PemKab Parimo Sebut Alih Fungsi Lahan Turunkan Produktivitas Pertanian

  • Bagikan
pertanian di parigi moutong
ilustrasi: lahan pertanian berupa sawah di Kabupaten Parigi Moutong

Mediatani – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulteng mengatakan jika alih fungsi lahan berpotensi besar turunkan produktivitas pertanian. Ungkapan tersebut dikemukakan setelah beberapa wilayah dialihfungsikan, dari sektor pertanian menjadi sektor perumahan.

Hal tersebut tentu memberikan dampak buruk bagi produktivitas pertanian di Sulawesi Tengah. Mengingat daerah Parigi Moutong merupakan salah satu penyuplai pangan di Sulsel hingga saat ini.

“Peran para petani untuk menjaga lahan agar tidak dialihfungsikan untuk kebutuhan pembangunan perumahan atau sejenisnya sangat penting.” kata Hadi Safwan sebagai kepala dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong, Jumat 14/01/2021.

Alih Fungsi Salah Berdampak Buruk

Selain karena populasi manusia yang semakin hari kian banyak, alih fungsi lahan dilakukan oleh para developer rumah untuk bisnis properti pragmatis. Hal tersebut mungkin bisa sangat menguntungkan bagi bisnis properti, namun beresiko bagi pertanian, terlebih jika hal tersebut dilakukan pada daerah penghasil makanan pokok.

Pihak pemerintah Parigi Moutong menyebutkan jika kali ini penurunan produksi pertanian benar-benar disebabkan oleh faktor alih fungsi lahan. Memang, pada kasus lain ada banyak faktor yang berpotensi menyebabkan penurunan produksi pertanian.

Termasuk beberapa di antaranya; kekeringan lahan pertanian, prasarana irigasi yang tidak mumpuni, hingga aktivitas pertambangan yang menyebabkan para petani rugi. Hal tersebut berpengaruh, namun pada kasus ini alih fungsi lahan mendapatkan persentase terbesar.

Jika hal ini dibiarkan tanpa ada regulasi dan tindakan preventif, bisa jadi produksi pertanian akan mengalami penyusutan. Hal tersebut sangat berbahaya bagi kondisi ekonomi dan sosial di sebuah masyarakat tentunya.

Konsumsi yang tidak diimbangi dengan produksi, bisa menyebabkan problem dalam suplai makanan pokok. Maka dari itu, perlu ada langkah antisipasi agar alih fungsi lahan di daerah Parigi Moutong tidak terus dilakukan dan berdampak buruk bagi stabilitas kondisi lumbung pangan di daerah tersebut.

Sinergitas Pemerintah dengan Para Petani

Para petani yang terpaksa melepas lahannya untuk dialih fungsikan juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Hal tersebut tidak lepas dari andil pemerintah yang memberikan sarana dan prasarana yang cukup untuk para petani.

Terlebih, produksi utama dari Parigi Moutong adalah padi dan jagung. Dimana, keduanya memerlukan irigasi dan pupuk yang cukup. Jika tidak, kemungkinan besar para petani juga akan mengalami kerugian.

Maka dari itu, pihak pemerintah kabupaten melakukan regulasi. Sehingga terjadi komunikasi yang baik antar pemerintah dan petani agar alih fungsi lahan bisa diminimalisir.

“Dengan regulasi ini, diharapkan para petani bisa memegang teguh profesi mereka menjaga lahan tetap produktif.” Saat Hadi.

Tidak dapat dipungkiri jika alih fungsi lahan turunkan produktivitas pertanian. Sebab walau bagaimanapun, menjadikan lahan pertanian sebagai tempat pembangunan akan merusak stabilitas produksi pangan di sebuah daerah.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version