Mediatani – Potensi investasi pada ternak sapi di Sumatera Barat (Sumbar) rupanya mengundang ketertarikan perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Lampung.
Perwakilan Kadin Lampung kemudian menjajaki potensi investasi ternak sapi di Sumatera Barat dalam rangka mengisi kebutuhan lokal dan Timur Tengah.
“Kami tertarik untuk berinvestasi peternakan sapi di Sumbar karena informasinya di sini masih kekurangan kebutuhan daging untuk produksi rendang. Ini sebuah potensi,” kata perwakilan Kadin Lampung Ginta Wiryasenjaya di Padang, Minggu (20/6/2021) dilansir dari situs sumbar.suara.com yang juga melansir dari ANTARA.
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya juga mendapatkan kerjasama untuk ekspor daging sapi ke Timur Tengah. Apabila investasi di Sumbar berjalan, maka sebagian akan diekspor.
“Kami berharap dukungan dari Pemprov Sumbar untuk hal ini di antaranya untuk perizinan dan lahan,” kata Ginta yang merupakan salah seorang perantau Minang dan berhasil di Lampung.
Dia menilai investasi di Sumbar merupakan langkah tepat untuk komoditas daging sapi bila orientasinya ekspor ke Timur Tengah karena jarak dari sumbar ke Timur Tengah lebih dekat jika dibandingkan dengan Lampung sehingga biaya yang dipatok lebih murah juga.
Dengan demikian harga komoditas pun mampu bersaing dengan produk dari daerah lain.
“Itulah makanya kami berharap kalau ada lahannya tidak terlalu jauh dari pelabuhan,” kata dia.
Selain peternakan sapi, Ginta yang merupakan perantau asal Malalak Kabupaten Agam ini berharap dukungan untuk membangun destinasi wisata religi di kampung halamannya.
“Kami meminta dukungan untuk memasukkan peruntukan daerah Malalak sebagai kawasan wisata religi dalam RTRW provinsi Sumbar,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu Gubernur Sumbar Mahyeldi pun menyambut keinginan dari Kadin Lampung ini.
Ia menuturkan sejak awal memang pihaknya berupaya untuk mengajak para perantau yang sukses di luar sana untuk bersama membangun Sumbar, salah satunya dengan berinvestasi.
“Dalam beberapa kesempatan ke luar daerah kami selalu menyempatkan untuk bertemu perantau. Salah satu tujuannya memang membawa investasi ke daerah,” tuturnya.
Ia menilai jika investasi itu adalah investor yang merupakan perantau Minang, maka akan lebih mudah untuk diterima oleh masyarakat setempat.
“Kita akan fasilitasi diantaranya untuk perizinan akan di dibantu, dipermudah,” katanya.
Genjot Sumbar Jadi Lumbung Sapi melalui Program Sumbar Mandiri
Sebeleumnya, Pengembangan usaha peternakan di Provinsi Sumatera Barat juga tengah digalakkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak sehinnga mampu menyediakan protein hewani asal ternak.
Tentunya, di antaranya, seperti daging, telur, susu, untuk dikonsumsi sebagai kebutuhan daerah sendiri maupun provinsi tetangga. Salah satu variabel penting yakni ternak sapi.
Ternak sapi merupakan salah satu komoditas ternak sangat diminati oleh provinsi terdekat. Hal ini menandakan bahwa ternak sapi Sumbar memiliki kualitas dan daya saing yang cukup kuat.
Di samping itu, perihal produktivitas peternakannya yang kini masih perlu terus digenjot, sehingga bisa menjadikan Sumbar sebagai lumbung ternak sapi.
Dalam mewujudkan hal itu, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menghadiri acara silaturahmi dengan para peternak se-Sumbar di UPTD Balai Pengembangan Teknologi dan Sumber Daya (BPTSD) Tuah Sakato Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Payakumbuh, Sabtu (13/3/2021), dikutip mediatani.co, Senin (15/3/2021) dari situs harianhaluan.com.
Dalam silaturahmi itu, adalah salah satu agenda Wagub Sumbar untuk menghimpun masukan dari para peternak dan menggali kondisi di lapangan yang dihadapi peternak.
“Sehingga nanti menjadi bahan masukan bagi kita Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, ke depan program seperti apa yang menguntungkan para peternak kita dalam rangka menggenjot produksi ternak, sekaligus evaluasi terhadap program-program peternakan yang sudah berjalan,” ujar Audy Joinaldy…baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)