Petani Enam Desa di Tanahlaut Serentak Tanam Bawang Merah,Ini Permasalahan Pengembangannya

Mediatani.co, PELAIHARI – Sejumlah petani di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), saat ini sedang melakukan penanaman bawang merah (allium cepa L var agregatum). Penanaman dilakukan pada rentang waktu hampir bersamaan.

Sejak sekitar sepekan lalu misalnya, sekitar enam petani yang tergabung pada Kelompok Tani (Poktan) Karya Tani Desa Bumijaya, Kecamatan Pelaihari, mulai menanam komoditas yang kerap memicu inflasi ini di Tala.

Salah satu lokasi kebunnya ada di wilayah Kelurahan Saranghalang milik Edi Setia Pantoro (ketua Poktan Karya Tani). Luasannya sekitar seperempat hektare.

Di lahan tersebut pada Rabu kemarin dilaksanakan Temu Lapang Gerakan Tanam Bawang Merah dalam rangka pengendalian inflasi yang dipimpin Kepala Distanhorbun Tala HM Faried Widyatmoko.

Data dihimpun pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Tala, Kamis (17/7/2025), mereka mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel.

Bantuan yang didapatkan berupa benih, pupuk, dan obat-obatan. Stimulus ini diharapkan mampu menyemangati kalangan petani untuk mulai melirik bawang merah untuk turut dibudidayakan.

Kepala Bidang Hortikultura Distanhorbun Tala Anggraini Fajriyah mengatakan komoditas hortikultura khususnya bawang merah adalah komoditi yang tiap saat diperlukan semua orang, khususnya dalam pembuatan bumbu dapur. 

Terlebih lagi pada saat perayaan hari-hari besar yang harganya melambung tinggi sehingga mempengaruhi nilai inflasi suatu daerah. 

Produksi komoditas  hortikultura khususnya bawang merah di Tala tahun 2024 sebesar 91,35 ton. Sedangkan keperluan penduduk Tala sebesar 974,8 ton sehingga masih kekurangan sebanyak 883,45 ton. 

Guna memenuhi kekurangan itu, bawang merah didatangkan dari luar Kalimantan seperti Pulau Jawa dan NTB (Nusa Tenggara Barat).

Pasokan dari luar pulau tersebut dikatakannya sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan laut. Pada musim penghujan/gelombang tinggi yang menyebabkan harga bawang merah naik.

Lebih lanjut ia menyebutkan potensi/sasaran luas tanam untuk usaha komoditas hortikultura seluas 1.849 hektare. Di Kecamatan Pelaihari untuk komoditas bawang merah, sayuran dan buah-buahan seluas 200 hektare berupa lahan kering.

Khusus bawang merah, saat ini sedang dilakukan penanaman seluas enam hektare yang tersebar pada enam desa yaitu Bumijaya dan Ambungan (Kecamatan Pelaihari), Sukaramah dan Bumiasih (Panyipatan), Kebunraya (Kintap), dan Bawahlayung (Kurau).

Anggraini mengatakan selama ini hasil produksi komoditas hortikultura khususnya sayuran (aneka cabai, jagung manis, sayuran daun dan lain-lain) serta aneka buah (semangka, pepaya, pisang, labu) dari Tala dipasarkan ke luar wilayah.

Ada yang dipasok ke Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Timur (Kaltim). Ada juga yang dipasarkan ke kabupaten tetangga seperti Tanahbumbu dan ke kawasan Hulu Sungai.

Lebih lanjut ia menuturkan ada beberapa permasalahan dalam pengembangan bawang merah di Tala. Bawang merah yang merupakan salah satu komoditas hortikultura sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca.

Hal itu berimbas pada harga jual yang sangat fluktuatif. Kadang harganya sangat murah pada musim kemarau. Di sisi lain kalau musim penghujan harganya sangat mahal.

Komoditas bawang merah di Tala dikatakannya masih sedikit. Karena itu perlu banyak menumbuhkan minat petani untuk membudidayakan bawang merah. Ini karena dari segi harga jual sangat menjanjikan.

Permasalahan lainnya yaitu kenaikan harga pupuk mempengaruhi biaya produksi sehingga pendapatan petani bawang merah berkurang.

Kemudian, lahan yang ditanami bawang merah memiliki tingkat keasaman yang tinggi sehingga diperlukan pemberian kapur pada lahan tersebut.

Pengetahuan dan keterampilan petani di Tala dalam budidaya bawang merah juga masih rendah. Karena itu perlu ditingkatkan kemampuan teknis budidayanya.

Pengembangan Bawang Merah Sumber Aana APBD Provinsi

– Desa Bawahlayung 2 ha

– Desa Ambungan 1 ha

– Desa Bumijaya 1 ha

– Desa Sukaramah 1 ha

– Desa Bumiasih 1 ha

– Desa Kebunraya 1 ha

(Mediatani.co/banyu langit roynalendra nareswara)