Teknik Amoniasi Jerami Padi untuk Pakan Ternak, Solusi Keterbatasan Hijauan

  • Bagikan
Pelatihan pembuatan amoniasi jerami padi untuk pakan ternak (Foto: padek.jawapos.com)
Pelatihan pembuatan amoniasi jerami padi untuk pakan ternak (Foto: padek.jawapos.com)

Mediatani – Prospek pengembangan usaha peternakan sapi di Kota Padang masih terbuka lebar. Pasalnya, kebutuhan daging di wilayah tersebut masih dipasok dari luar daerah.

Hal tersebut sebenarnya disebabkan karena peternak seringkali dihadapkan pada tantangan terkait kesediaan pakan hijauan yang berfluktuatif. Saat musim kemarau, para peternak sulit untuk memperoleh hijauan berkualitas tinggi.

Persoalan ini dihadapi oleh Kelompok Tani Harapan Sejahtera di Kelurahan Aiapacah, Kecamatan Kototangah, Kota Padang yang bergerak dalam bidang usaha budidaya ternak sapi indukan.

Kelompok tani ini diketuai oleh Syamsurizal yang beranggotakan 10 orang ini, hampir semuanya berprofesi sebagai petani atau peternak.

Merujuk dari permasalahan ini, Tim Program Kreativitas Mahasiswa Universitas Padang (PKM Unand) kemudian melakukan pelatihan pengolahan jerami padi dengan teknologi amoniasi jerami menjadi pakan ternak bermutu.

Ketika memasuki musim tanam berikutnya, biasanya petani membakar jerami padinya. Padahal, potensi sisa hasil tanaman pertanian ini dapat diformulasikan sedemikian rupa untuk menjadi sumber bahan pakan alternatif.

Namun, kandungan nutrisi pada limbah pertanian seperti jerami masih kurang mendukung untuk memacu pertumbuhan ternak. Sehingga, diperlukan sentuhan teknologi untuk memperkaya nutrisinya, salah satunya dengan teknologi amoniasi jerami padi untuk pakan ternak.

Ketua Tim PKM Riesi Sriagtula mengatakan, pelatihan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat Unand Tahun 2021.

Ia berharap pelatihan tersebut dapat memberikan manfaat kepada peternak dalam mengelola dan memanfaatkan jerami padi menjadi sumber pakan bermutu dalam menghadapi paceklik hijauan terutama saat musim kemarau.

Salah satu perlakuan kimiawi pada pengolahan teknologi amoniasi itu, tambah Riese, menggunakan urea dan sangat populer dalam meningkatkan kualitas nutrisi jerami padi.

Amoniasi dapat melarutkan lignin dan silika, sehingga dapat mengubah tekstur jerami yang awalnya keras menjadi lunak serta meningkatkan kadar protein dan kecernaan.

Proses pembuatan amoniasi jerami padi cukup mudah, hanya membutuhkan penambahan urea 3-4% dari bahan. Misalnya untuk kebutuhan jerami padi 100 kg, pupuk urea yang dibutuhkan yaitu 3-4 kg urea.

Selanjutnya, menyiapkan peralatan seperti lembaran plastik sebagai alas, timbangan, sabit, ember dan lubang penimbunan jerami.

Adapun cara pembuatannya:

  1. Sebanyak 100 kg jerami disiapkan, lalu dipotong-potong dengan ukuran 2-5 cm, kemudian melarutkan urea sebanyak 4 kg ke dalam 70 liter air.
  2. Buatlah lubang ditanah dengan ukuran 1 m untuk dalamya, lebar 0,75m, untuk panjang disesuaikan dengan jumlah jerami padi. Sebelum jerami padi ditumpuk, jangan lupa memberikan alas pada dasar wadah plastik.
  3. Jerami padi dimasukkan kedalam lubang sampai membentuk lapisan setebal 10 – 20 cm. kemudian menyemprot secara merata lapisan jerami tersebut dengan larutan urea dan diinjak-injak sampai padat.
  4. Tutuplah dengan menggunakan plastik secara rapat.
  5. Prosesnya dibiarkan selama  21 hari atau 1 bulan dan sudah bisa dipergunakan sebagai pakan ternak.
  6. Angin-anginkan terlebih dahulu sekitar 1-2 jam, baru bisa diberikan pada ternak anda.

Pemanfaatan jerami padi dapat menambah persediaan bahan pakan dan peluang untuk meningkatkan populasi ternak yang tidak lagi terkendala pakan. Dengan amoniasi jerami, daya cerna akan meningkat sehingga produktivitas atau pertumbuhan ternak akan lebih baik.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version