Mediatani – Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin bersama dengan Dandim 0824 Jember Kolonel Inf La Ode M Nurdin melakukan kunjungan ke pabrik pakan ikan apung Timoer Mandiri Feedmill di Dusun Muneng, Desa Kraton, Kecamatan Kencong, Rabu (2/6/2021).
Kunjungan Kapolres dan Dandim itu didampingi langsung oleh panitia Jember SAE (Sehat, Aman dan Eksotis) yang juga merupakan perwakilan dari Universitas Jember.
Timoer Mandiri Feedmil adalah salah satu pabrik pakan yang fokus memproduksi ikan apung yang dibina oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan Perikanan RI melalui program Gerpari (Gerakan Pakan Mandiri).
Saat ini Timoer Mandiri juga intens melakukan pembinaan dan bermitra dengan masyarakat untuk melakukan optimalisasi budidaya perikanan agar nantinya tercipta masyarakat yang mandiri soal ekonomi serta ketahanan pangan.
Pengelola Timoer Mandiri Feedmil, M. Arif Sugiartani mengungkapkan pengembangan produksi pakan ikan tersebut awalnya ia lakukan sejak tahun 2012 dengan menggunakan mesin buatan lokal.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pakan ikan bagi pembudidaya, Arif kemudian memberanikan diri untuk membeli mesin dari luar negeri untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
“Kami dibina oleh KKP melalui program Gerpari. Jadi pakan ikan yang kami hasilkan kualitasnya tinggi sudah berstandar SNI dan terintegrasi KKP. Tapi harganya lebih murah dari pakan pabrikan lainnya,” terang lelaki yang juga merupakan seorang Jurnalis di Jember ini.
Ia juga mengatakan, dirinya mulai membuat pakan ikan itu diawali atas dorongan dan support dari teman-teman jurnalisnya yang tergabung di PWI Jember.
Saat ini Arif mulai menyalurkan sedikit demi sedikit ilmu soal budidaya perikanan air tawar yang dimilikinya kepada masyarakat melalui berbagai program kemandirian masyarakat dari subsektor perikanan budidaya.
Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin turut mengapresiasi program tersebut karena hal tersebut mendukung para pelaku budidaya perikanan untuk meningkatkan kemampuannya dalam berbudidaya.
Diharapkan program tersebut dapat memberi dampak peningkatan secara ekonomi. Jika dari segi ekonomi masyarakat bisa menjadi mandiri, Kapolres berharap dapat berimbas pada menurunnya angka kriminalitas.
“Jika ada pembudidaya seperti ini di Jember, harus kita support agar lebih berkembang dan membantu masyarakat lebih luas lagi. Apalagi kalau saya perhatikan, jika diseriusi akan tercipta masyarakat mandiri,” ungkap Kapolres Arif.
Apalagi, lanjut Kapolres, produk perikanan air tawar dari Indonesia memiliki peluang ekspor ke Eropa dan Timur Tengah yang cukup tinggi, sehingga ia mendorong masyarakat agar meningkatkan penerapan teknologi budidayanya agar memperoleh hasil yang lebih optimal.
Senada dengan Kapolres, Letkol Inf La Ode M Nurdin juga menyampaikan bahwa program ketahanan pangan, termasuk budidaya ikan merupakan salah satu program yang ada di TNI.
Sehingga, pihaknya juga akan intens untuk memberi support pada berbagai kegiatan budidaya ikan air tawar di Jember agar kedepannya lebih meningkat dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
“Ini selaras dengan program kami. Makanya kami mendukung dan mensupport agar budidaya ikan air tawar lebih diminati oleh masyarakat secara luas. Apalagi potensi pasar baik lokal maupun ekspor hari ini terbuka lebar,” ujarnya.
Potensi perikanan Jember
Sektor perikanan dan kelautan Kabupaten Jember, Jawa Timur, memiliki potensi yang cukup prospektif untuk dikembangkan. Untuk produksi perikanan tangkap di tahun anggaran 2020, rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan, yakni mencapai 9.963 ton.
Selain sektor tangkapan ikan laut, produksi perikanan budidaya tambak pada tahun 2020 mencapai 1.377 ton, perikanan budidaya kolam mencapai 11.058 ton, dan perikanan budidaya mina padi sebanyak 4,6 ton.
Oleh karena itu, DPRD Jember meminta Pemkab untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada kelompok pelaku usaha yang bergelut di bidang perikanan air tawar.