Terdampak Pandemi? 4 Bisnis Ternak Serangga Ini Bisa Dicoba, Omzetnya Gak Main-main

  • Bagikan
Ilustrasi/Semut Jepang/IST

Mediatani – Peluang usaha ternak serangga beberapa tahun belakangan bisa dibilang menjanjikan. Betapa tidak, kegunaannya  sebagai pakanan hewan, menjadikannya budidaya dengan omzet yang tak main-main.

Usaha ternak serangga ini mampu meraup untung besar, bahkan hingga ratusan juta. Apalagi bagi kamu yang terdampak pandemi covid-19, ini cocok banget buat usaha rumahanmu. Nah, jikalau kamu tertarik akan peluang usaha ternak serangga ini, tak mengapa untuk mencoba memulainya.

Bukan cuma ternak lebah ya, sebab masih ada banyak lagi jenis serangga yang bisa dibudidayakan yang sangat bermanfaat untuk pakan ternak khususnya unggas.

Mau tahu apa sajakah kira-kira itu? Simak ulasan lengkapnya yang dikutip Rabu (3/3/2021) dari cekaja.com.

Peluang Usaha Ternak Serangga

1. Usaha ternak jangkrik

Peluang usaha ternak serangga yang satu ini bisa kamu geluti. Ya, jangkrik. Jangkrik merupakan salah satu hewan yang sering dibudidayakan.

Selain dimanfaatkan sebagai pakanan hewan, jangkrik juga bisa dikonsumsi oleh manusia sekaligus jadi incaran industri kosmetik.

Dikarenakan manfaatnya pula, tak heran jika serangga jenis ini sering dijadikan usaha, bahkan para pelaku bisnisnya bisa meraup untung hingga puluhan juta per bulannya.

Untuk memulai usaha ternak jangkrik, penting halnya bagi kamu memilih lokasi yang bakal ditempati oleh serangga tersebut. Lazimnya, jangkrik juga menyukai tempat yang teduh, sunyi, serta memiliki sirkulasi udara yang baik.

Selain lokasi, kamu pun harus menentukan bibit jangkrik yang akan dikembangbiakan. Bibit jangkrik yang bagus biasanya merupakan bibit yang sehat, tidak cacat, dan berumur sekitar 10-20 hari.

Apabila kedua hal itu kamu perhatikan secara seksama, maka proses budidaya jangkrik hingga masa pemanenannya tentu tak akan mengalami kendala yang berarti.

2. Usaha ternak kecoa Madagaskar

Selain ternak jangkrik, peluang usaha ternak serangga lainnya pun bisa kamu coba. Ialah ternak kecoa Madagaskar. Mungkin bagi sebagian orang, beternak kecoa adalah hal yang menjijikan.

Tapi, jika kamu termasuk orang yang berani dengan jenis serangga yang satu ini, dan tidak memikirkan jijiknya, maka enggak ada salahnya lho untuk mencobanya.

Kecoa Madagaskar atau nama latinnya Gromphadorhina portentosa merupakan jenis kecoa terbesar yang ada di dunia. Kecoa ini ternyata senang untuk hidup di tempat yang bersih, tidak seperti jenis kecoa lainnya.

Selain itu, kecoa Madagaskar pun mampu mengeluarkan bunyi desis nyaring saat tubuhnya ditekan atau dalam artian sebagai pelindung diri saat pemangsa mengincar.

Karena beragam keunikannya itu, tak heran kalau kecoa Madagaskar sering dijadikan hewan peliharaan. Bukan hanya itu saja, kecoa yang cenderung berwarna cokelat kehitaman ini pula bisa dijadikan pakanan untuk hewan, seperti ikan, reptil, maupun tarantula.

Jadi, jangan heran ya jika banyak orang yang akhirnya memanfaatkan peluang usaha ternak kecoa Madagaskar. Ditambah omzet yang didapat cukup menjanjikan. Di mana, satu ekor kecoa Madagaskar berukuran besar biasa dibanderol seharga Rp25 ribu hingga Rp30 ribu.

3. Usaha ternak semut Jepang

Peluang usaha ternak serangga yang berikutnya ialah ternak semut Jepang. Sebagian orang mungkin masih belum tahu kalau semut Jepang sendiri nyatanya bisa dijadikan usaha yang menjanjikan.

Mengingat, manfaat dari serangga yang masuk dalam klasifikasi kumbang ini bisa dijadikan obat herbal. Yup, obat herbal sendiri untuk sekarang paling banyak diincar masyarakat, apalagi setelah adanya pandemi Corona yang melumpuhkan kesehatan maupun ekonomi banyak negara di dunia.

Semut Jepang memiliki bentuk badan yang keras, tak seperti jenis semut lainnya. Hewan ini gemar hidup berkelompok dan juga paling sering bereproduksi.

Apabila kamu tertarik untuk beternak semut Jepang, kamu bisa mencoba salah satu dari dua metode budidaya semut Jepang. Yakni melalui penangkaran maupun menggunakan media toples.

Meski begitu, kalau kamu termasuk pemain baru dalam bisnis ini, sebaiknya gunakanlah media toples untuk budidayanya, karena modal yang dibutuhkan tak terlalu besar.

Kamu hanya perlu menyiapkan beberapa toples saja, kemudian ikuti langkah-langkah budidayanya berikut ini:

  • Lubangi masing-masing tutup toples menggunakan solder
  • Buat sekitar 20 lubang untuk satu toples. Usahakan lubang yang dibuat tidak terlalu besar, agar sirkulasi udaranya bagus
  • Masukkan kapas ke dalam toples namun jangan sampai menutupi bagian tersebut
  • Letakkan semut Jepang ke dalam toples tersebut, kira-kira sebanyak 20 ekor semut
  • Masukkan ragi tape ke dalam toples sebagai makanan bagi semut Jepang
  • Tunggu sampai 2 bulan lamanya, di mana semut Jepang bisa bereproduksi hingga jumlahnya mencapai 6 kali lipat dari jumlah sebelumnya

4. Usaha ternak semut rangrang

Pada bagian terakhir ini, peluang usaha ternak serangga yang bisa kamu geluti adalah ternak semut rangrang.

Semut bernama ilmiah Oecophylla ini memiliki ukuran tubuh agak besar dan biasanya hidup dengan cara membuat sarang di pohon.

Dalam memulai bisnis ternak semut rangrang, hal utama yang mesti kamu lakukan adalah mencati kroto atau telur semutnya.

Kroto ini bisa dijual agar nantinya digunakan sebagai pakanan burung maupun umpan pancing. Di pasaran sendiri, kroto memiliki nilai jual yang cukup besar. Sehingga, banyak orang yang akhirnya memanfaatkan hal tersebut dengan berbisnis kroto.

Memulai bisnis kroto sendiri sebetulnya bisa kamu lakukan di rumah. Di mana awal mulanya bisa dilakukan dengan menyiapkan bibit koloni yang bagus dan berkualitas.

Jika kamu kesulitan menemukan sarang kroto di pohon, kamu bisa langsung beli saja bibitnya di pasaran atau lewat petani kroto langsung.

Harganya pun tak begitu mahal, untuk satu liternya, bibit kroto dijual seharga Rp150 sampai Rp200 ribu saja. Setelah mendapatkan bibit yang bagus, selanjutnya kamu pun bisa mulai budidaya kroto dengan terlebih dulu menyiapkan kandangnya.

Kandangnya sendiri bisa kamu buat dari paralon, yang biasanya mampu bertahan hingga 10 tahun lamanya. Jika kandangnya sudah jadi, maka tebar langsung bibit koloni ke dalam kandang, dan jangan lupa untuk berikan pakanan rutin yang kaya akan protein dan karbohidrat, seperti ulat dan belalang.

Pemanenan kroto atau semut rangrang bisa dilakukan setelah kamu mengikuti langkah-langkah budidayanya tadi.

Dalam tahapan terakhir ini, sebaiknya jangan melakukan pemanenan selama 6 bulan awal, agar koloni kroto dapat berkembang secara optimal. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version