Indonesia Berhasil Ekspor 15 Ton Produk Olahan Ayam ke Filipina

  • Bagikan

Mediatani – Produk perusahaan yang bergerak di bidang industri daging olahan dan makanan beku asal Indonesia kembali berhasil menjangkau pasar ekspor. Perusahaan yang berhasil mendapat pencapaian tersebut adalah PT Belfoods Indonesia, anak usaha PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD).

PT Belfoods Indonesia melakukan ekspor produk olahan unggas sebanyak 15 ton melalui 2 kali pengiriman dengan negara tujuan Filipina. Ekspor ini dilakukan pada bulan Juni dan Agustus 2021.

Managing Director Foods Belfoods, Dicky Saelan mengatakan keberhasilan dalam melakukan ekspor merupakan salah satu strategi perusahaan untuk memperkuat penjualan di segmen makanan olahan.

Sebelumnya, dimana pertama kali pada tahun 2018, Belfoods juga menjadi perusahaan pertama yang melakukan ekspor nugget ke Jepang. Hal ini merupakan pencapaian pengembangan pasar di luar negeri dan menjadi tonggak sejarah di perusahaan tersebut.

Meskipun tidak terlalu besar jumlahnya, namun hal ini menjadi kebanggan tersendiri karena Jepang dikenal sebagai negara yang ketat atas standar kualitas yang diterapkan di negaranya.

Pada kesempatan kedua, Belfoods kembali berhasil meluncurkan ekspor nugget dan produk ayam olahan lainnya ke Filipina.

“Dengan harapan, semoga semoga ekspor akan terus berlanjut dan semakin berkembang. Sehingga Belfoods bisa memperluas pasar ekspor dan strategi ini menjadi salah satu kontributor pertumbuhan kinerja,” ungkap Dicky, dilansir dari laman marketbisnis.com, Senin 4 Oktober 2021.

Saat ini, tambah Dicky, Belfoods akan terus fokus mempertahankan kualitas mutu sesuai standar ekspor, sehingga jangkauan pasar ekspor bisa berkembang lebih pesat. Peluang penjualan ekspor ke beberapa negara juga terus diupayakan, seperti Hongkong dan negara-negara di Timur Tengah.

Belfoods tengah berusaha memasuki pasar Timur Tengah yang membutuhkan produk-produk berkualitas dengan standar halal yang tinggi atau dikenal dengan standar halal blockchain.

Halal Blockchain merupakan standar halal yang diterapkan di Perseroan dan diharapkan dapat menjadi nilai tambah dalam jaminan halal dan kualitas yang tinggi. Selain itu, hal ini juga menjadi pembeda dari produk-produk sejenis yang diproduksi oleh negara lain.

“Namun tahun ini, porsi kontribusi ekspor dalam total penjualan konsolidasinya masih rendah,” ujar Dicky.

Sementara itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah turut menyambut baik apa yang dicapai oleh Belfoods. Menurutnya, Belfoods sudah berupaya maksimal memproduksi olahan unggas untuk bisa memenuhi permintaan pasar ekspor.

Menurut Nasrullah, ekspor unggas ini tidak terlepas dari kondisi bahwa kompartementalisasi bebas flu burung Indonesia telah diakui oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) sesuai dengan standar internasional.

Hal ini dapat dibuktikan dengan telah diterbitkannya daftar unit usaha kompartemen bebas flu burung Indonesia di website OIE. Upaya ekspor yang dilakukan oleh Belfoods ini dinilai telah menunjukkan bahwa Indonesia masih mampu untuk bersaing di pasar global.

“Ekspor bahan pangan ayam, juga dijadikan sebagai antisipasi over supply produksi ayam broiler yang kerap terjadi beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat menjadi inspirasi dan semangat bagi pelaku usaha lainnya, agar tetap semangat menembus langit dunia,” pungkasnya.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version