Mediatani – Bupati Madina Muhammad Jafar Sukhairi Nasution menghadiri panen jagung perdana di Penyambungan, tepatnya di Saba Rimba, kelurahan Pidoli Dolok, pada Rabu (19/1/2022). Kehadiran bupati tersebut mendapat sambutan baik oleh warga, khususnya kelompok tani binaan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten.
Bupati Jafar hadir pada panen perdana tersebut untuk memberikan motivasi dan semangat untuk kelompok tani yang berhasil melakukan panen jagung. Selain Bupati, masih ada Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Perdagangan, dan OPH lainnya yang juga turut hadir pada kegiatan panen tersebut.
Pada kesempatan itu, Bupati juga sempat mengatakan jika lahan di daerah setempat termasuk lahan yang sangat subur. Banyak sekali potensi pertanian yang bisa dijumpai untuk bercocok tanam, baik itu tanaman muda maupun yang telah tua.
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
“Saya mendengar jika satu musim panen jagung dalam waktu empat bulan, sudah bisa menghasilkan omset Rp 25 juta. Masya Allah, ini sangat baik dan membantu untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Sehingga prestasi yang kita dapat hadi ini bisa dijadikan contoh baik untuk daerah lainnya,” kata Bupati pada acara tersebut.
Hadirnya Bupati pada panen perdana ini tentu membuat masyarakat antusias. Sehingga, banyak di antara mereka yang bertambah semangat untuk mengolah lahan secara lebih intensif lagi karena dianggap sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam mendukung pertanian jagung.
Meskipun demikian, Bendahara HKTI Goilan mengeluh perihal mesin pengolah tanah dan alat pemipil jagung. Bisa dikatakan, alat-alat penunjang pertanian jagung masih belum dimiliki sendiri atau menyewa.
“Kita masih membutuhkan jetor dan mesin pemipil dengan menyewa,” katanya.
Ia mengungkapkan, hasil panen dari jagung tersebut bisa dijual dengan harga Rp 4.800/Kg. Sedangkan, untuk yang lainnya akan dijadikan makanan ternak berupa itik di binaan HKTI kecamatan Hutabargot. Dirinya juga menjelaskan jika saat ini panen tersebut masih setengah lahan.
“Ada sekitar 2 hektar luas tanaman jagung di Pidoli Dolok. Namun saat ini baru 1 hektar yang dipanen. Selebihnya, umur jagung masih 2 bulan. Sehingga masih belum siap untuk dipanen,” ungkapnya.
Keluhan dari Bendahara HKTI tersebut didengarkan baik oleh Kepala Dinas Pertanian, Siar Nasution. Siar mengungkapkan menerima usulan tersebut dan akan memenuhi kebutuhan alat tersebut secepat mungkin. Selain itu juga akan diusahakan untuk pengadaan Hand Traktor dan alat lainnya.
Dukungan Penuh Pemerintah Terhadap Kelompok Tani
Sebelum menutup pembicaraan, Siar juga mengatakan kepada seluruh lurah atau kepala desa di Madina untuk segera mengurus akta notaris, sehingga proses pengusulan bantuan nantinya diharapkan tidak ada kendala yang berarti.
Fakta Bupati Madina hadiri panen jagung di Saba Rimba ini menjadi sebuah awal dari bangkitnya pertanian di daerah setempat. Sebab, sebelumnya lahan pertanian maupun bibit mengalami kerusakan fisik setelah banjir 18 Desember lalu.