Petani Bawang Merah Sukses Modal Kecil Laba Berlipat Ganda

  • Bagikan

Sebagai bumbu dapur, bawang merah memang banyak dibutuhkan. Permintaan pasar akan bawang merah ini pun semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini menjadi inspirasi petani untuk membudidayakan bawang merah. Bawang merah ini termasuk jenis tanaman holtikutura musiman yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Seiring perkembangan zaman, teknologi pertanian pun semakin berkembang ke arah yang lebih canggih dan modern. Dengan kemajuan teknologi pertanian tersebut, banyak petani bawang merah sukses mendapatkan hasil panen yang sangat melimpah.

Dalam menanam bawang merah, anda harus teliti dalam melakukan pemeliharaannya. Bawang merah itu sendiri seringkali diserang hama penyakit berupa kutu, grandong atau daun berbintik, penyakit otomatis yang membuat tanaman tiba-tiba mati, serta hama inul dimana daun tumbuh melintir. Bawang merah bisa anda budidayakan pada saat musim panas tiba. Pasalnya, tanaman bawang merah ini memerlukan penyinaran matahari lebih dari 12 jam tiap harinya. Pilih lingkungan untuk budidaya bawang merah yang berada di ketinggian 0-900 di bawah permukaan laut. Sementara untuk suhu daerahnya sekitar 25-35 derajat celcius dengan batas keasaman tanah antara pH 5,6-7.

Petani Bawang Merah Sukses di Aceh

Salah seorang petani inspiratif yang berhasil membudidayakan bawang merah di Aceh ialah Wildan. Wildan berhasil mengembangkan budidaya bawang merah yang digelutinya dengan produktivitas rata-rata mencapai 15-17 ton per ha. Budidaya bawang merah yang dilakukan Wildan menggunakan biji atau pindah tanam yang memang membuat hasil panennya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan umbi bibit. Selain itu, biaya produksinya juga jauh lebih rendah. Pada area tanam seluas satu hektare membutuhkan benih sekitar 5 kg dengan biaya sekitar Rp. 10 juta. Lain halnya dengan luasan yang sama membutuhkan umbi bibit mencapai 1,5 ton dengan biaya sekitar Rp. 45-55 juta.

Menerapkan teknik budidaya bawang merah dari biji akan menguntungkan bagi para petani. Keuntungan yang pertama ialah biaya transportasi jauh lebih murah karena berbentuk biji. Keuntungan lainnya yaitu benih dapat lebih lama disimpan pada penyimpanan hingga 2 tahun asalkan tidak terkena sinar matahari. Selain itu, bawang merah juga lebih sedikit terkena serangan penyakit. Hal ini dikarenakan benih tidak membawa bulb borne disease seperti jamur dan virus. Pemakaian pupuk bawang merah pun menjadi lebih efisien. Hal ini benar-benar sangat menginspirasi para petani.

Petani Bawang Merah Sukses di Brebes

Maulana Surya Gemilang merupakan seorang petani bawang merah sukses yang tergabung dengan PB (Pembibitan Bawang) Sentani Brebes. Di tiap bulan, Maulana mampu menjual bawang merah sampai 2 ton lebih ke berbagai daerah di Indonesia. Maulana Surya Gemilang atau yang akrab disapa Alan mengatakan bahwa bagi petani personal yang ingin mencoba bisnis bawang merah setidaknya perlu merogoh kocek sebesar Rp. 50 juta untuk modal awalnya. Dengan modal tersebut, nantinya digunakan untuk membeli bibit atau benih, pupuk, pengairan, membangun sarana pertanian, dan juga sewa lahan 1 hektar selama 1 musim tanam.

Dimulai dari masa tanam, bawang merah sudah dapat dipanen pada usia 3 bulan hingga 70 hari. PB Sentani itu sendiri memiliki lahan pribadi dengan luas 25 hektar di wilayah Klampok, Wanasari, Brebes, Jawa Tengah. Seluas 25 hektar lahan tersebut ditanami bawang merah. Harga bawang merah terbaik didapatkan pada saat musim hujan tiba yakni Rp. 15rb/kg. Saat sudah dipasarkan ke pasaran, harga tersebut dapat melambung menjadi Rp. 16rb-Rp. 17rb/kg. Dalam waktu sebulan, Alan mendapat keuntungan bersih sekitar 50%.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version