Saat ini banyak petani mengeluh tentang infrastruktur pertanian yang sudah ada. Di satu sisi, para petani didorong untuk memproduksi lebih banyak. Namun di sisi lain, infrastruktur yang ada malah kurang memadai.
Salah satu yang kerap menjadi kendala adalah rusaknya jalan usahatani di berbagai daerah. Tak hanya mengganggu kelancaran aktivitas bertani, aktivitas pemasaran pun menjadi terhambat. Tak jarang, para petani akhirnya menjual hasil taninya ke tengkulak. Tengkulak sendiri berpotensi memainkan harga ke petani, sehingga petani yang bersusah payah justru tidak mendapatkan keuntungan yang seharusnya diraup.
Mengetahui hal itu, pemerintah sudah selayaknya menciptakan infrastruktur pertanian yang layak.
Pemerintah sendiri secara berkesinambungan terus membangun infrastruktur pertanian, dari waduk, embung, sampai dengan irigasi sekunder dan tersier. Tujuannya adalah agar selalu tersedia suplai air yang mencukupi untuk lancarnya proses pertanian.
Untuk mencapai kehidupan yang makmur dan sejahtera, insfrastruktur adalah poin utama yang harus menjadi perhatian suatu bangsa.
Indonesia kini tengah berbenah dalam memperbaiki insfrastruktur, termasuk juga infrastruktur pertanian.
Sejak menjadi pemimpin No 1 di Indonesia, Joko Widodo terus berupaya menggalakkan pembangunan infrastruktur pertanian. Suatu hal yang patut diapresiasi, mengingat potensi Indonesia dalam mengekspor hasil pertanian yang besar, apabila pertanian diolah dengan benar dan didukung oleh pemerintah.
Terhitung sejak memegang jabatan sebagai presiden, Jokowi telah menginstruksikan untuk membangun 49 bendungan yang menyebar di seluruh tanah air. Membuat dan memperbaiki berbagai saluran irigasi pun menjadi fokus dalam menciptakan kemandirian pangan.
Untuk menjaga produksi pangan, harus ada normalisasi berbagai sarana infrastruktur di berbagai macam daerah. Waduk-waduk harus dimanfaatkan, serta saluran irigasi perlu diciptakan dan dijaga, agar menjadi infrastruktur pertanian yang tepat guna.
Waduk-waduk ini akan sangat memudahkan petani dalam proses pengairan sawah dan lahannya. Apabila biasanya sawah hanya ditanami ketika musim hujan, maka sawah juga bisa terus dimanfaatkan meskipun musim kemarau tiba.
Ditargetkan pada akhir tahun ini total ada 446 ribu hektar saluran irigasi yang akan direhabilitasi. Proyek ini sendiri telah hampir selesai.
Strategi lainnya dalam meningkatkan infrastruktur pertanian adalah mencetak sawah baru, yang ditargetkan total ada 132 ribu hektar di seluruh Indonesia. Untuk rencana ke depannya, total hingga 2019 akan ada sawah baru seluas 1 juta hektar.
Target utama Indonesia adalah untuk mencapai swasembada beras. Untuk mencapai target tersebut, lahan sawah yang tersedia dan yang akan ditambah ini diharapkan mampu mencukupi.
Agar semakin berfungsi maksimal dan berumur panjang, diharapkan infrastruktur pertanian ini dapat dilakukan upaya tata kelola yang maksimal. Seperti irigasi, akan ada pembagian kewenangan dalam mengelola kewenangan.
Tak hanya dari pusat, proses penguatan infrastruktur pertanian di Indonesia sendiri harus diturunkan juga ke pemerintah daerah hingga ke sektor desa.
Dukungan pemerintah daerah untuk mengembangkan pertanian masyarakat saat ini terus dilakukan.
Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah memprogramkan sejumlah kegiatan melalui Dinas Pertanian. Di bidang infrastruktur misalnya, ada optimalisasi lahan sawah dengan cara memperbaiki irigasi, pematang, dan juga membenahi lahan persawahan.
Tak hanya melakukan optimasi di sawah, pun juga ada pembangunan bendungan, sistem drainase, dan pembuatan saluran irigasi. Seperti diketahui, padi membutuhkan pengairan yang optimal, untuk itu fasilitas infrastruktur pertanian seperti pengairan perlu mendapatkan perhatian utama.
Pembangunan infrastruktur pertanian sebenarnya harus diimbangi pula dengan membangun dan menciptakan infrastruktur pendukung, seperti misalnya pusat penelitian pertanian, pusat pembenihan, serta pembibitan. Apabila hal ini dilakukan, komoditas pertanian yang dikembangkan di masing-masing daerah bisa sesuai dengan struktur tanah dan alam yang tersedia.
Pemerintah wajib menyediakan pusat penelitian dan mengembangkan berbagai jenis pertanian. Dengan demikian, lahan yang ada akan jadi lebih efektif dan efisien.
Replanning cluster pertanian, revitalisasi dan rehabilitasi berbagai infrastruktur jaringan irigasi pertanian, dan juga memprioritaskan pembangunan infrastruktur baru pertanian adalah langkah kerja yang bisa membawa perubahan pada kehidupan petani menjadi lebih sejahtera.
Tak hanya infrastruktur, optimasi pertanian di Indonesia sebaiknya didukung pula dengan program saran penunjang. Beberapa di antaranya merupakan saran produksi seperti benih, pupuk, pestisida, serta obat tanaman yang dibutuhkan petani.
Infrastruktur pertanian dapat pula berupa bantuan alat mesin pertanian seperti handtracktor, powertresher, dan unit penggilingan padi.
Fokus dalam peningkatan ketahanan pangan antara lain adalah menyediakan benih unggul, pupuk, dan juga pestisida.
Kemudian ada juga penyediaan dan pengolahan sawah untuk produksi tanaman pangan yang sesuai keperluan masyarakat.
Apabila panen berlebih atau kurang diterima di pasaran, akan ada program pembelian beras petani yang diarahkan untuk menjadi stok lumbung desa. Dapat pula disalurkan untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat kurang mampu.
Kebijakan untuk meningkatkan infrastruktur pertanian ini juga mencapai daerah perbatasan. Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri telah berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur sektor pertanian di berbagai daerah di Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus penyelundupan pangan yang selama ini sering terjadi. Untuk itu, pemerintah berupaya untuk meningkatkan produksi di daerah perbatasan. Metode yang dilakukan ialah pengadaan traktor untuk pengelolaan lahan, serta menyediakan asuransi pertanian, sehingga petani di daerah perbatasan tak ragu untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Presiden sendiri, dalam berbagai kunjungannya ke daerah-daerah meminta kepala daerah untuk terus mengelola infrastruktur pertanian. Selain itu diminta pula untuk menanam tanaman unggulan di masing-masing daerah, sehingga tidak hanya terpaku pada tanaman-tanaman tertentu saja.
Melalui langkah kerja tersebut diharapkan bisa mengangkat harkat dan derajat petani kita sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan tingkat kemiskinan yang ada.
Pentingnya fungsi infrastruktur pertanian dalam memaksimalkan potensi pertanian Indonesia semakin menegaskan seberapa pentingnya perbaikan dan pengadaan infrastruktur pertanian tersebut.
Pemerintah harus terus fokus menciptakan sarana infrastruktur pertanian, sekaligus juga memberikan stimulus pada para petani agar mereka semakin mudah dan terbantu dalam melaksanakan kegiatan usaha taninya, dimulai dari kemudahan mendapatkan benih sampai dengan kemudahan dalam memasarkan produk pertaniannya. Diharapkan, pertanian Indonesia mampu menjadi tulang punggung perekonomian, sekaligus mampu memenuhi kemandirian pangan nasional.