Agus Beternak Hamster karena Lucu, Modal Awal Rp2 Juta

  • Bagikan
Agus peternakhamster/jawapos/ist

Mediatani – Ternyata memelihara dan beternak hamster memiliki daya tarik tersendiri bagi Agus Efendi. Hal ini lantaran hamster merupakan hewan lucu.

Selain mempunyai daya tarik, rupanya bisa menjadi nilai ekonomi. Agus kemudian memanfaatkannya. Warga Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi itu pun akhirnya memilih beternak hamster.

Agus memulainya pada akhir 2020 lalu. Agus pun dapat dikatakan merupakan satu-satunya peternak hamster yang ada di Blitar. “Yang skala banyak lho ya. Sebagian masih skala kecil jika saya lihat,” ujar pemuda berusia 25 tahun ini, mengutip dari laman radartulungagung.jawapos.com.

Ia mengaku beternak hamster karena berawal dari hobi. Baginya, hamster terlihat lucu. Akhirnya Agus mencoba membeli beberapa ekor untuk dipelihara.

Seiring waktu, ia semakin tertarik. Terlebih ketika hewan itu semakin berkembang. Ia lantas mencari info terkait cara beternak hamster.

Keinginannya beternak semakin kuat. apalagi ketika mengetahui ada peluang usaha dengan laba yang cukup menjanjikan. “Ternyata peluang usaha ternak hamster lumayan bagus. Apalagi di Blitar ini kan juga belum ada yang fokus ternak hamster dengan skala besar,” ucapnya.

Dia membangun usahanya bermodal Rp 2 juta, Agus lalu mantap memulai ternak hewan berbulu itu. “Untuk beli sejumlah indukan dan jantan serta kandang,” terangnya.

Walaupun ilmu beternaknya minim, ia tetap memberanikan diri terus belajar. Termasuk menimba ilmu dari rekan-rekan sehobi. Apalagi, ditambah dengan referensi dari internet.

Alhasil usahanya pun memberi dampak posistif. Beternak dengan baik dan sejumlah pasang indukan sukses menghasilkan anakan hamster. Sekali beranak bisa 5-16 ekor.

“Itu pun tak semuanya hidup. Pasti ada sebagian yang mati karena seleksi alam. Bisa mati karena sakit atau dimakan induknya sendiri,” terang dia.

Dalam meminimalisasi hal itu, satu bulan setelah lahir anakan harus segera dipisah dari indukan. Anakan lalu ditempatkan di kandang sendiri usai itu tinggal lakukan pembesaran.

Pada masa pembesaran, anakan hamster kemudian diberi makanan biji-bijian. Agus pun menggunakan campuran biji jagung, beras, hingga kuaci.

Terkadang juga ia memberikan sayuran sebagai selingan, beberapa hari sekali. Makan diberikan dua kali sehari, pagi dan sore. “Jangan keseringan (beri makan sayur, Red) karena risiko mencret. Pernah waktu itu saya sering beri sayur. Jadinya mencret,” ujarnya.

Ada beberapa jenis hamster yang diternak Agus. Di antaranya campbel rusian, winter white dari Kazakhstan, dan roborovski dari Mongolia.

Perlakuan jenis-jenis hamster ini pada umumnya sama. Hanya, jenis-jenis itu memiliki karakter hidup yang berbeda. “Jenis campbell misalnya. Karakternya cepat dan gesit. Nah, yang jenis winter white ini paling sering dicari. Harganya paling mahal,” jelas pria ramah ini.

Hamster mulai bisa beranak sekitar usia dua atau tiga bulan, dan kini Agus fokus beternak untuk setiap jenis hamster. “Bisa juga disilangkan dengan jenis berbeda. Tapi risiko gagalnya tinggi,” akunya.

Kini hasil ternak hamster dijual di beberapa pet shop di Blitar. Sudah ada pelanggan tetap. Ada tiga pet shop yang sering pesan. Untuk kisarana harganya, satu ekor hamster dihargai Rp 10 ribu. Setiap kali kirim ke pet shop bisa 20-30 ekor. Hampir dua minggu sekali selalu kirim.

Selain melayani pet shop, Agus pula menjual ke perorangan. Tidak hanya wilayah Blitar, tapi juga sampai luar daerah. “Saya kan jual online juga,” terangnya. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version