Mediatani – Badan Pangan Nasional (National Food Agency) atau Bapanas memastikan ketersediaan stok pangan menjelang hari Idul Adha aman dan harganya stabil di pasaran.
Hal itu disampaikan oleh Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi. Ia juga mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai upaya antisipasi akan lonjakan harga pangan menjelang Idul Adha.
“Antisipasi lonjakan harga jelang hari Raya Idul Adha, NFA terus lakukan fasilitasi distribusi pangan beberapa komoditas pangan, seperti cabai, bawang, jagung, sapi,” kata Arief, dalam keterangan pers di Jakarta dalam rilis resmi, Selasa (5/7).
Perihal komoditas cabai, Arief mengungkapkan bahwa Badan Pangan Nasional sudah memfasilitasi penyaluran cabai pada daerah surplus, seperti di Kabupaten Wajo, Jeneponto dan Takalar, Sulawesi Selatan ke daerah kekurangan.
Hal itu dilakukan untuk menjamin agar stok cabai terpenuhi di pasar-pasar Induk Jabodetabek. Pengalokasian tersebut dilakukan sejak tiga pekan lalu.
Menurutnya, penyaluran cabai tidak hanya untuk mengintervensi harga cabai tetapi juga untuk memberikan dampak yang baik bagi petani cabai.
Menurut data Pemerintah Kabupaten Wajo, harga beli cabai di tingkat petani sekarang dapat mencapai angka Rp 60 ribu dari yang sebelumnya hanya di angka Rp 30 ribuan, bahkan pernah di bawah Rp 10 ribuan.
Diketahui dari data Kabupaten Wajo tersebut, kemampuan areal cabai cukup luas untuk pemenuhan dalam negeri serta memiliki peran sebagai sumber produksi cabai untuk penguatan persediaan nasional.
Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo menunjukkan, sampai terakhir Juni 2022, jumlah keseluruhan produksi cabai Wajo mencapai 1.244 ton dengan luas tanam 377 hektar dan luas panen 972 hektar.
“Hal ini sesuai amanah Bapak Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan produksi pangan sebesar-besarnya memenuhi kebutuhan dalam negeri,” katanya.
Arief juga mengatakan pihaknya juga memfasilitasi penyaluran bawang merah sebanyak 36 ton ke berbagai daerah di antaranya Palembang, Temanggung, dan Bangka Belitung. Upaya ini juga akan terus dilakukan berkelanjutan.
Kemudian komoditas jagung juga sudah dilakukan fasilitasi penyaluran hingga 1.139 ton dari petani asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ke beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Arief mengimbau masyarakat untuk tidak resah akan ketersediaan suplai pangan seperti keperluan komoditas sapi menjelang Idul Adha ini. Pihaknya juga tengah mendorong masyarakat untuk melakukan kurban secara online demi mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Metode ini legal dan terjamin. Berdasarkan Fatwa MUI No. 32 tahun 2022, Umat Islam tidak mesti menyembelih sendiri dan/atau menyaksikan langsung proses penyembelihan,” ucap dia.
Lebih lanjut, Arief mengatakan butuh kerja sama semua pihak untuk mencegah penyebaran PMK. Karena itu, Arief mengajak semua pihak bisa berkontribusi serta bekerja sama untuk meminimalisir penyebaran PMK dalam kesempatan baik Idul Adha ini.
“Berkolaborasi dengan institusi resmi penyedia kurban online yakni BAZNAS, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan Global Qurban serta BUMN Pangan ID FOOD yang berkontribusi selaku penyedia hewan kurban,” ungkapnya.