Manfaatkan Program Upland, Kementan Ajak Pemda untuk Meningkatkan Sektor Pertanian

  • Bagikan
Sumber foto: kompas.com

Mediatani – Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy meminta kepada pemerintah daerah untuk memanfaatkan Program UPLAND sebagai langkah awal pada era baru model pengembangan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Pada agenda penandatanganan Perjanjian Hibah Daerah “The Development of Integrated Farming System in UPLAND Area” yang bertempat di Hotel Aston Priority, Jakarta pada Rabu (24/3/2021). Penandatanganan ini menjadi salah satu momen sebagai batu loncatan bagi seluruh masyarakat pertanian.

“Sebagai langkah awal dalam pelaksanaan model pengembangan pertanian terpadu yang terintegrasi, terutama di daerah dataran tinggi,” ujar Sarwo Edhy dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima pada Sabtu (27/3/2021).

Sementara itu, program UPLAND ini merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi yang bersifat komprehensif, mulai dari pengembangan on-farm sampai off-farm. Program ini dibentuk guna meningkatkan daya inovasi, kapasitas, serta pendapatan para petani.

Pada kesempatan yang sama, Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian menjelaskan bahwa program UPLAND ini mempunyai beberapa tujuan. Yang pertama ialah meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dan juga pendapatan para petani khususnya di daerah dataran tinggi melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air.

Kedua, mengembangkan sistem agrobisnis dan penguatan sistem kelembagaan. Dan tujuan yang ketiga ialah membangun sentra pembibitan yang juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana budidaya benih modern. Melalui program ini, diharapkan kelembagaan para petani nantinya mengalami peningkatan, menjadi mandiri, memiliki posisi tawar yang lebih baik, serta mampu mengembangkan pasar untuk komoditas pertanian domestik maupun ekspor.

Tidak hanya itu, menurut Mentan SYL, program UPLAND bisa menjadi tantangan baru untuk masyarakat pertanian. Dalam upaya pelaksanaannya, program UPLAND ini harus memperhatikan aspek lingkungan.

“Sistem pertanian yang terbentuk perlu mengedepankan kaidah yang ramah terhadap lingkungan dan juga berkelanjutan. Sehingga, program UPLAND ini dinilai sangat challenging dalam mengharmonisasikan seluruh aspek,” ujarnya.

Masalah pendanaan, Mentan SYL mengungkapkan bahwa untuk mencapai tujuan dan juga sasaran pembangunan terutama di bidang pertanian, dana pembangunan bisa bersumber dari beberapa pendanaan yang bersifat multiplier effect.

“Hingga kini, pemerintah Indonesia sudah menerima loan agreement dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank (IsDB),” katanya.

Mentan SYL juga mengatakan, agar bisa mencapai target yang telah ditentukan, perlu ditanamkan semangat agar program UPLAND mampu menjadi success story dan juga teladan bagi kegiatan Kementerian Pertanian di kemudian hari.

Sejalan dengan hal tersebut, Sawo Edhy selaku Dirjen PSP juga menjelaskan bahwa koordinasi yang baik antara semua stakeholders, baik di tingkat pusat maupun daerah, menjadi salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan program UPLAND.

“Berhasil tidaknya kegiatan ini menjadi tanggung jawab kita semua. Tanggung jawab tersebut tidak hanya untuk keberhasilan pembangunan pertanian tetapi juga untuk generasi Indonesia di masa yang akan datang,” tuturnya.

Sementara itu, Ivan Cossio Cortez selaku Country Director International Fund for Agricultural Development South East Asia and the Pasific Sub Region Office menyampaikan harapannya agar program ini mampu meningkatkan kapasitas khususnya keilmuan para petani.

“Ekspektasi saya terhadpa proyek ini ialah para petani mampu meningkatkan kapasitas dari keilmuannya dan juga pendapatannya,” ucap Ivan.

Salah satu keilmuan yang dimaksud ialah dengan pemanfaatan sumber daya alam yang ada di sekitar. Ivan berharap para petani mampu memaksimalkan kondisi alam sekitar yang mencakup tanah dan air untuk memproduksi pangan demi mencukupi kebutuhan keluarganya, serta dapat menjual hasilnya ke pasar.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version