Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Sistem Akuaponik

  • Bagikan

MediaTani – Akuaponik merupakan gabungan dari akuakultur (budidaya ikan) dan hidroponik (menanam tanaman/sayuran tanpa  tanah). Dalam sistem ini terdapat hubungan simbiosis  antara ikan dan tumbuhan. Akuaponik dapat diaplikasikan pada lahan yang kecil karena tidak membutuhkan tanah, hemat air, baik bagi kesehatan, mempunyai nilai estetika yang tinggi dan tidak menimbulkan polusi.

Sistem kerja akuaponik sangat sederhana, air dan limbah budidaya ikan dialirkan ke tanaman karena banyak mengandung unsur hara bagi tanaman. Sebagai imbalannya, tanaman akan menyediakan oksigen bagi ikan berkat air yang disaring melalui media tanam.

Keunggulan Akuaponik

Ada beberapa kelebihan akuaponik diantaranya, hemat air, tenaga, waktu, dan media tanam. Sistem ini juga terbebas dari penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Hal tersebut meningkatkan produksi sayuran dan ikan serta memiliki nilai estetika.

Penghematan air karena penambahan air pada bak pemeliharaan hanya berdasar pada jumlah air yang menguap. Penyiraman dan pemupukan tidak lagi dilakukan secara konvensional karena air yang mengandung kotoran dan sisa pakan ikan di sirkulasi terus dari kolam ikan ke sistem, sehingga perawatan lebih efisien dan hemat tenaga.

Media tanam yang diperlukan untuk akuaponik tidak terlalu banyak, yang digunakan hanya arang sekam dan zeolit. Sisa pakan dan kotoran ikan sebagai pupuk. hama dan penyakit yang menyerang tanaman dapat dikontrol secara manual.

Dengan adanya pupuk yang berasal dari kotoran ikan dan sisa pakan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman lebih baik dan produksinya meningkat. Keterbatasan lahan yang ada mendorong sistem budidaya tanaman disusun agar lebih efektif, hingga menciptakan pemandangan yang indah, sejuk serta menarik.

Komponen Akuaponik

Akuaponik terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian akuatik (air) untuk media budidaya ikan dan bagian hidroponik untuk budidaya tanaman. Komponen akuaponik yaitu:

  1. Tangki atau kolam ikan
  2. Unit penangkap dan pemisahan limbah padat (sisa pakan dan kotoran ikan)
  3. Biofilter, wadah bakteri nitrifikasi untuk tumbuh dan mengurai amonia menjadi nitrat.
  4. Subsistem hidroponik, wadah bagi tanaman untuk tumbuh
  5. Sump, dimana air mengalir ke dan dari yang dipompa kembali ke tangki pemeliharaan .

Unit untuk mengurai padatan, biofiltrasi dan subsistem hidroponik dapat digabungkan menjadi satu unit atau subsistem yang mencegah aliran langsung masuk dari tangki ikan ke subsistem hidroponik.

Media Tanam

Media tanam pada sistem akuaponik harus berpori (tidak menahan air). Media tanam tersebut antara lain zeolit, batu belah, batu apung, arang, arang  kelapa, arang tempurung, kerikil, pakis, hidroton dan lain-lain. Media tumbuh berperan sebagai filter yang akan memerangkap sisa makanan dan metabolisme ikan budidaya.

Pakan Ikan

Jumlah pakan ikan per hari pada sistem akuaponik dibedakan dari jenis sayuran. Untuk sayuran daun sekitar 40-50 gram/m2 pakan per hari. Sedangkan sayuran buah 50-80 gram/m2 pakan per hari.

Akuaponik sangat cocok untuk dikembangkan di tempat dimana air dan tanahnya langka, seperti wilayah perkotaan, daerah kering, padang pasir, serta pulau-pulau kecil.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version