Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, makan tak pedas serasa tak berselera. Hal ini memang betul sekali karena tidak ada sensasi menggelitik di mulut dan juga tenggorokan. Kecintaan masyarakat kita akan konsumsi makanan serba pedas membuat budidaya cabe rawit kian banyak. Coba Anda lihat sendiri adanya lahan yang ditanami cabai berhektar-hektar di berbagai daerah.
Tidak hanya satu jenis saja tetapi ada cabe merah besar, keriting, cabe hijau, rawit, bahkan hias sekalipun. Permintaan pasar akan cabai rawit selalu meningkat setiap harinya. Bahkan ketika munculnya masalah seperti bencana alam, banjir atau kekeringan melanda, permintaan akan cabe rawit tetap ada.
Karena prospek ke depan dari budidaya cabe sangat bagus maka masyarakat mulai melirik bisnis pertanian yang satu ini. Jika Anda pun ingin mencobanya maka wajib tau dulu bagaimana cara menanam cabe rawit yang baik dan benar.
Kebutuhan Akan Cabe Rawit
Meskipun hampir sama dengan jenis tumbuhan lain, cara menanam cabe rawit ternyata susah-susah gampang. Sepertinya hanya tinggal sebar benih biji cabai ke tanah, setelah tumbuh tunas maka bisa langsung dipindahkan dalam pot atau poly bag. Akan tetapi masih banyak pula masyarakat yang merasa gagal dan gemas saat mencoba budidaya tanaman cabai.
Ada yang bilang cepat tumbuh tapi tidak berbuah, daun nya rontok, buahnya terlalu sedikit, berukuran kecil, dimakan hama, dan lain sebagainya. Hal ini membuat mereka putus asa dan tidak ingin mencoba menanam cabe rawit lagi.
Padahal jika Anda punya beberapa pot saja maka bisa menghemat pengeluaran sehari-hari. Ingin masak makanan pedas, tinggal petik beberapa buah cabai saja daripada harus beli di pasar. Apalagi kalau tertarik melakukan budidaya dimana bisa menghasilkan banyak keuntungan. Alasannya adalah karena kebutuhan akan cabe rawit makin meningkat, entah itu musimnya bagus atau sedang buruk.
Cara Penanaman
Nah, berikut ini adalah tahapan cara menanam cabe rawit yang benar agar bisa tumbuh subur dan berbuah lebat.
-
Siapkan Lahan dan Media Tanam
Ciri khas dari tanaman cabe rawit tidak membutuhkan media tanam yang ribet atau spesifik. Sediakan saja lahan khusus atau bisa juga menggunakan pot dan poly bag. Kemudian tipe tanah yang bagus adalah gembur serta mengandung pupuk. Bahkan tanaman yang satu ini bisa tumbuh di berbagai macam jenis tanah, misalnya bercampur tanah liat, pasir, kerikil, batu, gambut, dan sebagainya.
Apabila Anda menggunakan lahan cukup luas seperti pekarangan atau halaman luas maka lebih baik membuat bedengan. Bedengan adalah gundukan tanah yang sudah dicangkul berbentuk memanjang dengan jarak tertentu. Hal ini bertujuan agar memudahkan dalam penyebaran dan penanaman tanaman cabe rawit setelah dewasa nantinya. Lebar bedengan kurang lebih sekitar 100 sampai 129 cm dengan tinggi 20 cm saja.
Jika Anda tidak mempunyai cukup lahan maka dapat memanfaatkan pot atau kaleng roti bekas untuk dijadikan wadah. Cara ini sangat praktis dan juga ekonomis dimana tidak perlu mengeluarkan banyak dana. Penggunaan pot juga lebih mudah dipindahkan sesuka hati, perawatan lebih mudah, dan tidak terlihat lebih rapi.
-
Penyebaran Benih
Sebelum melakukan penanaman atau penyebaran benih maka Anda perlu perhatikan dulu kualitas bibitnya. Pilihlah yang baik, sehat, dan belum kadaluarsa di toko pertanian. Sebelum itu, Anda bisa rendam dulu bibit cabe rawit ke dalam air hangat.
Hal ini bertujuan untuk merangsang tunas agar tumbuh dengan cepat. Selain itu juga bisa mengetahui apakah benih tersebut bagus atau tidak. Benih yang berkualitas akan tenggelam setelah direndam, sedangkan yang jelek akan mengapung.
Kemudian, buatlah lubang kecil dengan ranting atau jari ke dalam tanah, namun jangan sampai terlalu dalam. Masukkan satu biji dalam satu lubang agar ketika tumbuh, tunas cabe tidak saling tumpuk atau bertabrakan. Timbun kembali dengan tanah dan siram perlahan dengan sedikit air saja.
Cara Perawatan
Anda sebetulnya bisa langsung melakukan menyebar benih cabe ke tanah atau ke poly bag terlebih dahulu. Setelah tumbuh sekitar 5 sampai 10 cm, baru dipindahkan ke lahan terbuka atau pot yang ukurannya lebih besar. Untuk perawatannya sendiri sangat mudah karena cara menanam cabe rawittergolong tidak memakan tenaga dan waktu banyak.
Jika sudah besar maka tinggal disiram saja secara teratur yaitu tiap pagi dan sore hari. Hindari penyiraman saat matahari sudah bersinar terang atau di siang hari. Hal ini menyebabkan daun cepat layu dan akhirnya mengering sehingga tanaman cabe akan kurus dan tampak layu.
Perawatan mingguan atau bahkan bulanan yaitu dengan memberinya pupuk, entah bersifat organik maupun buatan. Anda bisa gunakan pupuk kompos, kandang, atau bahkan sisa sampah dapur yang sudah tidak dipakai. Misalnya saja seperti potongan sayuran bekas, ampas telur, ampas teh, kopi, dan semacamnya.
Tanpa perlu mahal-mahal beli pupuk, Anda bisa memanfaatkan apa yang ada di dalam rumah. Selain hemat, menggunakan sampah dapur organik sebagai pupuk juga mampu membuat tanaman cabe rawit menjadi subur. Untuk jenis pupuk buatan, bisa juga menggunakan UREA, KCL, atau TSP.
Mengatasi Hama
Cabe rawit merupakan salah satu jenis tanaman bumbu yang disukai hama seperti ulat daun, tungau merah, gurem, kutu daun, dan sebagainya. Sayang sekali jika tanaman sudah tumbuh subur, berdaun lebat, dan hampir panen menjadi rusak akibat serangan hama.
Untuk mengatasinya maka Anda harus menggunakan pestisida atau pembasmi hama tanaman. Di toko-toko pertanian terdekat atau bahkan swalayan, dijual aneka jenis pestisida dengan harga bervariasi. Jika ingin terhindar dari bahaya zat kimia maka Anda bisa pilih yang kandungan bahannya alami dan rendah kimia.
Panen Cabe Rawit
Setelah mengetahui cara menanam cabe rawit maka selanjutnya adalah memahami kapan dan bagaimana cara memanennya. Meskipun sudah menghasilkan banyak buah, namun Anda jangan terburu-buru memetiknya. Waktu yang diajurkan untuk panen adalah sekitar 60 hingga 80 hari setelah ditanam. Ini merupakan waktu yang tepat sehingga cabe bisa ranum atau matang dengan sempurna, tidak terlalu muda, kering, atau bahkan busuk.
Setelah dipanen, tanaman tersebut masih bisa menghasilkan buah secara berkala sekitar 2 hingga 3 hari sekali. Cukup petik cabe yang sekiranya sudah mulai memerah, jangan yang masih kecil dan berwarna putih kehijauan.
Biasanya para pembudidaya atau petani memanen dengan menggunakan guntung atau alat untuk menaruh cabe yang telah dipetik. Kemudian disimpan di tempat atau ruangan teduh, tidak lembab, dengan sirkulasi udara lancar. Tujuannya adalah untuk menghindari cabe rawit membusuk atau dihinggapi jamur.
Cara menanam cabe rawit memang mudah, asalkan Anda mengetahui tips dan panduannya dengan benar. Jangan sampai asal sebar benih dan tanam saja tanpa memperhatikan faktor-faktor lain.
Tanaman akan cepat tumbuh, namun belum tentu bisa memberikan hasil memuaskan. Oleh sebab itulah kenapa petani harus memperhatikan mulai dari kondisi tanah, lahan, kelembaban, suhu, cara panen, dan sebagainya.