Mediatani – Pemberlakuan Pembatasan Kegaiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan beberapa waktu lalu dalam mencegah penyebaran covid-19 membuat masyarakat banyak melakukan pekerjaanya di rumah.
Selama di rumah, banyak masyarakat memilih menanam tanaman hias. Hal tersebut membuat popularitas dan nilai jual tanaman hias melonjak. Bahkan, saat ini tanaman hias asal Indonesia yang sangat beragam telah menarik minat pembeli di mancanegera sehingga menjadi komoditas ekspor.
Sebagai bahan informasi, budidaya tenaman hias atau florikultura adalah cabang ilmu dari ilmu holtikultura yang mempelajari tanaman hias sebagai bunga potong, tanaman pot, daun potong, dan tanaman penghias taman.
Direktur Jendral (Dirjen) Hortikultura Pertanian, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa dalam dua puluh tahun terakhir, perkembangan penanaman florikultura mencapai 12 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan komoditas tanaman obat, sayuran, dan buah-buahan.
Prihasto menambahkan, sebagai salah satu pemasok pasar internasional, Indonesia berpeluang untuk menjadi pemasok tanaman hias dunia. Meski demikan, banyak tantangan yang mesti dihadapi, seperti konservasi keanekaragaman hayati, praktik budidaya dan penaganan yang baik, personel yang kompeten, dan regulasi ekspor.
Kebijakan yang berkelanjutan dan sehat merupakan kebijakan yang saat ini dibutuhkan Indonesia dalam melindungi terwujudnya industri florikultura.
Untuk mendukung fasilitas dan perkembangan industry florikulutura di Indonesia, diadakan Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat-Minggu (14-16/10/2022).
Tema kegiatan tersebut yaitu “Empowering Mindscapes and Transforming Indonesia Tropical Plants Industry”. FLOII menjadi tempat untuk mempromosikan dan mendukung praktik berkelanjutan produksi dan pengelolaan budidaya tanaman hias yang memenuhi standar, etis, dan modern.
Selain itu, FLOII juga mendukung konservasi keanekaragaman hayati, etalase terlengkap di seluruh dunia, dan business matching dan transaksi perdagangan tanaman hias internasional.
Kegiatan FLOII ini, dilaksanakan oleh Quad Event yang bekerjasama dengan Perhimpunan Florikultura Indonesia (PFI). Ketua PFI, Rosy Nur Apriyanti, berpendapat bahwa langkah PFI yaitu menyuarakan informasi untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya tanaman hias sebagai komponen lingkungan hidup.
Rosy menambahkan, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan pemerintah atau organisasi lain untuk dapat melestarikan dan melakukan pengembangan potensi industri florikultura.
“Kami menggandeng QUAD Event untuk menyelenggarakan FLOII agar tercipta wadah bagi para pencinta, praktisi, pengamat, hingga akademisi yang berkecimpung dalam budidaya tanaman hias sehingga dapat membangun ekosistem indutri tanaman hias yang solid dan berkelanjutan,” ungkap Rosy dilansir dari Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).
Lebih lanjut lagi, ia menjelaskan bahwa penyelenggaraan FLOII juga mendapat dukungan dari Indonesian Aroid Society. Organisasi ini berfokus pada pemanfaatan tanaman jenis Aroid (aracea), seperti monstera, philodendron, anthurium, dan aglonema.
Ketua Indonesian Aroid Society, Ery Erlangga menyampaikan dukunganya dalam pelaksanaan FLOII untuk pemanfaatan tanaman Aroid yang berkelanjutan. Pihaknya juga menjalin kerjasama dengan PFI untuk memajukan forum tanaman hias berkelanjiutan.
“Misi kami sejalan dengan PFI, yaitu membentuk sebuah sentra informasi dan edukasi pemanfaatn tanaman hias, menciptakan inisiatif konservasi tanaman hias, hingga advokasi terhadap pemerintah maupun sektor swasta mengenai pemanfaatn industir tanaman hias agar memiliki nilai edukasi dan ekonomi,” ucap Ery.
Ery berharap FLOII dapat berjalan mulus sehingga dapat mendukung terwujudnya misi tersebut. Perlu diketahui, FLOII melakukan berbagai kegiatan, seperti pameran, kontes tanaman hias, kontes fotografi, kegiatan sosial, dan konferensi oleh ahli hortikultura dari dalam dan luar negeri.
Selain itu, acara ini juga bertujuan agar masyarakat tertarik pada tanaman hias yang susah ditemukan, unik, dan variative.
Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Fasen Creative Quality (QUAD Event), Michael Bayu A Sumarijanto mengatakan bahwa FLOII hadir untuk para penggemar dan pegiat tanaman hias di Indonesia.
“Seperti diadakannya pameran yang memperlihatkan tanaman hias lokal dan mancanegar untuk bisa saling berinteraksi. Kemudian, ada konferensi yang bertujuan untuk berdiskusi dan belajar mengenai tanaman hias dengan para pembaca andal di bidang industry tanaman,” tutur Michael.
Michael menambahkan, para peserta memiliki kesempatan saling berbagi pengetahuan serta mengikuti kontes tanaman hias. Selain itu, ada juga kegiatan sosial, seperti malam ramah tamah, lelang, trading, dan kemudian ditutup dengan acara penghargaan untuk pegiat tanaman hias.
Perlu untuk diketahui, acara FLOII ini dilaksanakan secara terbuka untuk umum, mulai dari pegiat dan penggemar tanaman hias, kolektor, peneliti, holtikulturis, dan masyarakat umum.
FLOII diaharapkan menjadi titik awal dalam melakukan penyusunan rencana strategis industri tanaman hias Indonesia dan menjadi salah satu pagelaran internasional yang diakui oleh seluruh dunia sebagai pameran hayati terlengkap dan menjadi pusat bisnis yang efektif.