telur yang menetas akan menghasilkan larva yang akan memiliki siklus metamorfosis yang panjang.

Pengembangan Budidaya

Budidaya lobster laut sampat sejauh ini masih belum banyak dikembangkan Indonesia. Bahkan di banding Vietnam, Indonesia sudah tertinggal jauh menjadi produsen utama dunia. Padahal, potensi lobster Indonesia jauh lebih besar.

Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan, jenis lobster mutiara dan lobster pasir memiliki potensi yang sangat besar untuk. Kedua jenis lobster tersebut potensinya mencapai 278.950.000 ekor dan tersebar di 11 wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPP NRI).

**

Mengenal lobster mutiara adalah hal yang penting bagi generasi muda Indonesia karena biota ini termasuk salah satu kekayaan perairan Indonesia. Populasinya pun harus tetap dijaga, meskipun saat ini jumlahnya masih relatif banyak, namun penangkapan dan pengendaliannya sudah mulai diatur Undang-Undang.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version