Mediatani – Beberapa waktu lalu, sebuah pohon beringin raksasa tumbang diterpa angin di kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa Kota Kupang.
Diperkirakan pohon beringin tersebut usianya diatas 100 tahun atau lebih dari satu abad. Hal itu lantas membuat puluhan petani khawatir akan mengalami kekurangan air.
Seorang petani bernama Goris mengungkapkan pohon Beringin di RT 07/RW 03 Kelurahan Bello Kecamatan Maulafa Kota Kupang itu diyakini masyarakat Bello sebagai satu-satunya pohon penyangga air tanah di Bello.
Menurutnya, puluhan hektar pertanian di wilayah itu sangat bergantung oleh mata air yang berasal dari bawah pohon beringin tua itu. Dikhawatirkan masyarakat petani di Bello debit air akan berkurang dan terjadi kekeringan panjang.
“Dari mata air pohon tua itu ada sumber air yg menghidupkan puluhan hektar pertanian di Wilayah RW 3 dan RW 4 Bello,” katanya
Ia menambahkan, selama ini secara swadaya masyarakat maupun lewat kelurahan sudah pernah ada upaya tanam kembali.
Selain sebagai perlindungan mata air, keberadaan pohon ini juga dapat berfungsi sebagai penyangga tanah dari bahaya erosi dan tanah longsor.