Mediatani – Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) kembali akan menyelenggarakan Misi Lestari. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam menjaga kelestarian keanekaragaman biota laut Indonesia. Misi lestari kali ini mengangkat tema Mission of The Ocean (MOTO) tahun ini.
Dikutip dari laman nationalgeographic.grid.id, Misi Lestari adalah kegiatan kolaboratif yang bertujuan untuk melestarikan bumi. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar lebih peduli terhadap alam melalui aktivitas sehari-hari yang edukatif.
Tema yang diusung selaras dengan gerakan global yang didorong Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada Januari 2021, yang mendeklarasikan ‘Dekade Ilmu Kelautan untuk Pembangunan Berkelanjutan 2021-2030’ untuk mendukung upaya praktik pengelolaan perairan yang berkelanjutan.
Dalam rangka mendukung pemerintah Indonesia mengelola wilayah perairan Indonesia secara berkelanjutan, YKAN bersama mitra kini bekerja di Wakatobi, Sulawesi Tenggara; Bali; Raja Ampat, Papua Barat; Berau, Kalimantan Timur dan Rote di Nusa Tenggara Timur.
Fisheries Program Planning Manager YKAN, Laksmi Larastiti menyebutkan bahwa kegiatan yang dilakukan di antaranya memberi edukasi kepada nelayan dan juga perusahaan ikan agar hanya menangkap ikan laut yang telah dewasa.
“Pilihlah ikan kakap dan kerapu yang panjangnya setidaknya satu lengan bawah kita karena ikan itu sudah melakukan pemijahan setidaknya sekali,” ujar Laras, sapaan Larastiti, dalam acara Dialog Konservasi dan Konferensi Pers “Misi Lestari 2022: #MissionOfTheOcean” Misi untuk Melindungi Keanekaragaman Biota Laut di Grand Indonesia, Jakarta pada 28 September 2020.
YKAN diketahui sudah menjalin kerjasama dengan 550 mitra nelayan dan 3 perusahaan ikan. Hal ini diharapkan agar para mitra bisa melakukan praktik perikanan yang berkelanjutan. Perikanan berkelanjutan merupakan konsep penangkapan ikan agar populasi ikan tidak menurun.
Bukan hanya untuk para nelayan, perusahaan pengelola ikan dan penjual ikan saja yang diberikan edukasi terkait perikanan berkelanjutan, tetapi juga untuk para konsumen.
Konsumen diharapkan membeli ikan yang dewasa dan utuh, bukan yang rusak karena hasil penangkapan menggunakan bom. Menurut Laras, hal ini dinilai menjadi salah satu cara untuk menjaga populasi ikan dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Ekosistem laut menjadi salah satu faktor penentu untuk praktik perikanan. Ekosistem laut dan pesisir yang sehat menjadi pondasi penghidupan serta kesejahteraan rakyat. Bahkan menjadi salah satu modal utama untuk upaya mitigasi perubahan iklim berbasis alam.
Laras menambahkan bahwa kehadiran ladang lamun, terumbu karang dan juga mangrove di pesisir pantai mampu menyerap karbon. Dengan menjaga ketiganya, maka biota laut lain juga bisa terjaga.
MOTO menjadi misi kolektif agar bisa menata kembali koneksi antara manusia dan laut. Hal ini dilakukan demi terwujudnya laut yang sehat. Kegiatan ini mengusung konsep 4 pilar, yaitu Environment, Educate, Engage, dan Entertain.
Kegiatan Misi Lestari ini juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi yaitu lari. Kegiatan lari bersama ini dilakukan secara virtual dan offline.
Bagi pelari virtual diwajibkan menuntaskan jarak 21 km dari tanggal 7-27 November 2022 dengan menggunakan platform 99 virtual race. Sedangkan untuk pelari offline, dilaksanakan pada tanggal 27 November 2022 di Taman Waduk Tukad Badung, Bali.