Mediatani – Pernahkah kalian mendengar nama ikan Triggerfish? Ikan laut yang biasa disebut ikan trigger ini dikategorikan sebagai ikan buas yang umumnya dipelihara dalam aquarium. Jenis ikan yang biasa ditemukan di di daerah perairan Indonesia ini memiliki daya tarik tersendiri karena memiliki bentuk gigi dan bibir yang menyerupai manusia.
Trigger adalah ikan buas yang lazim dipelihara dalam aquarium. Ikan ini pun dapat dikatakan sebagai salah satu ikan dari golongan predator yang memiliki rating terfavorit untuk dipelihara aquaris, terutama trigger kembang.
Karakteristik Triggerfish
Ikan yang memiliki nama latin Balistapus causpisillum ini berasal dari famili Balistidae dan memiliki 40 spesies jenis ikan. Jenis terbesar dari ikan ini memiliki nama stone triggerfish dengan panjang yang dapat mencapai 3,3 kaki dan biasanya ditemukan di wilayah perairan Pasifik Timur, dari Meksiko hingga Chili.
Ikan trigger atau triggerfish juga memiliki julukan sebagai musuh para nelayan, sebab ikan ini memiliki gigi-gigi yang tajam dan sering memutuskan tali pancing ataupun merobek jala nelayan.
Ikan ini dapat mencapai panjang 50 cm. Bentuk tubuh ikan trigger yakni berbentuk oval. Dengan ukuran sirip yang cukup besar, ikan ini dapat berenang dengan cepat menggunakan sirip dan ekornya,
Habitat Triggerfish
Ikan trigger lebih senang hidup di perairan dangkal dekat pantai, terutama di sepanjang terumbu karang. Adapun jenis triggerfish yang berhabitat di Samudra, yang artinya ikan ini dapat hidup di lautan terbuka dan tidak dekat dengan pantai. Sebagian besar spesies ikan ini memiliki habitat di perairan tropis, dan sebagian lainnya tinggal di lautan dengan iklim subtropis.
Bagi pecinta ikan laut, ikan ini dapat dipelihara di dalam aquarium dengan menggunakan air asin. Ikan ini juga dipasarkan sebagai ikan hias dengan harga yang sangat mahal. Daerah penyebaran triggerfish; perairan karang, perairan dangkal terutama sekitar Banyuwangi, Nusa Penida (Bali).
Makanan Triggerfish
Makanan utama ikan trigger yakni hewan invertebrata seperti ubur-ubur, hydra, cumi-cumi. Pada habitat aslinya, ikan ini berburu mangsanya dengan cara menggali kepiting ataupun cacing. Ikan trigger akan menyemprotkan air dari mulut mereka. Ia menggunakan gigi dan rahangnya yang sangat kuat untuk mengambil bulu babi dan membaliknya untuk memakan bagian perutnya. Triggerfish juga mengonsumsi udang serta lobster.
Perilaku dan Reproduksi
Kebanyakan ikan dari spesies trigger memiliki sifat territorial, artinya pejantan akan mempertahankan wilayahnya untuk memikat betinanya. Ikan trigger ini cenderung hidup sendiri, namun saling bertemu di tempat tertentu saat musim kawin.
Pada bebearapa kondisi triggerfish memiliki tingkat reproduksi yang sangat bervariasi. Betinanya akan membuat lubang kecil di tumpukan pasir untuk bertelur. Pada habitat aslinya, ikan trigger remaja akan hidup di antara rumput laut untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Pejantan dari spesies triggerfish akan membangun wilayah pada tempat pemijahan dan menyiapkan sarang di dasar laut untuk menampung puluhan ribu telur ikan.
Jantan dan betina triggerfish saling melingkari satu sama lain dalam sarang dan terjadi perubahan warna dengan cepat. Betina ikan trigger dapat menyimpan rata-rata sekitar 772.415 telur kemudian mengaerasi telur dengan meniup dan menjaga ketercukupan oksigen.
Pemijahan triggerfish biasanya terjadi dari bulan April hingga Agustus. Telur-telur triggerfish akan menetas dalam waktu 24-48 jam, kemudian larva akan bergerak ke permukaan diantara hamparan plankton dan ganggang coklat. Larva dan triggerfish muda akan menghabiskan 4-7 bulan di lingkungan planktonic sebelum berimigrasi ke dasar laut.
Beberapa spesies triggerfish menjadi populer sehingga banyak diminati oleh nelayan. Hal tersebut menjadi alasan mengapa para peneliti tengah berupaya untuk memelihara triggerfish di penangkaran sehingga populasinya tetap terjaga.