Mediatani – Mengajak anak-anak gemar makan ikan bisa dilakukan dengan beragam cara. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan menyajikan dongeng edukatif, cara inilah yang diterapkan oleh Dinas Perikanan Sumenep.
Plt Kepala Dinas Perikanan Sumenep, M. Jakfar menjelaskan karena sasaran kegiatan gemar makan tersebut adalah anak-anak, maka metode sosialisasi yang dilakukan setidaknya sesuai dengan dunia anak-anak, seperti dengan membawakan dongeng
“Jadilah kami lakukan sosialisasi gemar makan ikan ini melalui dongeng bersama kak Avan dan Kia, bonekanya,” kata, M. Jakfar, Selasa (08/06/2021).
Kegiatan pertama Sosialisasi Gemar Makan Ikan ini diikuti oleh murid TK PGRI dan Paud Al-Falah Raudlatun Nasyien, Desa Manding Daya, Kecamatan Manding. Anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut tampak sangat antusias menyimak dongeng yang dibawakan Kak Avan dan Kia.
“Semakin awal kita mengenalkan manfaat makan ikan untuk generasi kita, akan semakin baik. Apalagi Sumenep memang termasuk daerah yang kaya dengan ikan,” ungkap Jakfar.
Sementara dalam dongeng yang disampaikan Kak Avan bersama boneka Kia kepada anak-anak, dijelaskan bahwa ikan merupakan salah satu sumber protein tinggi yang baik untuk kesehatan tubuh. Ikan mengandung omega-3, vitamin D, kalsium, yodium, dan berbagai nutrisi penting lainnya bagi tubuh.
Dalam dongeng yang dibawakan bersama Kia, Avan menjelaskan bahwa makan ikan sangat baik untuk kesehatan mata dan perkembangan otak. Untuk itu, ia mengingatkan anak-anak agar suka makan atau mengonsumsi ikan.
Kegiatan Safari Gemarikan (gerakan memasyarakatkan makan ikan) tersebut rencananya akan dilakukan keliling ke beberapa kecamatan, tetap menggunakan protokol kesehatan. Anak-anak yang hadir diwajibkan mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk ruangan. Tempat duduk anak-anak di dalam ruangan juga diatur dengan jarak tertentu.
“Kami juga mengajarkan pada anak-anak untuk patuh terhadap protokol kesehatan,” ucapnya.
Tingkat konsumsi ikan warga Kabupaten Sumenep setiap tahun relatif mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 lalu, dihitung rata-rata, angka konsumsi ikan warga Kabupaten ujung timur Pulau Garam Madura ini lebih tinggi di banding Jawa Timur, bahkan Nasional.
Beberapa waktu lalu, Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Kabupaten Sumenep, Nurfitriana Busyro mengungkapkan bahwa pada tahun 2019, tingkat konsumsi ikan warga Sumenep mencapai 55,49 kilogram per kapita per tahun.
Angka teraebut di atas rata-rata konsumsi tingkat Jawa Timur yang hanya 36,45 kilogram per kapita pertahun dan Nasional sebesar 50,64 kilogram per kapita per tahun.
Menurut Nurfitriana, angka tersebut menunjukkan bahwa warga Sumenep semakin gemar memakan ikan. Sebab, mengkonsumsi ikan merupakan hal yang sangat baik bagi kesehatan.
“Dan potensi ikan di Sumenep ini sangat bagus,” tambahnya.
Lebih lanjut Nurfitriana menjelaskan bahwa angka konsumsi ikan untuk warga Kabupaten Sumenep tersebut terhitung pada bulan April 2019. Namun, angka tersebut tidak membuatnya berhenti untuk terus berupaya meningkatkan konsumsi ikan itu.
Ia mengatakan telah menargetkan untuk terus meningkatkan angka konsumsi ikan di Sumenep menjadi yang tertinggi se-Indonesia. Ia bahkan menginginkan tingkat konsumsi ikan seperti di Jepang, yang mencapai 100 kilogram per kapita per tahun.
Gebyar Gemarikan atau Gemar Memasyarakatkan Makan Ikan merupakan kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun untuk dapat menurunkan angka stunting di Kota Keris ini. Buktinya, pada tahun 2019 Sumenep menjadi daerah terbaik dalam penurunan stunting, yaitu mencapai 18,5 persen dari tahun 2013 sebesar 52,5 persen.
Mengonsumsi ikan pada masa kehamilan dapat membuat bayi menjadi kuat dan sehat karena ikan mengandung kalsium yang sangat tinggi. Kalsium yang terkandung pada ikan itu sangat bermamfaat bagi ibu dan anak dalam kandungan.