Peternak di Pekanbaru Diajak Asuransikan Ternak, Kementan: Minimalkan Risiko Kerugian Peternak

  • Bagikan
Ilustrasi. Sapi/IST

Mediatani – Pemerintah Kota Pekanbaru yang bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Riau dan PT Jasindo membantu mengasuransikan sejumlah ternak petani.

Program Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) ini pun bertujuan untuk menjaga dari risiko kerugian akibat kematian atau kehilangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan bahwa program AUTS/K itu bertujuan untuk mengamankan indukan yang selama ini banyak dipotong. Apalagi, pemerintah sudah membuat peraturan pelarangan pemotongan betina produktif.

“Jadi, yang kita targetkan itu ialah komoditas yang mudah terkena risiko, yaitu sapi betina agar tetap dipertahankan untuk berkembang biak,” ujarnya, Sabtu (27/2/2021) dikutip mediatani.co dari situs sindonews.com, Senin (1/3/2021).

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy pun meminta pemda mendorong peternak sapi agar mengasuransikan ternaknya. Bila perlu, peternak mendapat bantuan asuransi ternak melalui dana APBD.

“Ada keuntungan bagi peternak yang mengikuti program ini. Bila terjadi sesuatu pada hewan ternaknya yang diusahakan, misalnya seperti mati atau hilang karena tindak kriminal seperti pencurian, peternak akan menerima klaim uang pertanggungan (UP) sebesar Rp 10 juta/ekor,” ujarnya.

Ajakan Pemda ini, kemudian disambut baik peternak, sehingga setiap tahun target selalu tercapai, bahkan melampaui. Diharapkan target tahun ini pun bisa tercapai dengan baik pula.

“Pemerintah pun terus berusaha agar memperbaiki sistem, sehingga peternak atau petani lebih gampang ikut program asuransi,” ujarnya.

AUTS/K sendiri merupakan salah satu produk asuransi dukungan dari pemerintah, pihak yang menyelenggarakan yakni Jasindo Agri. Ada pun salah satu program dari korporasi ini yakni memberikan perlindungan terhadap petani dan peternak agar supaya bisa mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam menjalani kegiatan usaha.

Sehingga hal itu membuat mereka bisa memusatkan fokusnya dengan pengelolaan usaha tani maupun peternakan dengan maksimal dan menguntungkan tentunya.

Kepala Distankan Pekanbaru Syahmanar S Umar mengungkapkan bahwa melalui asuransi ternak ini, pihaknya juga berharap dapat memberikan perlindungan bagi petani dalam beternak karena risiko yang terjadi akan ditanggung oleh pemerintah secara penuh. Bantuan asuransi ini diberikan kepada sejumlah kelompok ternak binaan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distankan) Kota Pekanbaru.

“Apa yang dibuat oleh pemerintah merupakan motivasi karena peserta asuransi akan mendapatkan bantuan dari pemerintah,” katanya.

Diharapkan pula hal ini akan menjadi stimulus untuk peningkatan hasil peternakan sehingga ekonomi petani membaik, terutama di masa pandemi Covid-19.

“Asuransi ini sangat positif agar petani tetap dapat berusaha dan tidak merasa waswas,” ujar Syahmanar.

Sementara itu, Kepala Bidang Agribisnis DPKH Provinsi Riau Heri Afrizon menyebutkan bahwa dengan terbitnya asuransi ternak itu, akan ada nilai tambah untuk petani atau peternak.

Jika ternak mengalami kematian dan masuk dalam polis asuransi maka akan ditanggung seratus persen oleh pemerintah.

“Data DPKH Riau melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (SIKHNAS) tahun 2020, ada sebanyak 1.879 peternak dari target 2.000 peternak yang telah terdaftar di asuransi ini. Dan tahun ini diharapkan jumlahnya akan terus bertambah. Kami punya target 3.000 peternak yang ada di Riau akan diasuransikan,” jelasnya.

Sesuai dengan data Distanak Pekanbaru yang baru menerima kartu asuransi ternak di antaranya adalah Kelompok Mandiri Sejahtera Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kelompok Mandiri Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai.

Selanjutnya ialah Katiman dari Kelompok Sumber Rezeki Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, dan Kelompok Jadirejo, Kelurahan Pebatuan, Kecamatan Tenayan Raya. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version