Mediatani – Indonesia merupakan salah satu negara dengan spesies teripang terbanyak yang termasuk dalam kategori komersial penting. Jumlah teripang yang dihasilkan bahkan mengungguli negara-negara eksportir teripang lainnya seperti negara Thailland, Vietnam, dan Filipina.
Habitat spesies ini tersebar dari wilayah timur hingga barat Indonesia seperti perairan Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, Jawa, hingga Lampung.
Teripang atau trepang dikenal juga dengan sebutan timun laut, yaitu istilah уаng diberikan untuk hewan invertebrata Holothuroidea уаng dараt dimakan. Manfaat dan gizi yang dikandungnya membuat teripang menjadi salah satu seafood yang digemari masyarakat dunia.
Masyarakat umumnya mengonsumsi teripang dengan membuatnya menjadi berbagai jenis olahan. Meskipun sering dianggap sama, ternyata teripang dan timun laut merupakan dua jenis yang berbeda. Timun laut merupakan kelompok yang lebih besar. Namun, timun laut yang bisa dikonsumsi dikenal dengan nama teripang.
Setidaknya ada lebih dari 1.400 jenis timun laut yang tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, terdapat kurang lebih sebanyak 350 jenis timun laut. Sekitar 54 jenis di antaranya teripang yang bisa dikonsumsi.
Teripang merupakan hewan yang tidak mempunyai organ khusus, di antaranya tidak punya mata, hidung, mulut, ataupun alat gerak. Teripang hanya bisa meraba.
Teripang termasuk hewan уаng bergerak lambat, merupakan spesies yang hidup di dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu.
Teripang berperan sebagai komponen penting dalam rantai makanan dі terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang berperan penting ѕеbаgаі pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi feeder).
Terdapat berbagai macam jenis teripang yang berasal dari perairan di Indonesia. Keberagaman jenis tersebut disebabkan karena adanya perbedaan spesies, habitat, kondisi geografis, dan proses pengolahan. Jenis-jenis teripang di Indonesia juga memiliki profil asam amino dan asam lemak yang beragam.
Teripang yang tersebar di hampir seluruh pesisir pantai Indonesia dikenal dengan nama yang bervariasi. Seperti teripang alolo, yang juga biasa disebut olo-olo, kawasa, olok-olok, getah putih, pulut, benang, dan krido polos.
Manfaat teripang untuk kesehatan juga tidak kalah banyak. Salah satunya asam amino dan asam lemak yang terdapat di dalam teripang memiliki peranan penting bagi manusia dalam hal proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh, seperti penyerapan nutrient dan osmoregulasi serta selagi bahan baku nutrasetika untuk mencegah berbagai macam penyakit kronis.
Berdasarkan identifikasi molekular, teripang alolo, cera merah, lolosong, cera hitam, dan pasir teridentifakasi sebagai Bohadschia marmorata, Holothuria edulis, H. impatiens, H. atra, dan H. scabra mempunyai profil asam amino terbaik dibandingkan spesies lain.
Pada Holothuria scabra budidaya memiliki kandungan asam lemak yang didominasi dengan jenis asam tak jenuh ganda (ALTJG) yang termasuk ke dalam salah satu jenis asam lemak tak jenuh terbaik.
Kandungan protein yang terdapat pada teripang sebanyak 80% serta kandungan komponen bioaktif yang bermanfaat sebagai bahan baku farmakologi serta kosmetik, menjadikan teripang sebagai sumber pangan yang unggul. Hal itu menjadikan teripang sebagai komoditas yang menerima permintaan pasar yang cukup tinggi, baik di pasar lokal maupun di pasar mancanegara.