RNI Siap Produksi Gula 282 Ribu Ton dengan Serap Tebu Petani Rakyat

  • Bagikan
Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo Adi

Mediatani – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan giling tebu masa tanam 2021 pada akhir Mei dan awal Juni tahun ini.

Pelaksanaan giling akan dilakukan pada lima pabrik gula RNI yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur. Pelaksanaan giling ini menargetkan produksi sekitar 282 ribu ton gula kristal putih atau meningkat sebesar 22 persen dibandingkan dengan produksi tahun lalu yang berada di angka 231 ribu ton.

Dilansir dari Medcom, Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa target jumlah tebu yang akan digiling sebanyak 3,4 juta ton. Tentunya jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebanyak 3,2 juta ton.

Arief juga memproyeksikan bahwa tahun ini akan terjadi peningkatan rendemen menjadi 8,10 persen. Proyeksi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dari lini industri gula sehingga dapat mendukung pencapaian target kinerja di tahun 2021.

Arief menegaskan, dalam aktivitas penggilingan, RNI memprioritaskan pemberdayaan dan penyerapan gula milik petani tebu rakyat. Keberadaan petani tebu rakyat dinilai sangat penting bagi keberlangsungan pabrik gula bahkan industri gula nasional.

“Dengan menyerap tebu petani maka menjaga keberlanjutan pasokan bahan baku tebu bagi pabrik serta mendukung petani rakyat lebih giat dan bersemangat dalam menanam dan meningkatkan luas areal tebunya,” jelas Arief, dalam keterangan resminya (20/5/2021).

Menurut Arief, aktivitas giling tebu akan memberikan dampak positif bagi neraca gula nasional. Dengan mulai berjalannya produksi di pabrik gula RNI Group, maka selain ada tambahan pasokan untuk memenuhi kebutuhan gula nasional di semester II, RNI juga diharapkan turut mengoptimalkan petani tebu lokal di Indonesia.

Sehingga, dengan giling tebu ini dapat tercipta keseimbangan antara stok dan kebutuhan yang berdampak pada keterjangkauan dan stabilitas harga gula di tingkat masyarakat.

Ia juga memastikan bahwa gula yang sudah diproduksi segera didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun sebelum itu, uji kelayakan akan dilakukan melalui tahap quality control, serta dilakukan pengemasan yang terstandarisasi atau sesuai dengan SNI.

“Hal tersebut untuk memastikan masyarakat mendapatkan gula yang baik dengan harga terjangkau,” ungkap Arief.

Kelima pabrik gula RNI Group yang akan melaksanakan giling pertengahan tahun ini, yaitu PG Redjo Agung Baru di Madiun pada 20 Mei dan PG Krebet Baru Malang pada 25 Mei yang dikelola oleh PT PG Rajawali I dengan target produksi 193 ribu ton gula.

Ada pula PG Candi Baru di Sidoarjo yang akan memulai giling pada 25 Mei dengan target produksi 31 ribu ton gula.

Sedangkan di Jawa Barat, ada dua pabrik gula yang dikelola PT PG Rajawali II yang juga akan melaksanakan giling yaitu PG Tersana Baru Cirebon pada 25 Mei dan PG Jatitujuh Majalengka pada 4 Juni dengan total target produksi 58 ribu ton.

“Kami berharap, giling tebu tahun ini berjalan lancar dengan produksi sesuai target yang telah ditetapkan,” tutur Arief.

Untuk penggilingan ini, RNI melakukan berbagai persiapan, mulai dari lini on farm melalui persiapan lahan dan budi daya tebu dengan proyeksi areal lahan tebu pada produksi 2021 sebesar 46 ribu hektare.

Persiapan off farm juga dilakukan melalui perbaikan dan perawatan mesin serta instalasi pabrikasi. Memperkuat kemitraan juga dilakukan dengan petani tebu rakyat sebagai mitra strategis perusahaan.

 

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version