Mediatani – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menantang peternak sapi di Desa Buding untuk menjadikan Desa Buding sebagai Kampung Ternak Sapi. Desa Buding dapat dijadikan Kampung Ternak Sapi, jika tahun depan, jumlah produksi sapi meningkat hingga 2 kali lipat atau lebih.
“Kalau sudah dijadikan Kampung Ternak Sapi, kami (Pemprov Babel) akan membangun kandang, pula gudang pakan di sini. Tidak hanya itu, kami juga akan fasilitasi peternakan sapi secara kolektif, termasuk unit pengolahan kompos terpadu,” ungkap dia.
Hal ini dibeberkan gubernur yang kerap disapa Bang ER itu ketika mendatangi peternakan sapi di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Minggu (14/3/2021) yang dikutip, Selasa (16/3/2021) dari situs sindonesws.com.
Kelompok Jurai Sekaput di Desa Buding telah memiliki sapi sebanyak 140 ekor. Akan tetapi, pasca banjir di tahun 2017 lalu, anggotanya mengembangkan ternak sapinya dengan membagi menjadi 4 kelompok, jumlah sapinya disesuaikan dengan jumlah anggota kelompoknya saat itu.
Di sela-sela kunjungan, Gubernur Erzaldi berbincang dengan Kelompok Ternak Sapi Jurai Sekaput 1 yang beranggotakan 2 orang saja. Satu di antaranya ialah Herbandi yang akrab disapa Boi.
Ternak sapi Boi kini juga sudah cukup berkembang dengan total sapi saat ini, 20 ekor. “Kami terpaksa harus terpisah menjadi 4 kelompok, karena peternakan sempat kebanjiran di tahun 2017, 26 ekor sapi mati pada waktu itu,” jelas Herbandi.
Dalam pengembangbiakan peternakannya, Boi menyampaika bahwa mereka membutuhkan gudang pakan, mesin pencacah rumput, rumah kompos, kandang dan sarana penunjang lainnya.
Sehingga ke depan, pengembangannya tak hanya ternak sapi saja, tetapi juga dapat memanfaatkan kotoran sapi.
“Kami berharap, pemerintah bisa membantu memenuhi kebutuhan peternak, seperti kami,” ungkapnya di hadapan Gubernur Erzaldi.
Lebih lanjut diungkapkannya, untuk program awal penggemukan sapi, dibutuhkan 3 kg bungkil sawit per satu ekor sapi. Normalnya, sapi yang sudah gemuk hanya membutuhkan setengah kg bungkil sawit bersama campuran bahan lainnya.
Campuran pakan yang lazim digunakan peternak untuk program penggemukan sapi, antara lain, pki (bungkil sawit), dedak polar, garam dan molases.
Perihal kerja sama Gubernur Erzaldi ke PT Steelindo Wahana Perkasa (PT SWP) mengenai pengaturan pemenuhan kebutuhan para peternak sapi akan memperoeh bungkil sawit dengan harga yang relatif murah.
Kunjungan ke kelompok Jurai Sekaput 1 adalah untuk melihat langsung cara peternak mengurusi sapi-sapinya. Ketersediaan bungkil sawit sangat penting bagi peternak saat program penggemukan sapi.
Bungkil sawit ini, sebelumnya hanya diberikan secara cuma-cuma oleh pelaku perkebunan sawit. Hanya saja, tidak bisa diperoleh secara rutin, tergantung stok perkebunan sawit.
Jika hal ini tak diatur dan kebutuhan peternak tidak diusahakan untuk terus tersedia, maka para peternak akan kesulitan melakukan penggemukan sapi.
Tindak lanjut dari kerja sama ini, Gubernur Erzaldi menginstruksikan kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel untuk segera mengurus kerja sama PT SWP ini, agar peternak tidak kesulitan mendapatkan bungkil sawit.
Lalu dilanjutkan dengan rencana pembangunan-pembangunan fasilitas pendukung kelompok peternakan di Desa Buding.
General Manager PT SWP, Hardi menyambut hangat kedatangan Gubernur Babel. Pihaknya menyatakan kesiapan untuk membantu kebutuhan peternak sapi atas bungkil sawit, dengan langkah-langkah yang akan dilanjutkan segera.
Kunjungan ini merupakan bentuk konsistensi orang nomor satu di Babel ini, untuk mewujudkan salah satu visi dan misinya, yakni menjadikan Babel sejahtera, provinsi maju yang unggul di bidang inovasi agropolitan; dan misinya untuk meningkatkan pembangunan ekonomi berbasis potensi daerah.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan memulai program pengembangan sapi. Dalam pertemuan ini, PT SWP diharapkan dapat menjadi pemasok bungkil sawit untuk pemenuhan kebutuhan campuran pakan sapi.
“Kami juga sudah pernah mendorong kebun sawit untuk memelihara sapi. Hanya belum tahu bagaimana perkembangannya hingga hari ini,” ungkap Gubernur Erzaldi mengingatkan program pemerintah yang pernah disampaikan kepada perusahaan-perusahaan di Babel dikutip Selasa (16/3/2021) dari situs babelprov.go.id.
Disampaikannya, penjualan bungkil sawit kepada petani diharapkan dapat dijual dengan harga yang relatif murah. Untuk memudahkan proses jual belinya, sistem yang digunakan tidak langsung pada peternak, tetapi antara koperasi atau perusahaan yang telah ditunjuk kepada PT SWP agar mengakomodir kebutuhan peternak setiap bulannya sebagai pasokan rutin.
“Bungkil dijual kepada peternak dengan harga yang murah. Ini akan sangat membantu ketersediaan pakan ternak sapi. Bisa dimulai dengan MoU antara koperasi atau perusahaan dengan PT SWP,” tegasnya. Kemudian, lanjutnya, koperasi atau perusahaan tersebut disarankan menjadi mitra CSR PT SWP.
“Saya ingin pengelolaan ini pada satu pintu. Jika tidak, akan sangat merepotkan kedua belah pihak dan sudah pasti permintaannya dalam jumlah banyak,” tegasnya lagi.
Gubernur Erzaldi pula mengatakan, rencananya bungkil sawit ini akan menjadi campuran dengan onggok singkong yang dipasok dari Pulau Bangka. Ini nantinya akan dikelola, di gudang pakan sapi di Belitung Timur yang rencananya akan segera dibangun. (*)