Simak ! Inilah Cara Membuat Biogas Sendiri di Rumah, Mudah dan Sederhana Dipraktikkan

  • Bagikan
ILUSTRASI. Pemanfaatan energi biogas/TIRTOID/antarafoto/IST

Mediatani – Penghematan penggunaan energi bumi ialah sebuah gerakan peduli lingkungan yang sedang marak digalakkan.

Semakin menipisnya persediaan bahan bakar bumi yang tak terbarukan seperti gas dan minyak membuat masyarakat lantas memutar otak untuk mencari solusi alternatif yang lebih berkelanjutan.

Inovasi-inovasi dan penemuan terbarukan itu guna menciptakan bahan bakar untuk keperluan sehari-hari sedang dilakukan.

Satu di antaranya ialah contoh inovasi dari energi biogas.

Biogas sendiri ialah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik yang mendegradasi bahan-bahan organik.

Cara membuat biogas dapat membantu manusia menghemat penggunaan energi, karena umumnya biogas dibuat dari limbah seperti kotoran ternak atau sampah.

Biogas pula dapat dikatakan sebagai pemanfaatan yang tepat guna bagi kotoran-kotoran atau limbah itu.

Dalam praktiknya, cara membuat biogas nyatanya juga tak terlalu sulit.

Anda bisa mencoba untuk mempraktikkannya sendiri di rumah, sebagai langkah awal untuk membantu mengurangi penggunaan energi bumi yang berlebihan. Berikut ini ialah cara membuat biogas yang disadur dari situs berita merdeka.com

Prinsip dalam Cara Membuat Biogas

Berikut ini ialah cara membuat biogas dengan bahan dasar kotoran ternak, melansir Merdeka.com yang melansir dari laman sumbarprov.go.id.

Akan tetapi, sebelum melanjutkan pada tahap cara membuat biogas, terlebih dulu Anda harus memahami prinsip-prinsip dalam cara membuat biogas itu.

Prinsip pembuatan biogas itu pada dasarnya merupakan adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida. Jenis gas inilah yang disebut sebagai biogas.

Proses dekomposisi anaerobik dalam cara membuat biogas dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Diperlukan suhu yang baik dan tepat untuk proses fermentasi.

Suhu optimalnya ialah 30-55°C yang mana pada suhu ini, mikroorganisme diketahui mampu merombak bahan-bahan organik secara maksimal.

Hasil perombakan bahan-bahan organik oleh bakteri adalah gas metan seperti di bawah ini:

  • Komposisi biogas: kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa pertanian.
  • Jenis gas: Biogas, Campuran kotoran + sisa pertanian: Metan (CH4), Karbon dioksida (CO2), Nitrogen (N2), Karbon monoksida (CO), Oksigen (O2), Propena (C3H8), Hidrogen sulfida(H2S), sedikit Nilai kalor (kkal/m2).

Membangun Digester sebagai Instalasi Biogas

Dalam cara untuk membuat biogas ini, diasumsikan bahwa Anda sudah membangun instalasi biogas yang disebut digester terlebih dahulu.

Digester ini berfungsi untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri.

Jenis digester yang paling banyak digunakan ialah model continuous feeding, di mana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Ukuran digester lazimnya tergantung pada seberapa banyak kotoran ternak yang digunakan dan seberapa besar hasil biogas yang diinginkan.

Lahan yang diperlukan dalam pembuatan biogas ialah sekitar 16 m2. Untuk membuat digester, diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon.

Selain digester perlu bangun penampung sludge (lumpur), di mana slugde ini nantinya akan dipisah dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair.

Cara Membuat Biogas dari Kotoran Ternak

Langkah-langkah dan cara pembuatan biogas dari kotoran ternak ialah sebagai berikut:

  1. Campur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur bakal mempermudah pemasukan ke dalam digester.
  2. Alirkan lumpur ke dalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama, kran gas yang berada di atas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada di dalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama itu dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
  3. Lakukan penambahan starter (banyak dijual di pasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 – 5,0 m2. Usai digester penuh, kran gas ditutup agar supaya terjadi proses fermentasi.
  4. Buang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8, dikarenakan pada tahap ini yang terbentuk ialah gas CO2. Sedangkan, pada hari ke-10 sampai hari ke-14, barulah akan terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka dari itu biogas akan menyala.
  5. Pada hari ke-14, gas yang terbentuk telah dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau untuk kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 inilah, digester telah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan.

Perlu diketahui bahwa biogas ini tak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester pun harus terus diisi dengan lumpur kotoran sapi secara kontinu untuk menghasilkan jumlah biogas yang maksimal.

Cara membuat biogas dari kotoran ternak ini, selain menghasilkan gas metan dalam keperluan memasak, pula berfungsi untuk mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair, dan yang paling penting ialah mengurangi atau meminimalisir ketergantungan akan pemakaian bahan bakar minyak bumi atau fosil yang tak terbarukan. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version