MediaTani – Lada, disebut juga Merica tumbuhan merambat yang hidup pada iklim tropis dimana bijinya sangat sering dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Aroma dan rasa lada sangat khas, sehingga terkadang menjadi bagian dari resep masakan andalan. Merica juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Cara Sukses Menanam Lada.
Nama latin atau nama ilmiah tanaman lada adalah Piper nigrum L. Tanaman lada adalah tumbuhan merambat dan memiliki daun tunggal berbentuk bulat telur berwarna hijau pucat dan buram dengan ujung runcing yang tersebar dengan batang yang berbuku-buku Bunga lada tersusun dalam bentuk bunga majemuk dan berkelamin tunggal tanpa memiliki hiasan bunga. Sedangkan buah lada berbentuk bulat dengan biji yang keras namun memiliki kulit buah yang lunak.
Prospek usaha agribisnis tanaman lada juga sangatlah menjanjikan. Lada dikenal memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh selain sering dijadikan sebagai bumbu penyedap masakan. Lada memiliki khasiat untuk mengobati beberapa penyakit seperti sakit kepala, asma atau sesak nafas, menurunkan resiko kanker dan tumor payudara.
Selain itu, lada juga bermanfaat sebagai penghangat tubuh disaat suhu dingin serta mampu meningkatkan gairah seksual untuk pasangan suami istri. Untuk itu, agar dapat berhasil membudidayakannya mari ikuti tips dan pedoman cara sukses menanam lada berikut ini :
Kenali Lingkungan Tumbuh (Habitat) Tanaman Lada
Tanaman lada dapat tumbuh didaerah yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang cukup sepanjang tahunnya. Lada dapat tumbuh subur pada ketinggian dibawah 600 mdpl dengan curah hujan antar 2.200 mm hingga 5.000 mm per tahunnya dengan sushu berkisar antara 20o C hingga 35o C.
Selain itu, lada membutuhkan kelembaban udara antara 60% hingga 93% dengan pH tanah berkisar antara 6 hingga 7 dengan drainase yang baik dan dihindarkan dari genangan air karena dapat membuat akarnya membusuk terutama untuk tanaman muda.
Memilih Bibit Tanaman Lada Yang Baik
Bibit tanaman lada dapat dibuat dengan dua cara, yakni secara generatif (menggunakan biji) dan cara vegetatif (stek batang). Cara generatif digunakan apabila tidak ada bahan setek sehat yang ditemukan. Bahan bibit diambilkan dari biji yang betul-betul sudah tua, dan dari buah yang terisolir yaitu buah-buah yang tandannya dibungkus pada waktu masih berupa bunga.
Sedangkan bahan stek batang tanaman lada yang baik adalah :
- Berasal dari sulur panjat yang tumbuhnya keatas dan melekat pada pohon sandaran.
- Panjang stek sekurang-kurangnya 7 ruas (dapat diambil terus menerus dari satu tanaman).
- Stek diambil dari batang yang sudah agak mengayu dan dari tanaman yang sudah berumur ± 2 tahun.
- Pohon induk harus kuat, pertumbuhan bagus, dan daun berwarna hijau tua.
Persiapan Dan Penanaman Lada di Kebun
A. Persiapan di kebun.
Sediakan tiang-tiang pemanjat (pendukung). Tiang pemanjat ada 2 macam yaitu:
Tiang kayu/beton.
Pohon hidup (dadap minyak, dadap duri).
Tiang-tiang pemanjat ditanam dengan jarak 2,5 x 2,5 m.
Lubang tanaman dibuat disekeliling tiang pemanjat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm.
Apabila tanah miring buatlah teras-teras atau tanamlah tanaman penutup tanah.
Pada tanah yang datar buatlah selokan-selokan pembuang air.
B. Penanaman di kebun.
- Stek langsung ditanamkan pada lubang tanam yang telah dipersiapkan didekat tiang pemanjat.
- Bagian stek yang dimasukkan kedalam tanah adalah 4 buku/ruas.
- Stek diletakkan miring didekat permukaan tanah.
- Sebaiknya tanah galian terlebih dahulu dicampur dengan pupuk kandang/kompos secukupnya.
- Berilah pelindung pada stek yang baru ditanam tersebut.
Langkah Pemeliharaan Tanaman Lada
Bersihkan kebun dari rerumputan pengganggu. Pangkaslah pohon-pohon pemanjat, pada musim penghujan dengan pemangkasan berat dan pada musim kemarau dengan pemangkasan ringan. Ikatlah tanaman pada tiang-tiang pemanjat agar tanaman melekat pada tiang sebelum akar perekat menjadi kuat. Yang diikat hanyalah cabang yang tumbuh keatas sedangkan cabang-cabang samping tidak perlu. Buanglah cabang-cabang pada pangkal pohon yang menutup tanah.
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk memperoleh cabang samping (cabang buah) yang lebih banyak serta mendapatkan pohon yang rimbun. Banyaknya percabangan mendorong banyaknya tunas produktif dan hasil panen juga meningkat.
Pemangkasan dilakukan pada ruas yang tidak terdapat cabang-cabang samping. Apabila tanaman sudah mempunyai 8 atau 9 ruas maka harus dipangkas pada ketinggian 25-30 cm dari tanah. Tunas yang tumbuh dari batang stek utama harus dipangkas pula dan pangkasannya dapat dijadikan sebagai bahan stek. Sulur-sulur yang kemudian tumbuh diikatkan ketiang pemanjat dan bila telah lebih dari 10 ruas dipangkas lagi hingga tinggal 3-4 ruas dari pangkasan pertama. Pemangkasan dilakukan terus sampai sulur mencapai ujung tiang pemanjat.
Pemupukan tanaman lada
Untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil yang tinggi tanaman lada perlu diberikan pupuk organis (pupuk kandang, kompos) dan pupuk anorganis (pupuk buatan).
Pupuk organis diberikan sebagai pupuk pendahuluan sebanyak 5-10 kg per lubang tanaman. Untuk pupuk buatan dapat diberikan pupuk Urea, TSP dan KCL.
Dosis pupuk tanaman lada
Dosis pupuk tergantung kepada kesuburan tanah, umur tanaman, dan lain-lain. Pada umumnya pemupukan lada dengan Urea, TSP dan KCL dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Untuk tanaman muda:
Dosis pupuk yang diberikan seperti pada tabel berikut:
Umur 8 – 12 bulan
|
Umur 1 – 2 tahun
|
Umur 2 – 3 tahun
|
Urea : 50 gr/pohon/tahun.
TSP : 25 gr/pohon/tahun.
KCL : 20 gr/pohon/tahun.
|
Urea : 100 gr/pohon/tahun.
TSP : 50 gr/pohon/tahun.
KCL : 40 gr/pohon/tahun.
|
Urea : 200 gr/pohon/tahun.
TSP : 100 gr/pohon/tahun.
KCL : 80 gr/pohon/tahun.
|
b. Untuk tanaman yang sudah berproduksi.
Dosis pupuk yang diberikan sebagai berikut:
Urea : 400 — 500 kg/Ha/Tahun. | TSP : 400 – 500 kg/Ha/Tahun. | KCL : 300 — 375 kg/Ha/Tahun.
Waktu pemupukan. Pemupukan dilakukan 2 kali dalam setahun, yakni pada setiap awal dan akhir musim penghujan diberikan masing-masingnya setengah bahagian dari dosis diatas.
Cara pemupukan tanaman lada.
Buatlah lubang pupuk/parit kecil disekeliling pangkal batang sejarak ujung dari tajuk pohon. Lalu campurkanlah pupuk Urea, TSP dan KCL sesuai dengan dosis kemudian dimasukkan ke dalam lubang pupuk tersebut. Setelah pupuk dimasukkan segera ditutup kembali dengan tanah.
Pupuk dapat diberikan secara sendiri-sendiri atau secara campuran. Pencampuran Urea, TSP dan KCL hanya dapat dilakukan apabila setelah pencampuran tersebut segera dilaksanakan pemupukan, dan pupuk yang sudah tercampur tadi harus habis dalam satu kali pemupukan.