Mengenal Ubi Cilembu, Ubi yang Rasanya Beda Jika Tidak ditanam di Tanah Sumedang

  • Bagikan
Ubi Cilembu

Mediatani – Di Indonesia terdapat sekitar 1000 jenis ubi jalar, 200 jenis diantaranya di Kawasan Lembah Baliem, Irian Jaya. Salah satu jenis ubi jalar yang paling populer adalah ubi jalar asal Desa Cilembu di Kecamatan Tanjungsari, antara Bandung dan Sumedang.

Ubi jalar yang tenar ini sebenarnya berasal dari Desa Cilembu, Kecamatan Pemulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Lahannya yang gembur dan subur sangat cocok dengan tanaman yang menjalar ini. Selain itu lahan yang berada di daerah pegunungan yang berhawa dingin dan menyejukkan.

Minat masyarakat saat ini terhadap komoditas ubi jalar termasuk ubi cilembu cukup meningkat untuk dikonsumsi sebagai karbohidrat pangan selain nasi dengan kandungan serat yang tinggi. Penerapan budidaya ubi cilembu organik yang bebas pestisida dan bahan kimiawi oleh petani Sumedang ini menjadi nilai tambah dan magnet konsumen luar negeri untuk membeli produk ubi cilembu ini.

Petani yang membudidayakan ubi Cilembu secara organik di Sumedang telah berhasil menembus pasar ekspor sejak 1999. Berbekal sertifikat organik dan sertifikat karantina, produk ‘Honey Sweet Potato’ ini telah berhasil menjadi favorit warga Singapura, Hongkong dan Malaysia.

Budidaya ubi Cilembu ini sangat mudah dan sederhana. Penyiapan tanah gundukan, kemudian di bagian atasnya ditanamkan batang atau bagian ujung batang. Dalam waktu beberapa minggu, tunas akan terbentuk, serta pada umur 1 bulan batangnya akan menjalar, dan dibagian bawah permukaan tanah akan terbentuk.

Asal usul

Ubi Jalar Cilembu atau ubi madu, ditemukan di Desa Cilembu, Bekasi, Jawa Barat dapat ditanam di sawah maupun di lahan kering, mempunyai rasa yang sangat manis dengan tekstur yang liat setelah dipanggang selama 2-3 jam dalam oven.

Keunggulan rasa ubi tersebut menyebabkan nama “Cilembu” dipakai sebagai brand ubi jalar yang mempunyai rasa manis, walaupun dihasillkan dari luar Desa Cilembu. Nama Ubi Cilembu kini dikenal luas di seluruh Indonesia , bahkan ubi ini juga diekspor ke mancanegara.

Ubi jalar berkulit semu putih dan semu kuning ini, mulai ditanam di Desa Cilembu sejak tahun 1975. Semula nama ubi Cilembu adalah ubi nirkum, kemudian tahun 1980 nama ubi Cilembu ini mulai terkenal di Jawa Barat dan menyebar ke Jabotabek dan puncaknya pada tahun 1985.

Saat ini ubi Cilembu memiliki pangsa pasar yang luas bukan saja di sekitar Bandung, Sumedang, Cianjur, Bogor, dan bahkan Jakarta ,juga mulai merambah ke beberapa kota lainnya.

Tidak cocok ditanam di daerah lain

Ubi Cilembu bisa juga ditanam di daerah lain, namun rasanya bisa berbeda karena unsur hara dalam tanah dan udara sangat mempengaruhi karakteristik ubi tersebut.

Ubi Cilembu ini pernah dibudidayakan di daerah Garut dan Padalarang, tapi ternyata hasilnya memang ubi yang dihasilkan memiliki perbedaan dengan ubi Cilembu yang asli ditanam di Desa Cilembu, Sumedang. Terutama dalam rasa dan kadar madu yang terkandung.

Jika ubi Cilembu palsu dipanggang dalam oven, rasanya biasa saja walaupun cukup manis. Jika ubi Cilembu dipanggang dalam oven, maka akan keluar zat gulanya, rasanya manis dan empuk.

Jika ubi Cilembu dikukus atau direbus rasanya akan tidak terlalu manis. Ubi Cilembu yang telah dipanggang biasa tahan satu minggu bila disimpan dalam suhu 60°C.

Kandungan gizi

Ubi jalar Cilembu memiliki kandungan vitamin A dalam bentuk β – karoten sebesar 8.509 mg. Suatu jumlah yang cukup tinggi untuk perbaikan gizi bagi mereka yang kekurangan vitamin A. Padahal, ubi-ubian jenis lain kandungan vitamin A-nya hanya berada pada 60 – 7.700 mg per 100 gram.

Selain vitamin A yang tinggi, ubi Cilembu juga mengandung kalsium hingga 30 mg per 100 gram , vitamin B-1 0,1 mg, vitamin B-2 0,1 mg dan niacin 0,61 mg , serta vitamin C 2,4 mg. Selain itu, ubi Cilembu juga mengandung karbohidrat sebesar 20,1 g, protein 1,6 g, dan lemak 0,1 g.

Manfaat

Ubi Cilembu berpotensi sebagai bahan pangan lokal sumber karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, peluang perluasan areal panen masih sangat terbuka dan ubi jalar bisa ditanaman sepanjang tahun, baik secara terus menerus, bergantian maupun secara tumpang sari.

Ubi Cilembu produksinya melimpah dan memiliki kandungan gizi yang baik sehingga sangat berpotensial untuk menghasilkan berbagai macam bahan pangan dengan bahan dasar ubi Cilembu. Ubi Cilembu juga bermanfaat sebagai antioksidan yang kuat untuk menetralisir keganasan radikal bebas, penyebab penuaan dini dan pencetus aneka penyakit degeneratif seperti kanker dan penyakit jantung sehingga akan meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit degeneratif

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version