Mediatani – Bea Cukai (BC) Kualanamu, Balai Karantina Ikan, Pengendelai Mutu (BKIPM) Kelas I Medan dan Balai Karantina Pertanian (BKP) Medan berkolaborasi untuk memfasilitasi para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk melakukan ekspor perdana komoditi perikanan jenis benih ikan Kerapu Sumatera Utara dengan tujuan Kuala Lumpur, Malaysia.
Kepala BC Kualanamu, Elfi Haris, mengatakan bahwa ekspor perdana dari UMKM UD Rezeki Bahari ini merupakan hasil dari komoditi perikanan jenis benih ikan kerapu.
“Ini ekspor perdana dari UMKM UD Rezeki Bahari, hasil dari komoditi perikanan jenis benih ikan kerapu,” kata Elfi Haris, setelah pelepasan ekspor di terminal Kargo Bandara Kualanamu, pada Senin (31/10).
Elfi Haris mengatakan bahwa sebelumnya yang bersangkutan punya produk tapi tidak memiliki legalitas serta minim pengetahuan untuk ekspor. Karena itu, pihaknya turun lapangan terlebih dahulu dan mengasistensi dari nol dan melakukan pendampingan sedikit demi sedikit.
“Jadi kita turun, lalu kita mengasistensi dari nol. Karena ini produk perikanan, maka kita join dengan BKIPM, dan betul-betul kita lakukan pendampingan lalu sedikit demi sedikit. Alhamdulillah sekitar lima bulan waktunya sudah bisa ekspor perdana ini,” jelas Elfi Haris, dilansir dari laman analisadaily.com, Senin (31/10).
Padahal, tambah Elfi, sebelumnya pihaknya tidak memiliki gambaran untuk melakukan ekspor. Mereka hanya menjual produknya ke agen-agen. Setelah ekspor perdana ini, Elfi berharap ke depan bisa lebih lancar dan para UMKM lainnya bisa seperti UD Rezeki Bahari ini bisa langsung menjual produknya ke luar negeri.
“Apalagi dengan ekspor ini devisa negara kita bertambah dan uang dari luar negeri itu masuk ke Indonesia. kita berharap dengan eskpor ini devisa kita bertambah dan dagangan kita surplus otomatis ekonomi Indonesia lebih sehat dan kuat,” tambah Elfi Haris.
Sementara itu, Kepala BKIPM kelas 1 Medan, Muhammad Burlian menyampaikan bahwa ekspor perdana yang dilakukan ini yaitu jenis benih ikan kerapu yang jumlahnya 11.040 ekor dengan berat 707 kilogram, 101 koli. Burlian berharap agar kedepan jumlahnya bisa bertambah.
“Mudah-mudahan kedepan bertambah jumlah, dan tambah pariasi komoditasnya dan meluas juga negara tujuan ekspornya sehingga kita inginkan UMKM ini semakin berkembang sesuai kebijakan pemerintah kita,” ujar Burlian.
Dengan kolaborasi yang dilakukan ini, pihaknya akan memperkuat informasi terkait dengan persyaratan ekspor dari hulu ke hilir, sehingga bisa memperoleh informasi dengan jelas dan juga bisa bisa dilakukan melalui satu pintu.
Sementara itu untuk persyaratan standar ekspor, menurutnya masih tergolong mudah. Bahkan para eksportir yang telah berjalan mengurus mengaku merasa mudah dan puas.
Perwakilan UD Rezeki Bahari, Sofyan, berharap agar ke depannya bisa mengekspor lebih banyak lagi dan bisa mendapat bantuan oleh semua pihak.