Mediatani – Bunga krisan (Chrysanthemum), siapa yang tidak jatuh cinta melihatnya? Warnanya yang memikat dan baunya yang semerbak membuat tanaman dari keluarga Asteraceae menyempurnakan segala jenis taman dan juga halaman depan. Bunga yang berasal dari daratan Eropa Timur Laut dan Asia, dapat bertahan dua minggu setelah dipetik dan diletakkan dalam vas berisi sedikit air. Maka tidak heran bila bunga crisan juga dijadikan bunga potong, sebagai hiasan acara pernikahan dan sebagai karangan bunga.
Bunga krisan merupakan tanaman hias yang multi manfaat. Bunga ini merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai keanekaragaman warna dan bentuk bunga. Selain sebagai tanaman hias, tanaman Krisan juga dibudidayakan sebagai ramuan kesehatan, seperti di Jepang, kelopak Bunga krisan juga dipercaya dapat memberikan kesehatan apabila diminum bersama segelas anggur.
Selain itu juga tersedia obat-obatan berbahan baku krisan. Minuman teh krisan juga banyak dijumpai. Krisan yang dijadikan minuman adalah krisan berwarna kuning dan putih. Selain bermanfaat sebagai relaksasi, teh krisan juga dipercaya berkhasiat menyembuhkan. Teh ini menyegarkan tenggorokan, memperindah bentuk tubuh, memulihkan kesehatan, dan baik untuk menjaga kesehatan mata. Seorang ahli tanaman obat mengatakan, untuk tumbuhan sejenis Bunga krisan biasanya mengandung zat antioksidan yang mampu menyerap racun dalam tubuh.
Tanaman Bunga Krisan (chrysantemum) merupakan tanaman hias bunga yang mempunyai potensi untuk dibudidayakan dalam skala komersial. Terutama sebagai tanaman hias dalam pot maupun sebagai bunga potong.
Bentuk daun krisan seperti (Chrysantemum Morifollium), khususnya pada bagian tepinya tampak bercelah dan bergerigi. Daun tersebut tersusun secara berselang-seling pada cabang atau batangnya. Batang Tanaman Krisan tumbuh tegak, berstruktur lunak, dan berwarna hijau. Namun demikian, jika dibiarkan tumbuh terus maka batang pun akan menjadi keras berkayu dan warnanya menjadi hijau kecokelat-cokelatan.
Akar dari Tanaman Krisan juga dapat menyebar ke semua arah dengan ke dalaman 30 cm hingga 40 cm. Akarnya mudah mengalami kerusakan akibat pengaruh lingkungan yang kurang baik. Misalnya, keadaan pengairan yang jelek, kandungan unsur Aluminium dan mangan dalam tanah yang tinggi dan tanah yang terlalu masam atau pH rendah.
Bunga Krisan memiliki banyak variasi kelopak, yaitu tunggal dan pertumpuk dengan ukuran kecil hingga ukuran sangat besar. Bunga Krisan tumbuh tegak pada ujung tanamandan tersusun dalam tangkai (tandan) berukuran pendek sampai panjang. Bunga Krisan memiliki berbagai bentuk yang menarik.
Bunga krisan sangat beraneka ragam dan dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan sebagai berikut:
- Tunggal
Pada setiap tangkai hanya memiliki satu kuntum bunga. Piringan dasar bunganya sempit dan sususnan mahkotabunganya hanya satu lapis. - Anemone
Helai bunganya berbebntuk lebar, sekilas mirip dengan bunga tunggal. Namun, piringan dasar bunganya lebih tebal dan lebih lebar. - Besar
Di setiap tangkainya hanya terdapat satu kuntum. Tetapi ukurannya besar yaitu dapat mencapai 10 cm. Oleh karena itu, piringan dasar tidak kelihatan. Mahkota bunganya memiliki banyak variasi, anatara lain melekuk ke dalam atau ke luar. Pipih, panjang, bebrbentuk sendok, dan lain-lain. - Pompon
Karakteristik bentuk bunga pompon adalah bulat mirip bola. Mahkota bunga menyebar kesegala penjuru.. Piringan dasar dari mahkota tidak tampak. - Dekoratif
Penampilan bunga krisan ini memang sangat dekoratif. Bunganya bebrbentuk bulat seperti bola. Mahkota bunganya bertumpuk-tumpuk rapat, di tengah pendek dan semakin ke tepi semakin panjan. Piringan dasar bunga tidak tampak.
Berkat teknik disbudding, jumlah kuntum bunga dibuat hanya satu yang kemudian dikenal dengan krisan standar atau krisan tunggal. Contohnya, krisan shamrock, dark red pompon. Regal mistdan Borholm.