Mediatani – Jika berbicara tentang budidaya melon hijau, mungkin kamu sudah sering mendengarnya. Lalu bagaimana dengan melon golden?
Melon golden atau biasa juga disebut melon kuning akhir-akhir ini banyak dibudidayakan oleh petani lantaran harganya yang dinilai cukup tinggi.
Dibanding melon hijau, jenis melon kuning atau melon golden ini memiliki harga jual yang jauh lebih tinggi di pasaran. Diperkirakan saat ini harga jualnya bisa mencapai 2x lipat lebih tinggi dibandingkan melon hijau.
Buah ini memiliki daya tariknya sendiri, mulai dari tampilan kulit buahnya yang berwarna kuning mulus, dagingnya yang tebal, hingga rasa buah yang manis dan renyah. Berbagai kelebihan itulah yang membuat melon jenis ini dibanderol dengan harga yang mahal di pasaran.
Biasanya di kios atau pasar tradisional, melon jenis ini dihargai Rp10.000-Rp15.000/buah, namun harga tesebut masih bisa melambung tinggi hingga mencapai Rp30.000,00/buah jika masuk ke supermarket atau pasar modern lainnya.
Maka sudah tidak mengherankan lagi jika keuntungan yang didapatkan para petani melon jenis ini cukup besar.
Walaupun memiliki harga jual yang cukup tinggi, namun buah yang satu ini termasuk salah satu buah semusim yang perawatannya cukup rumit.
Penanganan yang kurang tepat menjadi sebab banyak pelaku usaha yang terpaksa menelan kerugian cukup besar.
Kekeliruan dalam perawatan dapat menyebabkan tanaman melon rentan terkena serangan hama dan penyakit tanaman sehingga mengalami gagal panen atau tidak bisa berproduksi secara optimal.
Adapun jenis penyakit yang sering menyerang tanaman melon ini adalah embun bulu atau penyakit layu fusarium dan layu bakteri.
Biasanya, munculnya penyakit di tanaman melon ini disebabkan karena kondisi cuaca yang sulit ditebak, tingkat kelembapan terlalu tinggi, proses pemupukan yang tidak berimbang, dan juga drainase yang kurang baik.
Terkait pemasarannya, kebanyakan petani menjual hasil panen melonnya kepada tengkulak atau eksportir buah melon yang telah menjalin kerja sama dengan petani.
Biasanya para eksportir buah menawarkan kerjasama dengan para petani di berbagai daerah dan membeli hasil panen mereka dengan harga beli yang bisa membuat pihak petani dan juga pihak eksportir bisa saling menguntungkan.
Jika kamu ingin memulai bisnis ini, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatianmu, yakni pemilihan bibit berkualitas, ketekunan, serta ketelitian pelaku usaha melon mulai dari proses pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hingga masa panen.
Dengan modal bibit dari varietas unggul dan juga ketekunan pelaku usaha dalam memelihara tanaman, maka bukannya tidak mungkin bila hasil panen yang didapatkan dapat lebih optimal dan mendatangkan untung yang cukup besar bagi para pelakunya.
Analisa Ekonomi
Umur tanaman melon hingga panen biasanya sekitar 60 hari setelah tanam. Jika dalam lahan seluas 1 hektare ditanami 17.000 tanaman melon dan rata-rata buah yang dihasilkan memiliki berat 2 kg, maka jumlah berat buah melon dalam lahan tersebut mencapai sekitar 30 ton/ha.
Setelah dikalkulasikan, pendapatan petani dari penjualan melon tersebut:
Jumlah panen x harga jual = 30.000kg x Rp.6.000/kg = Rp.180.000.000,-
Bagaimana? Tertarik untuk mencobanya?