Masih Susah Merawat Lucky Bamboo? Begini Caranya

  • Bagikan

Mediatani – Lucky Bamboo atau bambu rekeki menjadi tanaman hias yang sempat booming di tahun 2020. Bentuknya yang mungil dan unik menjadi salah satu daya tarik yang membuat banyak orang ingin menghias rumahnya dengan tanaman satu ini.

Namun, tidak sedikit pemelihara lucky bamboo yang mengeluh sebab tanamannya tidak dapat bertahan lama. Salah satu masalah yang sering didapatkan adalah daun lucky bamboo yang mudah mengunging.

Lalu, bagaimana cara merawat lucky bamboo dengan benar?

Perhatikan Kebutuhan Cahaya

Lucky bamboo lebih menyukai sinar matahari yang terang dan tersaring, seperti di bawah kanopi hutan hujan. Walaupun menyukai sinar matahari yang terang, namun tanaman ini tidak bisa terkena sinar matahari langsung karena akan menghanguskan daun-daunnya bahkan membuatnya cepat mati.

Tanaman ini lebih toleran terhadap cahaya yang terlalu sedikit daripada terlalu banyak. Namun, jika tanaman mulai meregang dan terlihat pucat, berikan lebih banyak cahaya matahari secara tidak langsung.

Tempat Tanam

Tanaman ini dapat tumbuh dalam vas sederhana yang diisi dengan kerikil sebagai penyangga dan setidaknya satu inci air.

Perhatikanlah air yang digunakan sebagai media tanam, sebab tanaman ini sangat sensitif terhadap klorin dan bahan kimia lain yang biasa ditemukan di air keran. Gunakan air kemasan, air suling, atau air ledeng yang telah ditinggalkan selama 24 jam agar klorin menguap.

Akar bambu yang sehat akan berwarna merah. Ingatlah untuk membersihakn dan mengganti air selama satu pekan sekali agar tanaman dapat tumbuh dengan subur.

Selain air, tanaman ini dapat tumbuh di tanah pot yang subur dan memiliki drainase yang baik. Perhatikan kondisi tanah agar tetap lembab, namun tidak basah kuyup. Lakukan penyiraman sewajarnya saja.

Pemupukan

Tanaman yang tumbuh di air hanya perlu diberi pupuk setiap dua bulan sekali, dan menggunakan pupuk cair. Lakukan pemupukan dua bulan sekali, setetes pupuk cair sudah cukup untuk kebanyakan rangkaian bambu ini.

Suhu

Tanaman ini lebih menyukai suhu yang lebih hangat antara 18 hingga 30 derajat celsius. Hindari meletakkan tanaman di depan AC, ventilasi pemanas, atau di dekat jendela berangin.

Untuk memutuskan tempat penyimpanannya, ingatlah bahwa daun bambu ini agak beracun. Pilihlah tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Pemangkasan

Pemangkasan penting dilakukan untuk menjaga kesehatan bambu. Seiring waktu, sebagian besar tanaman akan menjadi berat di atas, atau bentuk yang rumit dan akan mulai kehilangan bentuknya.

Lakukan pemangkasan dengan  memotong cabang dengan snipper steril. Kamu dapat memangkas cabang dengan jarak satu atau dua inci dari batang utama.

Masalah umum

  1. Kesalahan yang sering dijumpai biasanya ada pada airnya. Air yang mengandung klorin akan membunuh tanaman ini seiring waktu, dan air yang kotor atau terinfeksi biasanya terdapat bakteri mematikan.
  2. Jika tanaman mengeluarkan akar hitam, segeralah untuk memotongnya. Daun yang mati juga tidak boleh dibiarkan membusuk di dalam air karena dapat menyebabkan bakteri.
  3. Daun yang berwarna kuning biasanya menandakan terlalu banyak sinar matahari atau terlalu banyak pupuk. Jika hal ini terjadi, kurangi dosis pupuk dan pindahkan tanaman ke lokasi yang lebih teduh.
  4. Daun cokelat menandakan udara kering atau air yang tercemar. Kamu dapat menaikkan tingkat kelembaban dengan menyemprot tanaman secara teratur dan pastikan kamu menggunakan air yang sesuai.
  5. Jika batangnya sendiri mulai membusuk atau menjadi lembek, segeralah untuk membuang bagian itu. Sebab, batang yang membusuk mengancam batang lain yang berada di dekatnya. Solusinya, potong bagian kuningnya dan cobalah untuk membasmi batang yang sudah dipotong dengan air baru.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version