Konferensi Kelautan Tingkat Internasional (UNOC 2022) untuk Atasi Ancaman Ekosistem Laut

  • Bagikan
Nelayan kecil sedang menangkap ikan menggunakan jala

Mediatani – Saat ini ancaman terhadap lautan menjadi perhatian utama yang sangat serius bagi negara-begara di dunia. Oleh sebab itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali menggelar United Nation Ocean Conference (UNOC) ke-2. Kegiatan UNOC yang pertama dulunya dilaksanakan pada tahun 2017 di New York.

Koferensi UNOC 2022 diselenggarakan pada 27 Juni hingga 1 Juli di Lisbon, Portugal. UNOC 2022 mengangkat tema “Our Ocean, Our Future: call for action”. Konferensi ini diikuti lebih dari 150 negara yang secara kolektif sepakat untuk berpartisipasi meningkatkan tindakan berbasis ilmu pengetahuan dan inovatif untuk mengatasi keadaan darurat laut, mendukung penerapan SDG 14 – Ekosistem Lautan.

UNOC merupakan konferensi kelautan tingkat internasional yang membahas mengenai isu-isu kelautan dan lingkungan yang sedang dihadapi saat ini serta membahas terkait aktivitas ekonomi yang menekankan pada aspek kelautan yang berkelanjutan. UNOC diselenggarakan oleh PBB untuk mencapai SDG 14 – Ekosistem Lautan yang dihadiri oleh para pemimpin dunia serta staff yang ikut terlibat.

Konferensi yang diadakan oleh PBB tersebut digelar dengan tujuan untuk menghasilkan solusi inovatif berbasis sains yang sangat dibutuhkan dunia sebagai langkah awal untuk memulai babak baru aksi secara global.

Agenda UNOC 2022

United Nation Ocean Conference (UNOC) yang ke-2 memiliki beberapa agenda yang menjadi poin penting untuk dibahas selama konferensi tersebut berlangsung, di antaranya:

  1. Pencemaran laut
  2. Pengelolaan, Perlindungan, Pemuliha, serta Pelestarian Ekosistem Pesisir dan Lautan
  3. Mengatasi tingkat pengasaman, deoksigenerasi, dan peringatan laut
  4. Menciptakan perikanan berkelanjutan dan menyediakan akses pasar dan akses sumber daya laut bagi nelayan tradisional atau skala kecil
  5. Melakukan promosi dan penguatan ekonomi berbasis laut yang berkelanjutan, terutama untuk negara berkembang pulau kecil (SIDS) dan negara kurang berkembang
  6. Meningkatkan pengetahuan ilmiah dan kapasitas riset serta alih teknologi kelautan
  7. Meningkatkan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan dengan menerapkan Hukum Internasional, seperti yang tercermin dalam konvensi hukum laut PBB (UNCLOS)
  8. Memanfaatkan keterkaitan hubungan SDG 14 dan other Goals untuk menuju implementasi Agenda 2030

Sorotan Utama UNOC 2022

  • Menekankan pentingnya penerapan Paris Agreement (2015) dan Glasgow Climate Pact dalam membantu memastikan kesehatan, produktivitas, pemanfaatan berkelanjutan, dan ketahanan Laut.
  • Negara-negara membuat komitmen sukarela dengan tujuan untuk melestarikan atau melindungi setidaknya 30% dari lautan global di dalam Kawasan Konservasi Laut, dan tindakan konservasi berbasis kawasan efektif lainnya, pada tahun 2030.
  • India berkomitmen pada Kampanye Laut Bersih Pesisir dan akan bekerja menuju larangan penggunaan tunggal plastik.

Peran Indonesia dalam UNOC 2022

Sebagaiman komitmen Indonesia dalam mewujudkan laut yang sehat serta mencapai tujuan Pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) 14 – Ekosistem Lautan, Indonesia juga memiliki peran yang penting dalam forum ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki keberagaman sumber daya laut yang melimpah. Peran Indonesia dalam UNOC 2022, di antaranya:

  1. Berperan sebagai wakil presiden koferensi.
  2. Menjadi perwakilan untuk menyampaikan kepentingan negara-negara Asia-Pasifik.
  3. Mempromosikan komitmen Indonesia tentang konservasi laut dan pemberantasan IUU fishing.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version