Mediatani – Biasanya setelah mengupas bawang, adalah hal yang wajar jika kulit bawangnya langsung kamu buang.
Namun, taukah kamu jika kulit bawang mengandung banyak zat yang bermanfaat bagi tanaman?
Dilansir dari kanal youtube MGB Garden – Dalam kulit bawang mengandung mineral yang cukup banyak. Seperti kalsium, kalium, magnesium, fosfor, zinc, dan zat besi.
Kulit bawang juga mengandung hormon auksin dan giberelin. Hormon ini berfungsi dalam memacu pertumbuhan tanaman. Selain itu, di dalamnya juga mengandung flavonoid dan acetogenin.
Senyawa tersebut berfungsi sebagai antihama yang dapat merusak sistem pencernaan serangga. Jika diberikan dengan kadar yang sedikit, akan membuat hama kehilangan nafsu makan. Namun jika diberikan dengan jumlah yang banyak maka akan membuat hama keracunan.
Cara buatnya sangat mudah, kamu hanya memerlukan dua bahan saja.
Untuk membuat larutannya dimulai dengan mengupas kulit bawang, semua jenis bawang kulitnya bisa kamu digunakan.
Kemudian masukkan kulit bawang ke dalam botol, kamu bisa menggunakan botol apa saja yang penting bisa ditutup dengan rapat. Isi botol dengan kulit bawang hingga penuh namun tidak terlalu padat.
Setelah itu, isi botol dengan air hingga penuh dan biarkan selama 1 hingga 2 hari sambil dikocok agar larutannya tercampur dengan baik. Jika larutan sudah jadi, kamu bisa langsung mengaplikasikannya pada tanamanmu.
Larutan ini bisa kamu aplikasikan sebagai Pestisida Nabati, Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), dan Pupuk Organik Cair (POC). Cara mengaplikasikan larutan ini tergantung dari fungsinya.
Perlu dipahami, dalam mengaplikasikan larutan ini maupun pupuk cair lainnya, kamu sebaiknya melakukannya pada sore hari menjelang malam atau pagi hari sebelum matahari terbit.
Sebab, hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pada tanaman untuk menyerap kandungan dari larutan tersebut sebelum menguap dan akhirnya kering karena panas matahari.
Jika diaplikasikan pada siang hari, bisa saja membuat daun tanamanmu menjadi terbakar.
- Penggunaan Sebagai Pestisida
Untuk diaplikasikan sebagai pestisida, kamu harus menyaring airnya terlebih dahulu agar ampasnya tidak terikut dan masukkan ke dalam sprayer. Semprot secara merata pada daun dan batang tanaman, terutama pada bagian yang terdpat hama.
Biasanya, perubahan dapat kamu lihat pada 1 hari setelah aplikasi. Hal ini ditandai dengan hama pada tanamanmu mulai menghilang. Jika tanamanmu terkena serangan hama, kamu bisa mengaplikasikannya sekali dalam sehari.
- Penggunaan Sebagai ZPT
Jika kamu ingin menggunakan larutan ini sebagai Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), kamu bisa mengaplikasikannya dengan menyaring larutan agar terpisah dari ampasnya dan merendam tanaman yang akan kamu tanam.
Rendam tanaman selama sekitar 10 menit lalu tanam pada media tanam. Untuk sisa larutannya, kamu bisa menyiramkannya pada tanaman yang baru kamu tanam tadi. Biasanya ZPT ini digunakan untuk tanaman yang baru dipotong untuk ditanam kembali (stek).
- Penggunaan Sebagai POC
Jika larutan ini digunakan sebagai Pupuk Organis Cair (POC), kamu tetap harus menyaringnya dan larutkan dengan air jika menurutmu larutannya terlalu pekat.
Setelah itu kamu bisa langsung menyiramkannya pada tanamanmu. Siram langsung pada bagian media tanamnya atau sekitar akar, dan bukan pada bagian daun atau batang tanaman.
Faktanya, konsentrasi zat yang baik untuk tanaman paling banyak didapatkan dari umbi bawang. Namun karena umbi bawangnya kamu gunakan untuk mengolah makanan, maka kamu bisa memanfaatkan kulit bawangnya yang jarang terpakai namun memiliki kandungan yang sama walaupun dengan konsentrasi yang lebih rendah.
Mudah bukan? Kamu bisa memanfaatkan kulit bawang di rumah untuk tanamanmu.