Mediatani – Institut Teknologi Sumatera (ITERA) tengah melakukan berbagai persiapan guna mengembangkan pusat budidaya ikan salmon berkelanjutan (Sustainable Salmon Center) berbasis darat di Provinsi Lampung.
Program tersebut merupakan hasil kerja sama ITERA dan PT Awina Sinergi Internasional (Awina), yang didukung oleh mitra industri dari Venembak, dan mitra perguruan tinggi internasional, Kanazawa University serta University of Kumamoto, Jepang.
Ide pembangunan Salmon Center ITERA ini diambil dari penelitian berjudul Budidaya Darat Perikanan Salmon dengan Model Ekonomi Sirkular (Sustainable Salmon Center).
Program penelitian tersebut diusung langsung oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITERA, Acep Purqon, S.Si., M.Si., Ph.D.
Penelitian ini pun mendapat dukungan nyata dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) melalui program Matching Fund tahun 2021. Sebagai salah satu bentuk dukungan, tim Ditjen Dikti juga telah melakukan monitoring dan evaluasi, di Kampus ITERA, Sabtu, 27 November 2021.
Pada kegiatan monev tersebut, dihadiri tim Ditjen Dikti yang terdiri dari Rujito Agus Soewignyo, Thomas Darmawan, Endang Taryono, dan Sutrisno. Hadir juga perwakilan dari PT Awina, dan Venembak. 4 Tim ITERA, 5 orang Tim Awina, 3 orang Tim Venembak dan 21 mahasiswa.
Kegiatan monev ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan yang didanai dengan dana Matching Fund, memberikan masukan serta koreksi kepada penerima dana tentang pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan.
Selain itu, hasil monev ini selanjutnya akan dijadikan dasar acuan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi untuk digunakan dalam mengevaluasi program secara keseluruhan.
Dalam kesempatan itu, Rektor ITERA Prof. Dr.-Ing. Drs. Ir. Mitra Djamal, IPU., menyampaikan bahwa program penelitian Sustainable Salmon Center ini merupakan bentuk tanggung jawab ITERA untuk memenuhi kebutuhan protein di Pulau Sumatera maupun Indonesia guna mengatasi permasalahan stunting.
Lebih lanjut, Prof Mitra Jamal menjelaskan, kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya nyata keikutsertaan ITERA sebagai salah satu aktor yang mengimplementasikan nilai-nilai SDG’s.
Dalam monev tersebut, tim Ditjen Dikti mengapresiasi ITERA atas keberhasilannya untuk melibatkan empat mitra kerja sama sekaligus dalam pembangunan pusat budidaya ikan salom di ITERA. Apalagi mitra yang dilibatkan juga berasal dari industri dan kampus baik dari dalam maupun luar negeri.
“Hal ini tentunya sangat luar biasa dimana umumnya matching fund ini dilakukan antara lembaga perguruan tinggi dengan mitra industri, namun ITERA bisa menggait empat mitra sekaligus dalam satu kegiatan penelitian ini,” ujar salah satu tim Ditjen Dikti, Rujito Agus Soewignyo.
Menurutnya, salah satu manfaat dari hasil penelitian ini, yakni bisa membawa teknologi budidaya salmon yang selama ini terbilang sulit untuk dikembangkan di Indonesia dengan pengabungan teknologi yang dimiliki Indonesia dan Jepang.
Setelah penyampaian kemajuan pelaksanaan program, kegiatan juga dilakukan kunjungan ke rencana lokasi budidaya ikan salom di kawasan embun C ITERA.