Mediatani – Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar telah siap mendukung pembangunan Kabupaten Gowa, di antaranya di bidang Peternakan dan Pendidikan.
Hal ini disampaikan oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA saat menghadiri Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kabupaten Gowa tentang Pendidikan, Pelatihan dan Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Gowa di Padivalley Golf Club, Kecamatan Pattallassang, Senin (1/3/2021), kemarin.
“Kami dari Universitas siap membackup Pemerintah Kabupaten Gowa untuk berkembang berbasis ilmu pengetahuan. Sehingga apapun yang menjadi program Kementerian, progarm Pemerintah Kabupaten Gowa kami siap menjadi bagian dari tulang punggungnya,” ujarnya sebagaimana dikutip dari situs linisiar.id, Selasa (2/3/2021).
Khususnya dalam bidang peternakan dan pengembangan sapi perah, Universitas Hasanuddin, lanjut Prof Dwia akan siap membantu untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM). Pihaknya akan menyiapkan tenaga ahli untuk memberikan pendampingan bagi para peternak sapi.
“Kami akan menyiapkan tenaga ahli untuk para pekerja peternak dan kalau perlu membuat vokasi untuk terkait pengelola sapi perah disini sehingga industri ini bisa cepat beroperasi,” ujar Prof Dwia.
Sambung dia, program ini perlu pula mendapatkan dukungan. Apalagi dinilainya progarm itu sangat strategis untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Karena bakal dapat menyerap tenaga kerja, sehingga berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
“Tidak saja berbicara soal produksi sapi perah saja, tapi kita juga berbicara sektor kesehatan untuk mensupport masyarakat kita untuk dapatkan nutrisi dengan murah dan mudah sehingga meningkatkan kualitas dan sektor ini juga strategi untuk meningkatkan viskal kita. Ini bisa meningkatkan ekspor dan menekan impor,” jelasnya.
Dirinya meminta Dekan Fakultas Peternakan Unhas untuk total mensupport pengembangan pengolahan Sapi Perah di Kabupaten Gowa. Apalagi menurutnya ini akan menjadi ladang bagi mahasiswa Unhas untuk praktek langsung ke lapangan.
“Gowa adalah bagian dari Sulsel dan Makassar. Karena sebagian besar Sumber Daya makassar ada di Kabupaten Gowa. Kami meminta agar mahasiswa-mahasiswa harus ikut dalam segala aktivitas. Kami berharap mahasiswa kita lahir pebisnis-pebisnis ternak apalagi yang tinggal di Kabupaten Gowa,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengungkapkan bahwa kehadiran semua pihak memang dibutuhkan di era saat ini. Karena menurutnya keberhasilan suatu program ditentukan oleh sinergitas dari semua pihak. Termasuk salah satunya dari akademisi.
“Akademisi hadir untuk memberikan saran dan masukan kepada pemerintah agar bisa duduk bersama-sama dalam menyusun sebuah konsep yang jelas agar kita bisa memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sinergitas adalah syarat mutlak karena tidak ada keberhasilan yang lahir dari satu tangan,” tandasnya.
Sebelumnya, sebagaimana diberitakan mediatani.co, Kabupaten juga dipersiapkan sebagai daerah percontohan peternakan sapi. Gowa Jadi Percontohan Program 1.000 Desa Sapi yang mana bakal disuplai sebanyak 500 sapi indukan, dalam rangka untuk menyukseskan program 1.000 desa sapi yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan).
Dilansir dari situs berita Sindonews, Direktur Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian RI, Syamsul Ma’arif mengatakan bahwa Gowa ditunjuk menjadi salah satu kabupaten, dan progam itu pun direncanakan dan dijadwalkan akan dilaunching pada Februari 2021 mendatang.
“Jadi nanti ada sebanyak 500 ekor sapi indukan dan bakalan,” ungkap dia usai bertemu dengan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di Ruang Rapat Bupati Gowa, Kamis, (28/1/2021), dikutip Minggu (31/1/2021).
Dirinya menjelaskan bahwa selain program 1.000 desa sapi, pula akan dibahas rencana renovasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) modern di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Gowa.
Ke depannya, lanjut Syamsul, RPH itu menjadi berbeda di Kelurahan Tamarunang, semua peralatan juga akan diperbaiki dan akan menggunakan teknologi sehingga kualitas daging yang dihasilkan juga terjamin.
“RPH modern ini untuk kita memberikan keyakinan pada masyarakat bahwa nantinya daging-daging yang beredar itu kita betul-betul potong di rumah yang modern dan terjamin keamanan produknya,” jelas dia.
Lebih lengkapnya baca di sini. (*)