Mediatani – Bawang merah (Allium Ascalonicum L) salah satu tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Komoditas unggulan ini cukup memberikan kontribusi tinggi terhadap perkembangan ekonomi di suatu daerah.
Meskipun saat ini sudah banyak petani bawang merah namun masih terdapat berbagai kendala dalam proses budidayanya, terutama dalam hal teknologi budidaya.
Salah satu alternatif atau metode dalam teknologi budidaya bawang merah yaitu dengan menggunakan green house. Metode ini cukup efisien di gunakan untuk melakukan budidaya karena memudahkan kita dalam melakukan controlling dan perawatan.
Baru-baru ini Pemerintah kabupaten kotawaringin barat menggandeng kelompok tani dalam mengembangkan bawang merah.
“Salah satunya pengembangan budi daya bawang merah oleh Kelompok Tani Tunas Harapan Jaya, Desa Ipuh Bangun Jaya, Kecamatan Kotawaringin Lama sebagai upaya meningkatkan produksi bawang merah lokal,” kata Pejabat Bupati Budi Santosa.
Metode Budidaya yang dilakukan kelompok tani dengan cara green house, hal ini memungkinkan petani untuk lebih mudah mengontrol cahaya matahari dan air. selain itu, keunggulan budidaya dengan metode green house bertujuan untuk meminimalisir keberadaan hama dan organisme pembawa penyakit tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan bawang merah.
“Bangunan green house merupakan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan sawit PT Bumitama Gunaja Agro, dan bibit bawang merah merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Kotawaringin Barat,” ucap pak Budi.
Pejabat Bupati Kobar berharap dengan metode budidaya bawang merah dengan green house dapat memaksimalkan pertumbuhan dan produksinya serta bisa menjadi sumber bibit untuk keberlanjutan budidaya.
“Nanti juga kami akan mencoba dalam green house budidaya bawang merah dengan menggunakan biji (bukan umbi) untuk menekan serta menghemat biaya produksi,” ucap Pak budi.
Beliau sangat mengapresiasi serta mendukung pengembangan budidaya bawang merah tersebut. Apabila budidaya bawang merah ini berhasil hal itu dapat mencegah inflasi di Kabupaten Kotawaringin Barat.
“mudah-mudahan kedepan pengembangan bawang merah di daerah ini semakin maju dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat,” ucap pak Budi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten dan Kotawaringin Barat Kris Budi Hastuti mengucapkan, pihaknya tengah berupaya dalam mengembangkan budidaya bawang merah, yang saat ini dikembangkan seluas 12 hektar merupakan anggaran tahun 2023, bersumber dari anggaran APBD dua hektare dan APBN sepuluh hektare.
Budidaya bawang merah yang di kembangkan tersebar di lima kecamatan, yaitu Desa Kumpai Batu Atas Kecamatan Arut Selatan, Desa Sungai Melawen Kecamatan Pangkalan Lada, Desa Sebuai Timur Kecamatan Kumai, Desa Pangkalan Banteng dan Desa Karang Sari Kecamatan Pangkalan Banteng, serta Desa Ipuh Bangun Jaya Kecamatan Kotawaringin Lama.
“Semoga budi daya bawang merah ini dapat terlaksana secara lancar dan hasil panennya sesuai harapan,” ucap Pak Kris Budi Hastuti.
inilah salah satu bentuk kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan dalam membantu menaikkan perekonomian petani. Semoga ini bisa menjadi role-model bagi daerah-daerah lain dalam meningkatkan nilai perekonomian bagi masyarakat khususnya petani.