Pengetahuan Dasar dan Panduan Beternak Kambing Etawa

  • Bagikan
Ilustrasi. Pengunjung memerah susu kambing etawa di salah satu wisata edukasi peternakan kambing etawa/IST

Mediatani – Kambing etawa merupakan kambing yang didatangkan dari India yang juga disebut kambing Jamnapari. Tinggi kambing jantan berkisar antara 90 sentimeter hingga 127 sentimeter dan yang betina hanya mencapai 92 sentimeter.

Bobot badan jantan Kambing etawa bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina hanya mencapai 63 kilogram. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan hidungnya cembung.

Baik jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida) kambing etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai kambing “Peranakan etawa” atau “PE”. Kambing PE berukuran hampir sama dengan etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia.

Setelah mengetahui itu, bagaimana seh cara beternak atau budidaya kambing jenis ini? Berikut secara ringkas beberapa tips dan panduan untuk beternak kambing etawa yang dikutip mediatani.co dari akun Youtube Sukses Pedia, Kamis (4/3/2021).

Pengadaan Induk atau Bibit Etawa

Sebaiknya kamu membeli bibit atau indukan dari peternak yang sudah terpercaya. Dengan begitu kita dapat mengetahui track record dari kambing tersebut. Kambing yang bagus sebagai pejantan memiliki punggung yang lurus atau tidak bengkok.

Tubuh yang besar dan gagah, berumur dari satu setengah tahun dan tidak memiliki cacat. Sedagkan indukan yang bagus adalah jinak, kaki lurus, berputing dua buah, bertubuh proporsional, tumit cenderung tinggi, dan sehat tanpa cacat.

Kandang kambing etawa

Syarat utama kandang kambing etawa adalah bersih, kebutuhan sinar matahari yang cukup, jauh dari pemukiman dan angin bisa masuk sebagai pencegahan agar bakteri tidak tumbuh di lingkungan kandang. Sebelum memulai membangun, ketahuilah Ukuran Ideal Kandang Kambing Etawa dan Cara Buatnya terlebih dahulu. Agar usaha peternakan kambing etawa anda dapat lebih efektif dan efisien.

Pakan kambing etawa

Pemberian pakan tidak bisa disamaratakan. Harus disesuaikan dengan kebutuhan gizi pada usia tertentu. Sebisa mungkin pakan mengandung protein, karbohidrat, mudah dicerna dan tentunya ,mudah didapatkan dan murah.

Pada umumnya pakan kambing di pedesaan misalnya berupa rumput hijau, namun sekarang sudah banyak yang menggunakan pakan buatan. Tidak ada ketentuan khusus. Namun pada umumnya para peternak membuat perbandingan sebagai berikut.

Bekatul dan konsentrat dibuat dengan perbandingan tiga banding satu. Cara lain yakni dengan membuat bekatul sebanyak 50 persen dicampur bungkil kelapa sebanayak 25 persen.

Pemberian rumput harus dikira-kira dengan berat badan kambing. Maksimal pemberian pakan tambahan atau rumput 15 persen dari berat badan kambing. Berikan secukupnya sebanyak dua kali sehari yakni pagi dan sore hari. Untuk kebutuhan air beri takaran 2 liter per ekor, per hari nya. tambahkan garam yodium secukupnya pada air.

Masa Kawin dan birahi

Dalam dua tahun, kambing etawa setidaknya beranak dua kali. Namun kamu bisa mengusahakan agar kambing lebih banyak beranak dari itu. Oleh karena itu hal yang paling menjadi patokan dalam usaha ternak kambing etawa adalah usia kambing.

Kawinkan kambing saat usianya benar-benar matang, yaitu antara 11-12 bulan ya. Pastikan bobot lebih dari 50 Kg pada usia tersebut. Birahi kambing masanya selama 1-2 hari. Dan siklus itu dapat bertahan 2 atau 3 minggu.

Tanda birahi adalah kambing akan mondar-mandir, mearasa gelisah, kurang doyan makan, ekor terus bergerak dan selalu dikibaskan. Kemaluan membesar dan terus bergerak. Buang air kecil tidak teratur atau sering.

Waktu bunting kambing etawa pun kurang lebih lima bulan dan masa melahirkan sampai masa istirahat adalah dua bulan. Pada masa itu tetap mengatur pola makan dan kebersihan kambing. Jika tidak dikhawatirkan akan terkena scabies.

Nah, bagaimana, ingin beternak kambing etawa? Jika ya, selamat mencoba dan semoga berhaisl ya! (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version