Mediatani – Menanam tanaman sayur tak selalu memerlukan tanah yang lapang ya guys! Kamu bisa saja memanfaatkan botol bekas air minum yang sering kamu beli itu sebagai wadah tanamanmu.
Yup! Selain menghemat tempat, penggunaan botol bekas minuman ini turut menjaga bumi karena memanfaatkan sampah atau barang bekas, iya kan?
Bahkan, melansir dari situs Kompas.com yang jua melansir dari kanal YouTube Rumah Kebun Organik, Senin (17/5/2021), kamu dapat menanam sayuran seperti kangkung menggunakan wadah botol plastik air minum bekas.
Ditambah lagi tanpa perlu menyiramnya, karena dengan menggunakan wadah tersebut media tanam akan tetap lembap.
Nah, lantas, bagaimana cara membuatnya?
Berikut ini cara menanam kangkung dalam botol bekas air minum.
Membuat Wadah
Pertama, kamu harus siapkan semua perlengkapan yang akan dijadikan wadah tanaman kangkung, seperi botol air minum bekas, gunting, pisau, dan paku.
Kemudian potong botol menjadi dua bagian dengan menggunakan pisau lalu ratakan menggunakan gunting.
Setelah itu, tumpuk dua bagian botol tersebut dengan posisi bagian bawah botol menjadi wadah pertama dan bagian botol yang memiliki tutup berada di bagian atas.
Selanjutnya, lubangi botol di bagian dekat tutupnya menggunakan paku.
Siapkan Media Tanam
Setelah itu, kamu siapkan media tanam yang sudah diayak, yakni terdiri atas tanah subur, sekam, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.
Lalu, masukkan media tanam tersebut ke botol dan siram.
Masukkan Bibit
Setelah penyiraman, taburkan bibit kangkung lima hingga delapan pada masing-masing wadah, lalu tutupi dengan tanah lagi pada bagian atasnya dan siram tanah kembali.
Setelah beberapa minggu, tanaman kangkung akan mulai tumbuh. Untuk menjaga tanahnya tetap lembap, masukkan air pada bagian botol bawah.
Hal ini akan menghemat waktu penyiramannya karena lubang yang dibuat sebelumnya akan menjadi perantara air dan tanaman kangkung.
4 Cara Efektif Memanfaatkan Lahan Sempit Untuk Bertani
Saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu masalah yang terus menghantui sektor pertanian di Indonesia.
Kurangnya lahan dinilai akan membuat produktivitas pertanian akan semakin menurun dan kedaulatan pangan akan semakin sulit diwujudkan.
Beberapa waktu lalu dalam pembukaan Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2020 yang berlangsung di Istana Negara, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mengungkapkan bahwa lahan pertanian di kawasan Asia terus menyusut seiring dengan perkembangan industri dan perubahan iklim.
Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini Indonesia telah mengalami penyusutan lahan secara signifikan setiap tahunnya, di mana hampir 120 ribu hektare lahan telah berubah fungsi setiap tahunnya.
Selain itu, lahan yang dimiliki oleh petani rata-rata hanya 0,2 hektar dan memiliki kondisi tanah yang sudah rusak.
Namun, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga telah memberi banyak dampak positif pada dunia pertanian.
Masalah keterbatasan lahan yang terjadi, terutama di kota besar bukan lagi menjadi masalah besar untuk bertani.
Pasalnya, saat ini sudah ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan lahan terbatas untuk Bertani.
Berikut 4 cara bertani efektif yang bisa dilakukan di lahan sempit kota.
Hidroponik
Hidroponik merupakan salah satu cara yang belakangan ini sudah banyak diterapkan oleh masyarakat urban untuk bertani.
Dengan metode hidroponik ini, tanaman bisa ditanam tanpa menggunakan media tanah sehingga bisa dilakukan pada lahan yang sempit… baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)