Mediatani – Ikan teri sudah menjadi salah satu bahan makanan populer bagi masyarakat Tanah Air. Ikan kecil ini kerap dijadikan lauk, campuran atau bumbu pelengkap masakan Nusantara, seperti nasi goreng, rempeyek, tumisan sayur, hingga ikan asin.
Ikan teri atau atau biasa juga disebut ikan bilis merupakan ikan air asin dari Family Engraulidae. Ikan ini memiliki ukuran yang kecil, yakni sekitar 5-25 cm. Ciri lain dari ikan ini yaitu memiliki moncong runcing, mulut lebar, tubuh yang berwarna perak kebiruan atau kehijauan. Ikan pada umumnya dapati bertelur dalam jumlah yang besar.
Salah satu fakta yang ikan teri yang belum diketahui banyak orang, yaitu ikan ini ternyata memiliki banyak jenis yang tersebar di Samudera India, Samudera Atlantis, Pasifik serta di sekitar wilayah Laut Hitam dan Laut Mediterania.
Umumnya, ikan teri ini diolah dengan cara direndam dalam larutan garam, lalu diawetkan dengan cara dijemur hingga kering. Karena ukurannya yang kecil, ikan teri ini diasinkan secara utuh. Sehingga, semua tulang dan organnya dapat disantap dan dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian.
Dilansir Mediatani dari berbagai sumber, berikut beberapa jenis ikan teri yang sering dikonsumsi di Indonesia.
Ikan teri jengki
Ada tiga jenis ikan teri yang paling populer di Indonesia, diantaranya yakni ikan teri jengki, ikan teri medan, dan ikan teri nasi. Ketiga jenis ikan teri ini memiliki bentuk, ukuran, serta cara pengolahan yang berbeda.
Ikan teri jengki (Engraulis sp.) merupakan ikan teri yang berukuran cukup besar dibanding teri medan atau teri nasi. Bentuk tubuhnya agak silinder dengan bagian perut berbentuk bulat, berwarna pucat, dan memiliki kepala yang pendek. Jika digoreng, ikan ini akan berwarna kuning kehitaman dan sangat garing.
Ikan teri jengki sangat populer di berbagai daerah di Indonesia. Di pasaran, ikan jengki ini umumnya ada yang dijual utuh dan ada juga yang telah dibelah. Bagian teri jengki yang dibelah adalah bagian kepalanya. Meski rasanya masih mirip, tetapi harga teri jengki yang telah dibelah lebih mahal.
Teri jengki yang dibuat menjadi masakan biasanya disajikan menjadi balado, tumis sayuran, dan kering tempe teri. Rasa ikan ini tidak begitu asin, agak pahit, namun sangat cocok diolah menjadi beragam jenis masakan. Ikan teri jengki juga mengandung berbagai macam gizi, diantaranya yakni kalsium dan fosfor yang sangat baik untuk mencegah terjadinya osteoporosis.
Ikan teri toge medan
Ikan teri populer lainnya di Indonesia adalah teri medan (Stolephorus tri). Meski menggunakan nama kota ‘Medan’, tapi ikan asin ini bisa ditemukan di seluruh wilayah perairan Indonesia. Ukuran teri ini lebih kecil dari teri jengki dan berukuran mirip dengan teri nasi.
Warna teri medan yang masih segar sangat putih bersih dan terang. Ikan teri ini lebih sering dijual dengan bagian kepala yang masih utuh dan ketika diolah menjadi masakan akan mengelurakan aroma segar khas hidangan laut. Berbagai jenis hidangan dari ikan teri medan, seperti kering teri, botok teri, serta pepes teri.
Ikan teri nasi
Teri nasi merupakan salah jenis yang kerap ditemukan di perairan pesisir di berbagai daerah di Indonesia. Tubuh ikan ini relatif kecil, memanjang dan kebanyakan berwarna putih. Teri nasi memiliki warna yang lebih kusam, atau tampak lebih kecokelatan jika dibandingkan dengan teri medan.
Perbedaan warna ikan teri ini disebabkan karena proses pengawetannya. Teri nasi ini memiliki tubuh yang umumnya memiliki garis putih keperakan mulai dari kepala hingga ekor.
Dengan aroma masakan laut yang khas, teri nasi sangat nikmat disantap dalam hidangan bentuk rempeyek, bakwan, atau dibuat sambal. Ikan teri yang dijual di pasar umumnya memiliki harga yang lebih mahal daripada teri jengki.