Wamentan Harvick Hasnul: Target Presiden 1 Peternak Miliki 3 Ekor Sapi

  • Bagikan
Wakil Menteri Pertanian RI Harvick Husnil Qolbi didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat berkunjung ke STIPARK NTB, Kamis (11/3/2021)/via Radar Lombok/IST

Mediatani – Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menyambangi pusat peternakan di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dirinya menyebut, pemerintah berkomitmen membantu peternak dan mengembangkan industrialisasi peternakan di sana melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bekerja sama dengan Bank BUMN.

“Presiden (Jokowi) menargetkan setiap orang peternak memiliki tiga ekor sapi,” kata Harvick dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, 14 Maret 2021 yang dikutip, Selasa (16/3/2021) dari situs tempo.co.

Dalam merealisasikan hal tersebut, kata dia, pemerintah pusat akan menyalurkan KUR untuk sektor peternakan sebesar Rp 5 triliun yang mana, 40 persen atau Rp 2 triliun di antaranya dialokasikan untuk NTB.

Selain KUR, Harvick juga menyebut pemerintah bakal memberikan bantuan berupa alat pengolahan pupuk dan alat mesin pertanian. “Dengan catatan, jika secara administrasi lengkap dan memenuhi persyaratan, maka bantuan tersebut akan dipenuhi,” kata dia.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah juga menyampaikan komitmennya untuk industrialisasi peternakan ini. “Mungkin tidak ada provinsi lain yang punya keberanian mewujudkan mandiri bibit unggul dan pakan ternak sendiri melalui program industrialisasi yang kita bangun,” ujarnya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mencontohkan Science Techno Industrial Park (STIP) Banyumulek, Lombok Barat yang ada di daerahnya. STIP ini memiliki pabrik pakan ternak ayam petelur sudah bisa berproduksi sebanyak 5 ton per jam.

Menurut Zul, kehadiran STIP ini memberikan dampak positif bagi NTB yang saat ini menang mengembangkan sektor pertanian dan peternakan. “Dalam penyediaan bahan baku pakan ternak maupun bibit unggul peternakan,” kata dia.

Sebelumnya, Wamentan telah melakukan kunjungan kerja ke NTB.  Pihaknya juga mengunjungi komplek STIP. Wamentan pun meninjau beberapa fasilitas seperti pabrik pakan ternak ayam petelur dengan hasil produksi 5 ton pakan perjam, yang mana dengan terus dikembangkannya pabrik pakan ternak tersebut diharapkan produktivitas hasil ternak NTB semakin meningkat dengan biaya produksi yang lebih terjangkau.

Di samping itu, Wamentan juga menyempatkan diri meninjau bengkel permesinan sekaligus menjajal sepeda listrik buatan IKM-IKM NTB.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, yang juga turut mendampingi Wamentan, menjelaskan bahwa salah satu ujung tombak mewujudkan program industrialisasi adalah dengan hadirnya Science Teknologi Industri Park (STIP) Provinsi NTB.

Hadirnya STIP tersebut, kata Gubernur ditujukan untuk memacu perekonomian masyarakat NTB dibidang industry. Hal itu pun agar menjadikan NTB sebagai daerah yang mandiri, baik mandiri teknologi, industri sektor pertanian, industri peternakan, industri pakan ternak hingga industri bibit unggul yang mandiri.

“Kita memiliki banyak ternak tapi di saat musim kemarau, kita kehilangan pakan. Artinya bahan baku jagung dari kita. Sedangkan pakan ternaknya dari luar daerah,” terang Gubernur.

Atas permasalahan itu, gubernur yang akrab disapa Dr. Zul menegaskan bahwa bahan baku pakan ternak dan bibit-bibit unggul yang melimpah yang dihasilkan oleh pertanian di NTB harus dimanfaatkan dan diolah SDM daerah sendiri.

Maka dari itu, akan ada insentif dan penghargaan buat anak-anak NTB yang mengasah potensi dibidang industri jika mimpi itu mampu diwujudkan.

“Ini membuktikan bahwa kami sungguh untuk mewujudkan industrialisasi di NTB. Mungkin tidak ada provinsi lain yang punya keberanian untuk mewujudkan mandiri bibit unggul dan pakan ternak sendiri melalui program industrialisasi yang kita bangun,” tegas Gubernur.

Dr. Zul juga menuturkan, kalau STIP mampu mewujudkan kemandirian itu dengan sukses, maka wadah ini akan direplika di setiap kabupaten kota se-NTB. Begitu pun kalau taman teknologi ini menarik maka akan direplika di provinsi lain di Indonesia.

“Sehingga industrialisasi dari Indonesia bagian Timur bukan hanya mimpi tapi bisa kita wujudkan,” ungkapnya. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version